ABSTRAK Anemia merupakan masalah gizi yang sering terjadi di seluruh dunia, baik di negara berkembang maupun di negara maju. Di Indonesia, data menunjukkan bahwa anemia paling banyak terjadi pada remaja putri, dengan prevalensi sebesar 32%, sementara di Jakarta Utara prevalensinya mencapai 6,4%. Kurangnya informasi mengenai anemia pada remaja menjadi salah satu masalah utama yang dihadapi. Oleh karena itu, edukasi mengenai anemia sangat penting untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan masyarakat guna mencegah anemia, khususnya pada siswi remaja di MAN 5 Jakarta. Kegiatan edukasi pencegahan dan deteksi dini anemia dilakukan dengan metode kombinasi yang melibatkan penyuluhan melalui pemaparan materi presentasi slide PowerPoint kepada 25 remaja putri. Pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini terdiri dari tiga tahap: persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Jumat, 31 Mei 2024 di MAN 5 Jakarta, Marunda, Cilincing, dengan menggunakan metode penyuluhan. Berdasarkan hasil nilai pre-test dan post-test, didapatkan peningkatan nilai yang sangat baik. Hal ini menunjukkan bahwa penyuluhan ini berhasil diterima oleh remaja, sehingga mereka dapat memahami anemia dengan lebih baik dibandingkan sebelumnya. Terdapat peningkatan pengetahuan yang signifikan tentang anemia pada remaja putri setelah diberikan edukasi. Oleh karena itu, edukasi berkelanjutan diperlukan untuk terus meningkatkan pengetahuan dan pemahaman remaja perempuan tentang anemia dan pencegahannya. Kata Kunci: Anemia , Edukasi, Remaja, Siswi ABSTRACT Anemia is a prevalent nutritional problem worldwide, affecting both developing and developed countries. In Indonesia, data shows that anemia is most common among adolescent girls, with a prevalence of 32%, while in North Jakarta, the prevalence is 6.4%. A significant issue faced by partners is the lack of information about anemia among adolescents. Therefore, education is crucial to enhance knowledge and awareness in the community to prevent anemia, particularly among female students at MAN 5 Jakarta. The educational activities for anemia prevention and early detection were conducted using a combination method that involved presenting material through PowerPoint slides to 25 adolescent girls. The implementation of this community service activity consisted of three stages: preparation, execution, and evaluation. This activity was carried out on Friday, May 31, 2024, at MAN 5 Jakarta, Marunda, Cilincing, using the counseling method. Based on the pre-test and post-test scores, there was a significant improvement in the participants' knowledge. This indicates that the counseling was well-received by the adolescents, enabling them to understand anemia better than before. There is a significant increase in knowledge about anemia among adolescent girls after receiving education. Thus, continuous education is needed to further enhance the knowledge and understanding of adolescent girls regarding anemia and its prevention. Keywords: Education, Anemia, Female Students
Copyrights © 2025