Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Peningkatan Kenyamanan Staf Rumah Sakit melalui Studi Desain Tata Letak Dapur yang Ergonomis Eko Nurmianto; Naning Aranti Wessiani; Belinda Aprilia; Lukki Lukitawati; Bayu Siswanto
Jurnal Teknik dan Manajemen Industri Vol 6, No 2: Desember 2011
Publisher : Teknik dan Manajemen Industri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rumah sakit memiliki kewajiban menjaga kebersihan, kesehatan, dan ketepatan waktu dalam penyajian makanan bagi pasien. Rumah sakit harus memiliki dapur yang ergonomis sehingga terpenuhinya terwujudnya layanan kepada pasien yang memuaskan. Adapun permasalahan yang sering ditemukan umumnya berkaitan dengan tata letak atau disain dapur yang tidak ergonomis. Tata letak dapur yang ergonomis berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Oleh karena itu, pada penelitian ini dilakukan studi mengenai desain tata letak dapur yang ergonomis. Dari studi itu dihasilkan simpulan antara lain: area yang dianalisis terdapat tiga area, pertama: persiapan, masak, dan pencucian; kedua: pemorsian dan pembungkusan; dan ketiga: pengelompokan dan pengkodean. Area pertama dan kedua perlu dilakukan desain ulang sedangkan ketiga tidak. Selain itu, studi ini menghasilkan simpulan bahwa tidak perlu adanya perubahan pada aspek teknis dan nonteknis yang meliputi denah dapur rumah sakit, tipikal bahan makanan, tipikal peralatan dapur, preferensi pola perancangan penyediaan makanan, preferensi pola belanja, dan preferensi pola aktivitas penyediaan makanan. Namun, aspek ergonomis yang perlu diubah adalah antropometri dan pencahayaan.
Penerapan Pendidikan Bencana dalam Membangun Kesiapsiagaan Sekolah Dasar dari Risiko Bencana Suryadi, Yadi; Lukitawati, Lukki; Ulya, Himmatul
Jurnal Basicedu Vol. 8 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v8i1.7158

Abstract

Banjir yang seringkali melanda wilayah Kabupaten Demak Provinsi Jawa Tengah menyebabkan terhambatnya berbagai aktivitas masyarakat, salah satunya yaitu kegiatan yang ada pada lembaga pendidikan SDN Loireng yang berlokasi di Desa Loireng Kecamatan Sayung Kabupaten Demak. Sebagai Lembaga pendidikan yang berlokasi di daerah rawan bencana, SDN Loireng diharapkan mampu menerapkan Pendidikan Bencana di lingkungan sekolahnya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat dan mendeskripsikan penerapan pendidikan bencana di SDN Loireng dalam membangun kesiapsiagaan warga sekolah dari risiko bencana. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Adapun teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi, sedangkan teknik analisis data pada penelitian ini berupa analisis data kualitatif. Hasil penelitian ini berfokus pada pembahasan 5 indikator pendidikan bencana yang dilihat dari berbagai parameter sesuai dengan Pendidikan Bencana yang dikeluarkan oleh kemendikbud. Berdasarkan penelitian ini diperoleh hasil bahwa penerapan pendidikan bencana di SDN Loireng berdasarkan lima indikator tersebut sudah dilaksananan dengan keterlibatan dari sluruh warga sekolah. Namun, masih membutuhkan kerja sama dari seluruh pihak untuk terlaksananya pendidikan bencana di SDN Loireng yang lebih optimal sesuai dengan kurikulum pendidikan kebencanaan dari kementerian pendidikan dan kebudayaan.
Penerapan Pendidikan Bencana dalam Membangun Kesiapsiagaan Sekolah Dasar dari Risiko Bencana Suryadi, Yadi; Lukitawati, Lukki; Ulya, Himmatul
Jurnal Basicedu Vol. 8 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v8i1.7158

