Online dan offline merupakan isu yang belakang muncul ke permukaan terutama dalam dunia dunia pendidikan. Kemunculan pandemi covid-19 menjadi pemicu pemerintah memberlakukan pembelajaran yang dilakukan secara daring. Saat itulah muncul beragam tanggapan baik dari para pakar pendidikan, para pendidik baik guru maupun dosesn, terutama dari orang tua dan siswa pada tingkat sekolah dasar dan menengah pertama. Ketersediaan infrastruktur telekomunikasi dan aspek sosial menjadi argumentasi bagi para penentang pembelajaran online, belum lagi dari aspek ekonomi orang tua yang keberatan untuk menyedian smartphone sampai ke pulsa data. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keterlibatan mahasiswa dalam proses pembelajaran online di Universitas YPIB Majalengka. Penelitian ini merupakan penelitian survey yang dilakukan pada mahasiswa tingkat III dan IV Universitas YPIB Majalengka. Kuesioner terdiri dari 25 pernyataan yang disusun berdasarkan skala keterlibatan siswa online (Online Student Engagement Scale) yang dikembangkan oleh Marcia D. Dixson. Berdasarkan data hasil survey yang telah diperoleh diketahui bahwa proses pembelajaran yang dilakukan secara online pada mahasiswa menunjunkkan keterlibatan mahasiswa yang cukup baik. Terdapat 4 faktor keterlibatan dalam pembelajaran online, yaitu keterampilan, emosi, partisipasi, dan kinerja. Keterampilan adalah gaya belajar, seperti belajar secara teratur, mendengarkan dan membaca dengan cermat, atau mencatat. Emosi adalah keadaan perasaan tentang belajar, seperti usaha atau keinginan untuk belajar. Partisipasi adalah perilaku dalam kursus, seperti mengobrol, berdiskusi, atau bercakap-cakap. Kinerja adalah suatu hasil, seperti nilai atau mengerjakan ujian dengan baik. Hasil penelitian tingkat keterlibatan mahasiswa ini dapat dijadikan bahan evaluasi untuk pelaksaan pembelajaran pada masa yang akan datang.
Copyrights © 2024