Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PEMANFAATAN GARAM BERBASIS CaCl2 SEBAGAI HEAT STORAGE UNTUK SUMBER ENERGI TERMAL PADA TERMOELEKTRIK KONVERTER Poerwadi, Bambang; Pratama, Dhanang Edy; Aprilia, Vivi Anita; Puspitasari, Diah Agustina; Supriyono, Supriyono
Jurnal Rekayasa Bahan Alam dan Energi Berkelanjutan Vol. 1 No. 1 (2017)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (663.961 KB) | DOI: 10.21776/ub.rbaet.2017.001.01.02

Abstract

Thermo Electric Converter (TEC) adalah peralatan pengkonversi energi panas menjadi listrik berdasarkan aliran elektron yang disebabkan oleh perbedaan suhu. Untuk dapat memanfaatkan panas matahari secara kontinyu, maka diperlukan material yang dapat menyerap dan menyimpan panas matahari. Penelitian ini menggunakan garam CaCl2.4H2O sebagai material penyerap dan penyimpan panas matahari. Garam CaCl2.4H2O merupakan material latent heat storage yang memiliki prinsip perubahan fase saat menyerap atau melepaskan panas. Penelitian ini terbagi menjadi 2 tahap, yaitu uji laboratorium dan uji lapangan. Pada uji laboratorium sumber panas menggunakan pemanas listrik yang memanaskan garam hingga temperatur 120oC. Uji ini dilakukan pada fraksi 60%, 70%, dan 80% volume wadah. Fraksi garam yang optimum kemudian digunakan untuk uji lapangan, dimana alat diuji untuk mengetahui seberapa besar efektivitas alat pada sinar matahari langsung antara pukul 07.00 hingga 13.00. Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah garam dengan fraksi 60% volume wadah merupakan fraksi yang paling optimum. Fraksi tersebut mampu menerima dan melepas panas, dan menghasilkan listrik paling besar dibandingkan dengan fraksi lain. Pengujian lapangan terhadap fraksi 60% memberi hasil bahwa alat ini mampu menyimpan panas matahari dan mengkonversinya menjadi listrik 19,1 Watt pada pengujian laboratorium dan 0,3 Watt pada pengujian lapang pada jam 12.00 WIB.
PELATIHAN ECO-PRINT DENGAN MEMANFAATKAN RANTING MANGROVE Rhizophora mucronata SEBAGAI PEWARNA ALAMI DI POKLAHSAR SUMBER REJEKI, NGULING, PASURUAN puspitasari, yunita eka; Puspitasari, Diah Agustina; Iyati, Wasiska; Sari, Mariyana; Putra, Aditya Pratama; Kamila, Virda; Sumarto, Tria Are; Gaol, Nanda Lumban; Nugroho, Pradipta Widyo; Rahmadhana, Anitsa
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 7 (2024): PKMCSR2024: Kolaborasi Hexahelix dalam Optimalisasi Potensi Pariwisata di Indonesia: A
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37695/pkmcsr.v7i0.2339

Abstract

Ranting mangrove Rhizophora mucronata yang jatuh di area mangrove Desa Penunggul, Nguling Pasuruan hanya dibiarkan saja dan tidak dimanfaatkan lebih lanjut, meskipun diketahui ranting tersebut mengandung tannin sebesar 30% yang berpotensi digunakan sebagai bahan pewarna alami tekstil. Dalam rangka meningkatkan nilai ekonomi dari mangrove maka ranting mangrove di manfaatkan sebagai zat pewarna alami untuk kain eco print. Eco-print merupakan teknik pewarnaan dengan memanfaatkan bahan-bahan dari bagian tumbuhan yang mengandung tanin tinggi. Kegiatan pelatihan ini ditujukan untuk melatih wanita istri nelayan yang tergabung di Poklahsar Sumber Rejeki Nguling untuk membuat eco-print dengan memanfaatkan ranting daun bakau R. mucronata sebagai pewarna alami, serta menggunakan tanaman seperti daun mangrove, ranting cemara, daun jarak yang dapat ditemui dengan mudah disekitar area mangrove sebagai motif eco-print. Pelatihan ini juga bertujuan untuk mendukung Desa Penunggul sebagai desa wisata bahari Penunggul, sehingga eco-print ini menjadi salah satu produk buah tangan yang khas dari desa tersebut. Metode kegiatan pengabdian masyarakat adalah kegiatan focus group discussion (FGD), participant learning center (PCL) melalui pelatihan dan pendampingan setelah diadakan pelatihan. Berdasarkan kuisioner yang dikumpulkan selama pelatihan dan pendampingan menunjukkan bahwa wanita istri nelayan memiliki minat yang cukup baik untuk melanjutkan produksi eco-print dengan memanfaatkan ranting tanaman bakau R. mucronata sebagai pewarna alami. Hal ini disebabkan oleh mudahnya bahan yang mudah ditemukan disekitar sehingga menekan biaya produksi, selain itu teknik eco-print lebih mudah diaplikasikan dibandingkan teknik pewarnaan tekstil yang lain. Meskipun kelompok wanita ini memproduksi kain eco print dengan modal yang masih terbatas, tetapi mereka sudah sangat terampil dalam mengkombinasikan warna serta mengembangkan produksi kain eco print tidak hanya sebagai pashmina eco-print namun juga sebagai pakaian serta menjual produk tersebut pada toko online.
PELATIHAN PEMBUATAN ECO-PRINT DARI PEWARNA ALAMI LIMBAH TEPUNG BUAH MANGROVE Rhizophora mucronata DI POKLAHSAR SUMBER REJEKI, NGULING, PASURUAN PUSPITASARI, YUNITA EKA; Puspitasari, Diah Agustina; Sari, Mariyana; Nugroho, Pradipta Widyo; Rahmadhana, Anitsa; Hamijaya, Prasis Damai Nursyam
Jurnal Sinergitas PKM & CSR Vol. 7 No. 3 (2023): DECEMBER
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19166/jspc.v7i3.7767