Abstract

Banjir yang seringkali melanda wilayah Kabupaten Demak Provinsi Jawa Tengah menyebabkan terhambatnya berbagai aktivitas masyarakat, salah satunya yaitu kegiatan yang ada pada lembaga pendidikan SDN Loireng yang berlokasi di Desa Loireng Kecamatan Sayung Kabupaten Demak. Sebagai Lembaga pendidikan yang berlokasi di daerah rawan bencana, SDN Loireng diharapkan mampu menerapkan Pendidikan Bencana di lingkungan sekolahnya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat dan mendeskripsikan penerapan pendidikan bencana di SDN Loireng dalam membangun kesiapsiagaan warga sekolah dari risiko bencana. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Adapun teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi, sedangkan teknik analisis data pada penelitian ini berupa analisis data kualitatif. Hasil penelitian ini berfokus pada pembahasan 5 indikator pendidikan bencana yang dilihat dari berbagai parameter sesuai dengan Pendidikan Bencana yang dikeluarkan oleh kemendikbud. Berdasarkan penelitian ini diperoleh hasil bahwa penerapan pendidikan bencana di SDN Loireng berdasarkan lima indikator tersebut sudah dilaksananan dengan keterlibatan dari sluruh warga sekolah. Namun, masih membutuhkan kerja sama dari seluruh pihak untuk terlaksananya pendidikan bencana di SDN Loireng yang lebih optimal sesuai dengan kurikulum pendidikan kebencanaan dari kementerian pendidikan dan kebudayaan.
INSTAGRAM SEBAGAI KANAL DIGITAL BRANDING INSTITUSI PENDIDIKAN TINGGI Didi Pramono; Lukki Lukitawati
Journal of Innovation Research and Knowledge Vol. 4 No. 8: Januari 2025
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/jirk.v4i8.9543

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penggunaan Instagram sebagai kanal digital branding di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Negeri Semarang (FISIP UNNES). Dengan pendekatan kualitatif dan metode studi kasus, penelitian ini mengeksplorasi strategi digital branding yang diterapkan oleh pengelola akun Instagram @fisip.unnes, dan tantangan yang dihadapi dalam mengelola Instagram sebagai kanal digital branding institusi pendidikan tinggi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa akun Instagram FISIP UNNES secara konsisten menggunakan konten visual yang menarik dan strategi interaktif untuk meningkatkan engagement audiens. Namun, tantangan seperti insiden peretasan menggarisbawahi pentingnya keamanan digital dalam pengelolaan media sosial. Penelitian ini memberikan wawasan praktis bagi institusi pendidikan tinggi dalam memanfaatkan Instagram secara efektif dan aman untuk mendukung strategi digital branding. Selain itu, temuan ini memperkaya literatur tentang branding digital di sektor pendidikan tinggi, khususnya di Indonesia
Analisis Digital Skills Peserta Didik untuk Membangun Kemampuan Adaptasi Terhadap Perubahan Iklim Hermanto, Fredy; Sholeh, Muh.; Lukitawati, Lukki; Saddam, Saddam
Pendekar: Jurnal Pendidikan Berkarakter Vol 8, No 1 (2025): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/pendekar.v8i1.28595

