Demam berdarah merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue dengan angka kejadian yang berulang terutama di negara-negara berkembang. Keberhasilan dalam pengendalian penyakit ini belum tercapai dan demam berdarah telah berevolusi dari wabah epidemi yang bersiklus menjadi wabah yang tidak bersifat musiman. Kurangnya dasar ilmiah, hingga saat ini kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) dapat menjadikan kasus-kasus dengan manifestasi hemoragik dan tingginya angka kematian. Dari segi presentasi klinis, infeksi virus dengue secara klinis mirip dengan banyak demam tropis akut lainnya dan pengujian laboratorium memiliki peran penting dalam diagnosis dini dan manajemen pasien. Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran gejala klinis suspek demam berdarah dengue dengan penegakan uji laboratorium menggunakan deteksi IgG, IgM dan NS1 berdasarkan jenis kelamin, yang nantinya dapat dipakai sebagai acuan untuk penatalaksanaan yang tepat untuk menghindari kasus DBD dengan manifestasi berat. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan desain cross sectional studi. Sampel yang digunakan adalah plasma darah dari 43 pasien dengan gejala klinis demam berdarah yang berobat jalan di Puskesmas Bulili pada bulan Februari-Juni 2024. Metode sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Data dianalisis menggunakan uji chi-square. Empat puluh tiga sampel plasma dilakukan tes adanya IgG, IgM dan NS1. Hasil tes tersebut didapat 7% positif IgG, 2,3% positif IgM dan 23,25% positif NS1. Gejala klinis yang timbul pada uji laboratorium IgG, IgM dan NS1 tidak spesifik. Uji NS1 harus dilakukan untuk menegakkan diagnosis DBD. Tidak ada hubungan antara deteksi IgG, IgM dan NS1 dengan jenis kelamin dan gejala klinis yang timbul.
Copyrights © 2025