Abstract

Selama ini, buah Rhizophora mucronata telah dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar mangrove Desa Penunggul, Nguling, Pasuruan khususnya Poklahsar Sumber Rejeki sebagai bahan baku pembuatan tepung buah mangrove. Hasil samping dari proses penepungan buah mangrove adalah air berwarna coklat dari perendaman buah mangrove. Hasil samping ini yang digunakan sebagai bahan pewarna dalam pembuatan mangrove eco-print. Teknik eco-print ini diperkenalkan kepada Poklahsar Sumber Rejeki sebab teknik ini lebih mudah untuk dilakukan oleh orang yang masih awam serta lebih ramah lingkungan. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini yaitu untuk meningkatkan nilai tambah hasil samping pengolahan tepung buah R. mucronata serta ketrampilan kelompok wanita Poklahsar Sumber Rejeki. Metode kegiatan pengabdian masyarakat adalah kegiatan focus group discussion (FGD), participant learning center (PCL) melalui pelatihan dan participatory action (PA) pendampingan pasca pelatihan. Hasil kegiatan ini menunjukkan bahwa kelompok Poklahsar Sumber Rejeki memiliki minat yang cukup tinggi dalam kegiatan pelatihan tersebut dan memiliki keinginan untuk bisa memproduksi mangrove eco-print serta memanfaatkan air rendaman buah mangrove sebagai bahan pewarna alami, sebab lebih mudah dilakukan dan tidak membutuhkan biaya yang mahal. Dengan harapan, mangrove eco-print mangrove dapat digunakan sebagai buah tangan dari mangrove Desa Penunggul, Pasuruan.
PENGEMBANGAN MOTIF ECOPRINT DAN PEMANFAATAN RANTING RHIZOPHORA MUCRONATA SEBAGAI PEWARNA ALAMI DI POKLAHSAR SUMBER REJEKI, NGULING, PASURUAN, JAWA TIMUR Puspitasari, Yunita Eka; Puspitasari, Diah Agustina; Iyati, Wasiska; Putra, Aditya Pratama; Kamila, Virda; Sumarto, Tria Are; Gaol, Nanda Lumban; Rahayu, Agustina
Jurnal Abdi Insani Vol 12 No 1 (2025): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v12i1.2259

Abstract

Buah Rhizophora mucronata sudah dimanfaatkan oleh masyarakat Desa Penunggul untuk bahan baku keripik mangrove. Berbeda halnya dengan ranting mangrove masih jarang dimanfaatkan secara optimal. Ranting mangrove ini dapat dimanfaatkan sebagai pewarna alami ecoprint karena mengandung tanin yang menghasilkan warna coklat. Teknik ecoprint pada pembuatan pashmina ini diaplikasikan di Poklahsar Sumber Rejeki, Nguling, Pasuruan, Jawa Timur karena pembuatannya relatif mudah dan tidak memerlukan peralatan yang kompleks. Namun terdapat tantangan, dimana salah satu ciri ecoprint adalah pengaturan daun yang digunakan dalam proses ecoprint terlihat acak. Sehingga tujuan dari pengabdian masyarakat ini untuk mengembangkan motif ecoprint yang lebih terstruktur serta memanfaatkan pewarna alami dari ranting mangrove dan menambah keterampilan kelompok Poklahsar Sumber Rejeki. Metode kegiatan ini adalah focus group discussion (FGD), participant learning center (PCL), participatory action (PA). Hasil kegiatan ini menunjukkan bahwa pengembangan motif pada ecoprint memberikan dampak positif terhadap kualitas estetika produk. Kelompok Poklahsar Sumber Rejeki sangat berantusias dalam pembuatan ecoprint dengan memanfaatkan ranting mangrove sebagai pewarna alami. Ecoprint yang telah dibuat nantinya dapat dijadikan sebagai produk oleh-oleh khas Desa Wisata Mangrove Penunggul.