Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Peraturan Bupati Rokan Hulu Provinsi Riau Nomor 5 Tahun 2016 Tentang Kewajiban Mengikuti Kursus Pra-Nikah Firdaus, Zahrotul; Musarrofa, Ita
Al-Hukama': The Indonesian Journal of Islamic Family Law Vol. 7 No. 2 (2017): Desember
Publisher : Islamic Family Law Department, Sharia and Law Faculty, UIN Sunan Ampel Surabaya, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15642/alhukama.2017.7.2.464-501

Abstract

This article examines the review of Islamic law against regulation of Rokan Hulu District No. 5 of 2016 on pre marriage course. Regent’s regulation No. 5 of 2016 on pre-marriage course is seen under the maslahah mursalah theory. With the course, the prospective husband and wife already have a lot of supplies to deal with various problems that will arise in the future. In addition, the prospective husband and wife are more stable to get marriage because they have already got a lot of knowledge and motivation from pre-marriage courses held by the government of Rokan Hulu Regency. This program also contains elements of avoiding damage, namely divorce which will have a bad consequence for the offspring. Divorce is expected to be avoided by having sufficient knowledge about domestic life, especially the rights and obligations of husband and wife. Besides using maslahah mursalah, this study also uses the theory of saddu al-dzari'ah. The high divorce rate in Rokan Hulu regency is due to several factors, namely the increasingly sophisticated information technology that facilitates infidelity, the unpreparedness of the bride and groom to receive 100 % of their partners post-marriage, economic factors, the lack of knowledge about marriage and the lack of religious education. The various reasons above, especially the problem of the lack of knowledge about marriage can be closed and avoided by the existence of intense marriage supplies. One of the debriefings could be through a pre-marriage course program held by the Regent of Rokan Hulu. [tulisan ini mengkaji tentang tinjauan hukum Islam terhadap Peraturan Bupati Rokan Hulu Provinsi Riau No 5 tahun 2016 tentang kursus pra-nikah. Peraturan Bupati No. 5 Tahun 2016 tentang kursus pranikah dilihat menggunakan teori maslahah mursalah. Dengan adanya kursus tersebut, para calon suami dan istri sudah memiliki bekal yang banyak untuk menghadapi berbagai masalah yang akan timbul di kemudian hari. Selain itu, para calon suami dan istri semakin mantap untuk segera menikah karena mendapat banyak ilmu dan motivasi dalam kursus pranikah yang diselenggarakan pemerintah Kabupaten Rokan Hulu. Program ini juga mengandung unsur menghindari atau menolak kerusakan, yakni perceraian yang nantinya memiliki akibat buruk bagi keturunan. Perceraian diharapkan bisa dihindari dengan dimilikinya pengetahuan yang cukup mengenai kehidupan rumah tangga, khususnya hak dan kewajiban suami istri. Selain menggunakan maslahah mursalah, kajian ini juga menggunakan teori saddu al-dzari’ah. Tingginya angka perceraian di Kabupaten Rokan Hulu disebabkan karena beberapa hal, dinataranya faktor teknologi informasi yang semakin canggih sehingga memudahkan perselingkuhan, ketidaksiapan calon pengantin untuk menerima 100% pasangannya pascapernikahan, faktor ekonomi, faktor minimnya ilmu tentang berumah tangga, dan kurangnya pendidikan agama. Berbagai sebab di atas, khususnya masalah minimnya ilmu pengetahuan tentang berumah tangga bisa ditutup dan dihindari dengan adanya pembekalan yang cukup intens. Pembekalan itu bisa melalu program kursus pra-nikah yang diadakan oleh Bupati Rokan Hulu.]
Analisis Studi Literatur Kandungan Zat Berbahaya Pada Kosmetik Perawatan Kulit dan Rambut Niken Ayu Saputri Ananda; Firdaus, Zahrotul; Elizabeth Serenity Johnree; Alfatia, Ainaya; Nadira Fathia Zulfa; Eny Widhia Agustin; Indah Indi Afifah
JURNAL MULTIDISIPLIN ILMU AKADEMIK Vol. 2 No. 1 (2025): Februari
Publisher : CV. KAMPUS AKADEMIK PUBLISHING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

