Di era Revolusi Industri 4.0, kemampuan literasi dan numerasi menjadi kunci untuk menjadi individu yang berdaya saing. Oleh karena itu sejak diberlakukan Kurikulum Merdeka oleh pemerintah Indonesia, kemampuan literasi dan numerasi dijadikan sebagai salah satu tolok ukur kualitas satuan pendidikan. Namun, masih banyak ditemukan satuan pendidikan khususnya di sekolah dasar yang hasil asesmen literasi dan numerasinya masih belum memuaskan. Salah satunya di SD Negeri 5 Mas, Ubud, Gianyar, Bali. Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala SD Negeri 5 Mas menyatakan bahwa siswa di satuan pendidikan tersebut masih perlu mendapatkan bimbingan dan pendampingan agar kemampuan literasi berkembang optimal. Berdasarkan hal tersebut maka tim pengabdian terdorong untuk melakukan kegiatan pengabdian di SD Negeri 5 Mas, Ubud, Gianyar, Bali. Untuk mengukur keberhasilan kegiatan dilakukan dengan pengukuran gain skor hasil terhadap hasil pretes dan postes. Hasilnya rerata gain skor yang diperoleh siswa sebesar 0,63 (sedang).
Copyrights © 2025