ABSTRAK Berdasarkan Studi Status Gizi Indonesia 2021, Bojonegoro memiliki prevalensi stunting sebesar 23,9 %. Hal ini menjadikan Bojonegoro urutan ke 13 dari 38 kabupaten dan kota tertinggi penderita stunting di jawa timur. Stunting yang tidak ditangani secara dini akan memberikan dampak perkembangan fisik dan kognitif bagi anak kedepannya. Oleh karenanya, pendampingan keluarga dengan resiko stunting sangat diperlukan. Langkah pertama adalah edukasi, pengukuran dan edukasi stunting di PAUD. Langkah pertama betujuan untuk mengkaji dan mengedukasi stunting di desa Ngampel Kecamatan Kapas Bojonegoro. Program ini dilakukan di paud desa Ngampel. Pendekatan ini dinilai efektif guna meningkatkan pemahaman orang tua terkait stunting. Pihak yang ikut memberikan support pada kegiatan kami adalah Yatim Mandiri (YM). YM merupakan Lembaga amil zakat nasional milik masyarakat yang berkhidmat mengangkat harkat social kemanusiaan yatim duafa. Kesehatan Keliling merupakan salah satu upaya YM dalam meningkatkan status Kesehatan bagi yatim dan duafa meliputi pemeriksaan gratis dan pemberian dukungan pemberian makanan tambahan. status kesehatan rumah didapatkan hasil 75% dengan kategori rumah tidak sehat dan 25% dengan kategori rumah sehat. Pengetahuan ibu tentang gizi seimbang didapatkan hasil pretest kategori cukup 50%, hasil post test didapatkan hasil kategori baik sebanyak 100%. Pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang didapatkan hasil pre test kategori cukup 50% dan baik 50%, hasil post test didapatkan kategori baik sebanyak 100%. Hasil pengukuran perkembangan balita dengan Denver didapatkan hasil 100% balita dengan perkembangan normal, PHBS rumah tangga didapatkan 80% keluarga telah melakukan PHBS rumah tangga, indikator yang kurang meliputi merokok dalam rumah, makan sayur setiap hari, terdapat ventilasi tetapi tidak dibuka.
Copyrights © 2023