With the development of the times, more and more people are more aware of their appearance. Using skin and hair care products is one way to support your appearance. Therefore, this study aims to analyze harmful substances that are often found in cosmetics, such as retinoic acid, hydroquinone, and Sodium Lauryl Sulfate (SLS), as well as examine their impact on health. Qualitative descriptive methods are used to analyze data from secondary sources, including scientific journals, government regulations, and related books. The results of the study show that retinoic acid, which is commonly found in acne ointments, has the potential to cause skin irritation and other health problems if not used under medical supervision. Hydroquinone, which is widely found in face lightening creams, although effective for brightening the skin, can cause risks such as ochronosis and irritation. SLS, which is widely used in cleaning products such as shampoo, can cause irritation in people with sensitive skin. In conclusion, the use of these ingredients should be done carefully and according to medical recommendations to avoid dangerous side effects. This study also suggests choosing products that are safer and do not contain these harmful ingredients.
DIMENSI SOSIAL BUDAYA DALAM MITOS LARANGAN MAKAN IKAN LELE DI KABUPATEN LAMONGAN: KAJIAN ETNOGRAFI KEPERCAYAAN LOKAL Firdaus, Zahrotul; Ansori, Mohammad
TANDA Vol 4 No 04 (2024): BAHASA DAN SASTRA
Publisher : COMMUNITY OF RESEARCH LABORATORY SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69957/tanda.v4i04.1760

Abstract

Penelitian ini mengkaji dampak sosial dan budaya dari mitos larangan makan ikan lele di Kabupaten Lamongan melalui pendekatan etnografi. Mitos tersebut merupakan bagian dari kepercayaan lokal yang diwariskan secara turun-temurun, memengaruhi berbagai aspek kehidupan masyarakat, Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk memahami bagaimana mitos tersebut memengaruhi kehidupan sosial, identitas komunal, pola konsumsi, serta struktur sosial masyarakat. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengungkap bagaimana mitos tersebut berperan dalam pelestarian tradisi lokal, pembentukan moralitas, dan interaksinya dengan sistem keyakinan lain, seperti Islam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mitos larangan makan ikan lele memperkuat solidaritas sosial dan identitas budaya, namun juga menciptakan stratifikasi sosial antara kelompok yang mematuhi dan yang tidak mematuhi larangan tersebut. Selain itu, mitos ini berperan dalam narasi sejarah lokal dan ekspresi seni budaya, serta berfungsi sebagai bagian penting dari ritual dan praktik spiritual. Temuan ini menyoroti bagaimana mitos dapat menjadi elemen penting dalam dinamika sosial dan budaya masyarakat Lamongan di tengah arus modernisasi.
Perancangan dan Pembuatan Aplikasi Kalkulator Pembenihan Ikan Lele Berbasis Web “CAL-LE” Krettiawan, Hary; Umroti, Kintan Rizqi; Rifki, Akhmad Aji; Firdaus, Zahrotul; Irawan, Andi
JURNAL VOKASI ILMU-ILMU PERIKANAN (JVIP) Vol 5, No 2 (2024): April 2025
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35726/jvip.v5i2.7365

Abstract

Pembenihan ikan lele merupakan tahap kritis dalam budi daya yang memerlukan perhitungan akurat untuk berbagai aspek seperti manajemen kolam, pemberian pakan, dan induksi pemijahan. Seiring dengan  perkembangan teknologi informasi, penggunaan aplikasi berbasis web menjadi solusi efektif untuk membantu para pembudidaya dalam melakukan perhitungan yang diperlukan selama proses pembenihan. Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan mengembangkan aplikasi kalkulator pembenihan ikan lele berbasis web yang diberi nama "CALLE" (Kalkulator Lele). Metode pengembangan aplikasi meliputi tahap preliminary, perencanaan, formative evaluation, prototyping, dan uji coba kinerja. Aplikasi CALLE dirancang menggunakan kode HTML yang ditautkan pada laman Google Sites, terdiri dari enam halaman utama: induk, seleksi induk,  hormon, pemijahan alami, pemijahan buatan, dan performa reproduksi. Aplikasi ini menyediakan sebelas fitur perhitungan yang mencakup berbagai aspek pembenihan ikan lele.Hasil pengujian performa menunjukkan bahwa seluruh kalkulator dalam aplikasi CALLE (100%) menghasilkan perhitungan yang sesuai dengan perhitungan manual, membuktikan keakuratan dan kehandalan sistem. Aplikasi ini menawarkan kemudahan akses melalui laman https://bit.ly/kalkulatorlele, memungkinkan para pembudidaya dan teknisi ikan lele untuk melakukan perhitungan yang diperlukan selama proses pembenihan secara cepat dan akurat. Aplikasi CALLE berhasil dirancang dan dikembangkan sebagai alat bantu yang efektif dalam pembenihan ikan lele, mengintegrasikan teknologi informasi ke dalam praktik budidaya perikanan. Pengembangan lebih lanjut dan sosialisasi penggunaan aplikasi ini direkomendasikan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas dalam sektor budidaya ikan lele.Kata kunci : aplikasi berbasis web, kalkulator, dan pembenihan ikan lele
Pengembangan Potensi Pariwisata Pemandian Ratu Darah Putih Haq, M. Irsyad M. Abdul; Muhammad S. Nabilun N; Faruq, Dinul Musthafa Al; Alfian, Dwi Panji; Firdaus, Zahrotul; Sintawati, Sintawati; Astuti, Indah; Wulandari, Septi; Putri, Devi Selomitha; Alif, Fauzi Ahmad Nur; Khasanah, Hijriatun Hikmah; Hidayatullah, Rizky
Educommunity Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2025)
Publisher : CV. Edutechnium Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71365/ejpm.v3i2.82

