Kurikulum Merdeka diperkenalkan sebagai inovasi dalam pendidikan dasar di Indonesia untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Di SDN SN Sungai Miai 5, implementasi Kurikulum Merdeka melibatkan proses transisi dari Kurikulum 2013 (K13), yang menuntut para guru untuk menyesuaikan metode pembelajaran mereka. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan fokus pada studi kasus di SDN SN Sungai Miai 5. Data dikumpulkan melalui observasi partisipatif dan wawancara mendalam dengan guru-guru kelas 1 dan 4 yang terlibat dalam implementasi Kurikulum Merdeka. Analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik analisis konten untuk mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan pembelajaran yang terkait dengan Kurikulum Merdeka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa para guru di SDN SN Sungai Miai 5 memiliki komitmen yang kuat dalam menghadapi tantangan transisi ke Kurikulum Merdeka. Kelebihan yang ditemukan meliputi peningkatan keterlibatan siswa dan fleksibilitas dalam pengembangan materi pembelajaran. Namun, kekurangan terutama terkait dengan keterbatasan waktu untuk memahami dan mengimplementasikan aplikasi penilaian baru yang dibutuhkan oleh Kurikulum Merdeka.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025