Salah satu masalah kekurangan gizi yang masih cukup tinggi di Indonesia adalah balita pendek (stunting). Minimnya keterlibatan remmaja dalam pencegahan stunting menyebabkan rendahnya efektivitas edukasi gizi di masyarakat. Tujuan PkM adalah untuk meningkatkan kapasitas kader dalam deteksi dini serta upaya penanggulangan masalah gizi remaja. Kegiatan dilaksankan pada hari Sabtu, 20 Juli 2024 di PosYandu Remaja Aur Kuning. Program ini menggunakan pendekatan edukasi berbasis kader posyandu remaja melalui sosialisasi, pelatihan dan pendampingan langsung. Peserta yaitu 25 orang remaja, 2 orang kader Pembina Posyandu remaja, 1 orang bidan penangguingjawab Poskeskel dan 1 orang penanggungjawab program Posyandu Remaja dan Puskesmas. Setelah program pendampingan ini, tingkat pemahaman kader meningkat dari 45% menjadi 85%, sementara jumlah remaja yang aktif dalam program meningkat dari 10 menjadi 25 orang dalam waktu tiga bulan. Metode ini terbukti efektif dalam meningkatkan kesadaran remaja tentang pencegahan stunting dan dapat direplikasi di wilayah lain.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025