Abstract

Pemandian Ratu Darah Putih di Kampung Maringgai, Kabupaten Lampung Timur, memiliki potensi wisata yang besar, namun belum dikelola secara optimal. Masalah utama yang dihadapi meliputi kurangnya fasilitas dasar, minimnya promosi, rendahnya kesadaran masyarakat, pengelolaan yang belum profesional, dan kurangnya perhatian terhadap pelestarian nilai sejarah dan budaya. Tujuan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan kualitas infrastruktur dan fasilitas, meningkatkan promosi dan pemasaran, meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat, menciptakan pengelolaan wisata yang profesional dan berkelanjutan, serta melestarikan nilai sejarah dan budaya. Metode yang digunakan adalah pendekatan Asset Based Community Development (ABCD) dengan lima tahapan: Discovery (menemukan aset lokal), Dream (merumuskan visi bersama), Design (merancang program), Define (menentukan prioritas), dan Destiny (melaksanakan program). Hasil pengabdian menunjukkan peningkatan fasilitas dasar seperti pembuatan papan petunjuk arah, banner pariwisata, dan perbaikan toilet serta area parkir. Upaya promosi melalui media sosial dan website telah dilakukan sebagai langkah awal untuk meningkatkan visibilitas destinasi. Partisipasi aktif masyarakat dalam program ini telah meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan dan melestarikan nilai sejarah serta budaya. Kesimpulan dari pengabdian ini adalah pendekatan ABCD berhasil mengatasi permasalahan yang dihadapi dan mencapai tujuan pengembangan pariwisata yang berkelanjutan. Program ini diharapkan dapat memberikan manfaat ekonomi dan sosial bagi masyarakat Kampung Maringgai.
Development of Tourism Potential of Ratu Darah Putih Bathing Site Haq, M. Irsyad M. Abdul; Muhammad S. Nabilun N; Al Faruq, Dinul Musthafa; Alfian, Dwi Panji; Firdaus, Zahrotul; Sintawati, Sintawati; Astuti, Indah; Wulandari, Septi; Putri, Devi Selomitha; Alif, Fauzi Ahmad Nur; Khasanah, Hijriatun Hikmah; Hidayatullah, Rizky
Jurnal Inovasi dan Pengembangan Hasil Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2025): Jurnal Inovasi dan Pengembangan Hasil Pengabdian Masyarakat (June)
Publisher : CV. BImbingan Belajar Assyfa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61650/jip-dimas.v3i1.715

Abstract

Ratu Darah Putih Bathing Place in Maringgai Village, East Lampung Regency, has significant tourism potential but has not been optimally managed. The main issues include the lack of basic facilities, minimal promotion, low community awareness, unprofessional management, and insufficient attention to the preservation of historical and cultural values. The objectives of this community service program are: (1) to improve the quality of infrastructure and facilities, (2) to enhance promotion and marketing, (3) to increase community awareness and participation, (4) to create professional and sustainable tourism management, and (5) to preserve historical and cultural values. The method used is the Asset Based Community Development (ABCD) approach with five stages: Discovery (identifying local assets), Dream (formulating a shared vision), Design (designing the program), Define (determining priorities), and Destiny (implementing the program). The results of the program show improvements in basic facilities such as the creation of directional signs, tourism banners, and the repair of toilets and parking areas. Promotion efforts through social media and websites have been carried out as an initial step to increase the destination's visibility. The active participation of the community in this program has raised awareness of the importance of maintaining cleanliness and preserving historical and cultural values. The conclusion of this program is that the ABCD approach successfully addressed the challenges and achieved the goal of sustainable tourism development. This program is expected to provide economic and social benefits for the Maringgai Village community.