Bystander effect adalah fenomena psikologis dimana kehadiran orang lain mengurangi kemungkinan seseorang memberikan bantuan. Perilaku bullying adalah perilaku agresif berulang yang sengaja dilakukan untuk menyakiti atau mengintimidasi orang lain. Sikap empati dalam penelitian ini dipahami sebagai variabel protektif yang mendorong perilaku prososial dan mengurangi kencenderungan perilaku bullying. Sebaliknya, bystander effect merujuk pada kecenderungan individu bersikap pasif ketika banyak saksi yang dapat memperburuk tindakan bullying. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk menganalisis pengaruh sikap empati dan bystander effect terhadap perilaku bullying pada Siswa kelas X dan XI SMAN 1 Banjarmasin. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan jenis penelitian asosiatif. Sampel penelitian terdiri dari 258 siswa yang dipilih dari populasi sebanyak 659 siswa kelas X dan XI SMAN 1 Banjarmasin dengan menggunakan rumus Slovin. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah simple random sampling. Untuk menganalisis data, penelitian ini menerapkan teknik regresi linear berganda. Berdasarkan hasil data penelitian diperoleh kesimpulan bahwa hipotesis pertama mengindikasikan adanya pengaruh yang besifat negatif antara sikap empati terhadap perilaku bullying, dimana jika sikap empati meningkat maka akan meminimalisir atau tingkat perilaku bullying akan menurun. Sedangkan hipotesis kedua ditemukan bahwa bystander effect tidak memiliki pengaruh terhadap perilaku bullying. Secara simultan, terdapat pengaruh sikap empati dan bystander effect terhadap perilaku bullying, serta total pengaruh variabel sikap empati dan bystander effect secara simultan mempengaruhi perilaku bullying sebesar 0,288 atau 28,8%. Dengan demikian, masih terdapat faktor lain yang mempengaruhi variabel terikat sebesar 71,2%.
Copyrights © 2025