Abstract

Abstract: Climate change is a global challenge that requires adaptability, especially for the younger generation. This research aims to analyze how digital skills can be developed to build learners' adaptability to climate change. With a behavioristic theory-based approach, this research is expected to contribute to the development of more relevant, innovative, and sustainable educational strategies. This research uses a quantitative paradigm with a survey method. The research population was the students of Adiwiyata Junior High School in Semarang, with a sample of 251 students selected using stratified random sampling technique. The research instrument was a closed questionnaire, and the data were analyzed using percentages to measure the level of digital skills of students in building adaptation to climate change. The results showed that 78% of students had sufficient to high digital skills, which helped them understand and take adaptive actions to climate change. However, 22% of students still have low digital skills, thus requiring more attention in the learning process. With more structured learning strategies, the use of relevant stimuli, and consistent reinforcement, all students can be encouraged to translate their understanding of climate change into concrete actions that benefit the environment.Abstrak: Perubahan iklim merupakan tantangan global yang memerlukan kemampuan adaptasi, terutama bagi generasi muda. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana digital skills dapat dikembangkan untuk membangun kemampuan adaptasi peserta didik terhadap perubahan iklim. Dengan pendekatan berbasis teori behavioristik, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan strategi pendidikan yang lebih relevan, inovatif, dan berkelanjutan. Penelitian ini menggunakan paradigma kuantitatif dengan metode survei. Populasi penelitian adalah siswa SMP Adiwiyata di Semarang, dengan sampel sebanyak 251 siswa yang dipilih menggunakan teknik stratified random sampling. Instrumen penelitian berupa kuesioner tertutup, dan data dianalisis menggunakan persentase untuk mengukur tingkat digital skills peserta didik dalam membangun kemampuan adaptasi terhadap perubahan iklim. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 78% siswa memiliki keterampilan digital yang cukup hingga tinggi, yang membantu mereka dalam memahami dan mengambil tindakan adaptif terhadap perubahan iklim. Namun, 22% siswa masih memiliki keterampilan digital yang rendah, sehingga membutuhkan perhatian lebih dalam proses pembelajaran. Dengan strategi pembelajaran yang lebih terstruktur, penggunaan stimulus yang relevan, dan penguatan yang konsisten, seluruh siswa dapat didorong untuk menerjemahkan pemahaman mereka tentang perubahan iklim menjadi tindakan nyata yang bermanfaat bagi lingkungan.
Kemampuan Komunikasi Keterampilan Dasar Mengajar Calon Guru Profesional Pada Program PPG Prajabatan Lukitawati, Lukki
Jurnal Penelitian dan Pendidikan IPS Vol. 17 No. 2 (2023): Oktober
Publisher : Direktorat Pascasarjana Universitas PGRI Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21067/jppi.v17i2.9134

Abstract

This study aims to determine the ability of communication in the basic skills of teaching professional teacher candidates through the PPG Prajabatan program in the field of social studies education at Semarang State University. The method used in this research is descriptive quantitative, data analysis is done by reducing data, presenting data, to draw conclusions. The research data shows the communication skills of PPG Prajabatan participants in the components of opening lessons, managing classes, and closing classes. In the ability to open the class still needs to be improved again because there are still participants who get a sufficient assessment. In the ability to manage the class from all indicators ranging from the ability to ask questions, listen with empathy, and respond to various individual needs, overcome inappropriate behavior, make variations in learning, provide constructive feedback most of them have received very good and good ratings. In the ability to close the class there are still seven participants who get good grades.
Communication Strategy of Social Studies Teachers in Integrating Climate Change Issues in Semarang Lukitawati, Lukki; Hermanto, Fredy; Rusdini, Siti Ekowati; Winanto, Zabidi Agus
Journal of Educational Social Studies Vol. 14 No. 1 (2025)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jess.v14i1.26855

Abstract

This study examines how Social Studies teachers in Semarang, Indonesia, frame and communicate climate change issues through the lenses of environmental communication and ecopedagogy. Drawing on a structured online survey of 116 I teachers from Musyawarah Guru Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Semarang, the research identifies four perceptual constructs: awareness, knowledge, perception, institutional responsibility, and self-efficacy. It classifies the topics teachers choose into pragmatic mitigation measures or constitutive identity‐building issues and their strategies, e.g., class discussions, project-based learning, visual media, and policy advocacy. Descriptive analyses show that while teachers recognize climate change and its future risks (means ≥ 4.18/5), they tend to favor conventional, one-way informational methods alongside participatory projects. By mapping these practices onto Kahn's three-dimensional ecopedagogy, cosmological, technological, and organizational, the study reveals both strengths in building planetary consciousness and gaps, including overreliance on deficit-model framing and limited cultural contextualization. The findings underscore the need for IPS curricula to integrate deliberative, community-centered pedagogies and professional development that apply critical, context-sensitive ecopedagogical practice.
PENGARUH ORANG TUA TERHADAP PERSEPSI SISWA TENTANG PENDIDIKAN TINGGI (STUDI FENOMENOLOGI DI DESA KARANGANYAR KABUPATEN DEMAK) Asih Febriyanti; Lukitawati, Lukki
Sosiolium: Jurnal Pembelajaran IPS Vol. 7 No. 1 (2025): April
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/sosiolium.v7i1.19937

