Buah Rhizophora mucronata sudah dimanfaatkan oleh masyarakat Desa Penunggul untuk bahan baku keripik mangrove. Berbeda halnya dengan ranting mangrove masih jarang dimanfaatkan secara optimal. Ranting mangrove ini dapat dimanfaatkan sebagai pewarna alami ecoprint karena mengandung tanin yang menghasilkan warna coklat. Teknik ecoprint pada pembuatan pashmina ini diaplikasikan di Poklahsar Sumber Rejeki, Nguling, Pasuruan, Jawa Timur karena pembuatannya relatif mudah dan tidak memerlukan peralatan yang kompleks. Namun terdapat tantangan, dimana salah satu ciri ecoprint adalah pengaturan daun yang digunakan dalam proses ecoprint terlihat acak. Sehingga tujuan dari pengabdian masyarakat ini untuk mengembangkan motif ecoprint yang lebih terstruktur serta memanfaatkan pewarna alami dari ranting mangrove dan menambah keterampilan kelompok Poklahsar Sumber Rejeki. Metode kegiatan ini adalah focus group discussion (FGD), participant learning center (PCL), participatory action (PA). Hasil kegiatan ini menunjukkan bahwa pengembangan motif pada ecoprint memberikan dampak positif terhadap kualitas estetika produk. Kelompok Poklahsar Sumber Rejeki sangat berantusias dalam pembuatan ecoprint dengan memanfaatkan ranting mangrove sebagai pewarna alami. Ecoprint yang telah dibuat nantinya dapat dijadikan sebagai produk oleh-oleh khas Desa Wisata Mangrove Penunggul.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025