Skoliosis pada usia dewasa merupakan hal yang umum namun kurang dikenali karena memiliki etiologi yang bersifat multifaktorial yang menyebabkan nyeri kronis, keterbatasan fungsional dengan prevalensi tinggi seiring dengan perubahan degeneratif tulang belakang. Kegiatan pengabdian dilakukan di Sekolah Dasar Kota Surabaya dengan melibatkan guru serta karyawan berusia diatas 30 tahun. Deteksi dini kasus skoliosis pada orang dewasa bertujuan untuk mendeteksi adanya skoliosis pada tahap awal perkembangan penyakit dan memonitoring perkembangan kasus sebelum mengarah ke deformitas yang lebih parah. Pemeriksaan yang dapat dilakukan adalah Adam’s Forward Bend Test, dengan gerakan pasien membungkuk ke depan dengan lutut lurus dan pemeriksa menilai asimetri pada tulang rusuk dan adanya kelainan bentuk tulang belakang. Pada kegiatan ini didapatkan 15 guru dan karyawan mengalami asimetri jarak ujung jari terhadap lantai yang diukur dari sisi kanan dan kiri, disertai keluhan nyeri bahu dan nyeri pada area punggung dan leher. Sebanyak 20 peserta mengisi kuesioner pre dan post-test serta mengikuti kegiatan praktik secara lengkap. Terdapat peningkatan rata-rata skor pemahaman peserta antara sebelum dan setelah pemberian penyuluhan. Partisipan antusias melakukan praktik pemeriksaan skoliosis menggunakan Adam Forward Bend Test dan melakukannya secara bergantian. Hal ini menunjukkan bahwa skrining dapat dilakukan secara mandiri dan partisipan merasakan keluhan dari gangguan muskuloskeletal dan skor skoliosis. Kegiatan ini memberikan dampak positif berupa peningkatan pemahaman guru dan karyawan terhadap gejala skoliosis pada usia dewasa.
Copyrights © 2025