Abstract

Penelitian ini di buat dengan tujuan untuk mengkaji hubungan antara siswa dan orang tua serta menganalisis persepsi siswa dan orang tua di Desa Karanganyar, Demak. Penelitian ini menggunakan Teori Interaksionalisme Simbolik milik George Herbert Mead. Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan menerapkan pendekatan kualitatif fenomenologis. Data penelitian ini yaitu melalui wawancara semi struktur dengan informan utama yaitu beberapa pasang siswa dan orang tua. Fokus penelitian ini adalah eksplorasi hubungan interpersonal antara siswa dan orang tua dalam membentuk motivasi untuk melanjutkan pendidikan tinggi, serta kajian mendalam terhadap persepsi dan pola pikir kedua pihak terhadap nilai dan relevansi pendidikan tinggi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa meskipun faktor sosial ekonomi sering kali menjadi kendala utama dalam melanjutkan pendidikan tinggi, peran orang tua yang mendukung, memberi harapan, dan memberikan contoh nyata sangat berpengaruh dalam memotivasi siswa. Dukungan moral dan nasihat dari orang tua menjadi pendorong utama bagi siswa untuk melanjutkan pendidikan tinggi, sementara faktor sosial ekonomi dan pandangan keluarga tentang pendidikan tinggi juga berperan penting dalam keputusan tersebut. This research was conducted with the aim of examining the relationship between students and parents and analyzing the perceptions of students and parents in Karanganyar Village, Demak. This research uses George Herbert Mead's Symbolic Interactionalism Theory. This research method uses a qualitative research method by applying a qualitative phenomenological approach. The data for this research is through semi-structured interviews with the main informants, namely several pairs of students and parents. The focus of this research is an exploration of interpersonal relationships between students and parents in forming motivation to continue higher education, as well as an in-depth study of the perceptions and mindsets of both parties regarding the value and relevance of higher education. The results of this research show that although socio-economic factors are often the main obstacle in continuing higher education, the role of parents who support, give hope and provide real examples is very influential in motivating students. Moral support and advice from parents are the main drivers for students to pursue higher education, while socio-economic factors and family views about higher education also play an important role in the decision. 
DIGITAL SKILLS DAN DIGITAL ETHICS : TANTANGAN DALAM PENGUMPULAN, PENGGUNAAN DAN PENYEBARAN DATA PADA GENERASI Z Hermanto, Fredy; Lukitawati, lukki; Handoyo, Eko
Social Landscape Journal Vol 5, No 1 (2024): March
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56680/slj.v5i1.59461

Abstract

The speed and efficiency of the internet has made it an indispensable part of society. They can connect directly without leaving their location to people around the world through applications such as e-mail, social media or instant messaging applications. Having digital literacy skills means being able to use technology effectively to find and evaluate information, communicate with others, and create content. Without these skills, individuals can find themselves left behind in a world where so much of our personal and professional lives are conducted online. Generation Z is a generation that contributes quite high in the use of the internet in Indonesia. based on data from IDN Research Institute in collaboration with Populix from generation Z who access the internet in the range of 7-10 hours / day reaches 20.9%. This research will focus on the ability of digital skills and digital ethics in generation Z. Digital skills are skills needed to be able to live a healthy and productive digital life, and contribute to building a digital cultural environment. The emergence of hate speech, fake news, bullying, pornogoraphy, and fraud in the digital world makes it necessary to know the initial ability to use digital devices owned by users, especially generation Z so that these negative impacts can be avoided. The method used in this research is quantitative descriptive research method. This research focuses on students who represent generation Z. The factors analysed in this research include their digital skills and digital ethics. The factors analysed in this study include their digital skills and digital ethics. The data collection technique was distributed through a questionnaire. The results were then presented in the form of descriptive statistics to determine the ability of digital skills and digital ethics of Generation Z. The results of the study discuss several indicators such as the duration of accessing the internet, the use of the internet for communication, for social media, searching for information, the ability of digital skills and digital ethics including the ability to connect devices to the internet network, the ability to download applications and files, the ability to search and access data, information and digital content, the ability to check the correctness of digital information, the ability to compare information, the ability to save data, information and content, the response to share screenshots to social media, Ethics when seeing negative comments on personal posts.