Artikel ini sengaja ditulis untuk mendeskripsikan tentang filosofis manalatai lewun sansana sebagai sejarah tradisi lisan Dayak Ngaju dari segi warisan budaya lokal tradisi lisan. Sansana Dayak Ngaju mempunyai nilai filosofis yang masih dipegang teguh oleh masyarakat dayak Ngaju dalam hidup bermasyarakat. Filosofi pertama: Masyarakat suku dayak Ngaju berkeyakinan bahwa hakikat hidup yang paling utama adalah menjadi manusia yang seutuhnya dan sempurna. Utuh dan sempurna adalah Harati, Bakena Mamut Menteng, yang artinya manusia harus mempunyai watak yang baik, bersih jasmani dan rohani sebagai ritual pensucian diri supaya terhindar dari roh jahat, baik dari diri manusia itu sendiri ataupun dari luar manusia. Filosofi kedua: Kebiasaan suku dayak dalam menjalankan kehidupannya mencerminkan betapa kuatnya sistem kerja samanya. Kebiasaan tersebut sudah mendarah daging baik yang sifatnya gotong royong maupun dalam kegiatan upacara lainnya seperti, dalam acara ritual pesembahan kepada sang maha kuasa, acara kematian, acara perkawinan, dan acara-acara lainnya.
Copyrights © 2025