Tulisan ini bertujuan untuk menemukan bagaimana hubungan perspektif post-positivisme dalam pendidikan dasar Islam. Paradigma post-positivistik juga beranggapan bahwa realitas bersifat subjektif dan jamak serta pengetahuan bersifat tidak bebas nilai. Metode yang digunakan dalam penulisan artikel ini adalah studi literatur dengan pendekatan deskriptif kualitatif, yakni mendekripsikan filsafat ilmu yang dikaitkan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan pendidikan dasar Islam. Data yang digunakan yakni data sekunder berupa literatur yang bersumber dari buku dan jurnal, baik nasional maupun terindeks, yang memuat topik tentang filsafat ilmu, paradigma perspektif post-positivisme. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa, dalam konteks pendidikan dasar Islam, perspektif post-positivisme menunjukkan pentingnya pengakuan atas kompleksitas dalam memahami agama dan realitas sosial. Pendekatan ini mengakui bahwa pengetahuan tidak hanya berasal dari fakta empiris semata, melainkan juga melalui interpretasi subjektif serta konstruksi sosial. Dengan demikian, pendidikan dasar Islam yang mengadopsi perspektif post-positivisme tidak hanya terpaku pada aspek pengetahuan faktual semata, tetapi juga mengakui peran kompleksitas dalam memahami agama serta keberagaman realitas sosial.
Copyrights © 2025