Pemandian Ratu Darah Putih di Kampung Maringgai, Kabupaten Lampung Timur, memiliki potensi wisata yang besar, namun belum dikelola secara optimal. Masalah utama yang dihadapi meliputi kurangnya fasilitas dasar, minimnya promosi, rendahnya kesadaran masyarakat, pengelolaan yang belum profesional, dan kurangnya perhatian terhadap pelestarian nilai sejarah dan budaya. Tujuan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan kualitas infrastruktur dan fasilitas, meningkatkan promosi dan pemasaran, meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat, menciptakan pengelolaan wisata yang profesional dan berkelanjutan, serta melestarikan nilai sejarah dan budaya. Metode yang digunakan adalah pendekatan Asset Based Community Development (ABCD) dengan lima tahapan: Discovery (menemukan aset lokal), Dream (merumuskan visi bersama), Design (merancang program), Define (menentukan prioritas), dan Destiny (melaksanakan program). Hasil pengabdian menunjukkan peningkatan fasilitas dasar seperti pembuatan papan petunjuk arah, banner pariwisata, dan perbaikan toilet serta area parkir. Upaya promosi melalui media sosial dan website telah dilakukan sebagai langkah awal untuk meningkatkan visibilitas destinasi. Partisipasi aktif masyarakat dalam program ini telah meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan dan melestarikan nilai sejarah serta budaya. Kesimpulan dari pengabdian ini adalah pendekatan ABCD berhasil mengatasi permasalahan yang dihadapi dan mencapai tujuan pengembangan pariwisata yang berkelanjutan. Program ini diharapkan dapat memberikan manfaat ekonomi dan sosial bagi masyarakat Kampung Maringgai.
Copyrights © 2025