Abstract: Climate change is a global challenge that requires adaptability, especially for the younger generation. This research aims to analyze how digital skills can be developed to build learners' adaptability to climate change. With a behavioristic theory-based approach, this research is expected to contribute to the development of more relevant, innovative, and sustainable educational strategies. This research uses a quantitative paradigm with a survey method. The research population was the students of Adiwiyata Junior High School in Semarang, with a sample of 251 students selected using stratified random sampling technique. The research instrument was a closed questionnaire, and the data were analyzed using percentages to measure the level of digital skills of students in building adaptation to climate change. The results showed that 78% of students had sufficient to high digital skills, which helped them understand and take adaptive actions to climate change. However, 22% of students still have low digital skills, thus requiring more attention in the learning process. With more structured learning strategies, the use of relevant stimuli, and consistent reinforcement, all students can be encouraged to translate their understanding of climate change into concrete actions that benefit the environment.Abstrak: Perubahan iklim merupakan tantangan global yang memerlukan kemampuan adaptasi, terutama bagi generasi muda. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana digital skills dapat dikembangkan untuk membangun kemampuan adaptasi peserta didik terhadap perubahan iklim. Dengan pendekatan berbasis teori behavioristik, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan strategi pendidikan yang lebih relevan, inovatif, dan berkelanjutan. Penelitian ini menggunakan paradigma kuantitatif dengan metode survei. Populasi penelitian adalah siswa SMP Adiwiyata di Semarang, dengan sampel sebanyak 251 siswa yang dipilih menggunakan teknik stratified random sampling. Instrumen penelitian berupa kuesioner tertutup, dan data dianalisis menggunakan persentase untuk mengukur tingkat digital skills peserta didik dalam membangun kemampuan adaptasi terhadap perubahan iklim. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 78% siswa memiliki keterampilan digital yang cukup hingga tinggi, yang membantu mereka dalam memahami dan mengambil tindakan adaptif terhadap perubahan iklim. Namun, 22% siswa masih memiliki keterampilan digital yang rendah, sehingga membutuhkan perhatian lebih dalam proses pembelajaran. Dengan strategi pembelajaran yang lebih terstruktur, penggunaan stimulus yang relevan, dan penguatan yang konsisten, seluruh siswa dapat didorong untuk menerjemahkan pemahaman mereka tentang perubahan iklim menjadi tindakan nyata yang bermanfaat bagi lingkungan.
Copyrights © 2025