Pendidikan nonformal memiliki peran strategis dalam meningkatkan keterampilan dan kompetensi masyarakat, terutama bagi mereka yang memiliki keterbatasan dalam mengakses pendidikan formal. Salah satu lembaga yang berperan penting dalam pendidikan nonformal adalah Sanggar Kegiatan Belajar (SKB), yang menyediakan berbagai program pelatihan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tantangan dan peluang dalam manajemen pelatihan di SKB Kota Medan dari perspektif tenaga pendidik. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, serta analisis data sekunder dari literatur yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tantangan utama dalam manajemen pelatihan di SKB meliputi keterbatasan sumber daya manusia, minimnya fasilitas pendukung, keterbatasan anggaran, serta rendahnya partisipasi masyarakat. Selain itu, rendahnya insentif bagi tenaga pendidik juga menjadi kendala yang mempengaruhi efektivitas program pelatihan. Namun, terdapat berbagai peluang yang dapat dimanfaatkan, seperti kolaborasi dengan pihak eksternal, pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran, serta pengembangan kurikulum berbasis kebutuhan pasar kerja. Dengan penerapan manajemen pelatihan yang efektif, SKB dapat meningkatkan kualitas pembelajaran, kompetensi tenaga pendidik, serta daya saing lulusannya di dunia kerja. Oleh karena itu, diperlukan strategi yang tepat dalam pengelolaan SKB agar lebih adaptif dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
Copyrights © 2025