Masyarakat di Desa Stambul Jaya, Kabupaten Aceh Tenggara, memanfaatkan tanaman purun tikus (Eleocharis dulcis) sebagai bahan baku untuk pembuatan kerajinan tangan. Produk-produk yang dihasilkan meliputi tikar, topi, keranjang belanja, tas, dan bakul. Serat purun juga dapat diolah menjadi papan komposit. Dalam penelitian ini, pembuatan material komposit menggunakan metode pengepresan cetakan dengan ukuran 20x20x0,5 cm. Penelitian ini mempelajari pengaruh variasi komposisi serat purun (5%, 10%, dan 15%) terhadap resin poliester, serta susunan serat (sejajar, acak, dan anyaman). Analisis sifat mekanika komposit meliputi Uji tarik (tensile test) dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa tensile strength komposit pada sampel sejajar 5% cukup tinggi, menurun pada 10%, lalu sedikit naik pada 15%. Pada sampel acak, nilai naik pada 5%, menurun sedikit pada 10%, dan sangat menurun pada 15%. Sementara itu, pada sampel anyaman, nilai naik pada 5%, menurun sedikit pada 10%, dan sangat menurun pada 15%. Penelitian menunjukkan bahwa semakin banyak rasio serat purun dapat meningkatkan flexural strength komposit karena serat ini membentuk ikatan kuat dengan matriks poliester. Perlakuan treatment pada serat juga meningkatkan jumlah sisi aktif yang berikatan dengan matriks. Sedangkan Uji lentur (flexural test) dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa pada sampel sejajar, nilai flexural strength menurun pada 5%, naik pada 10%, dan naik lagi pada 15%. Pada sampel acak, nilai naik pada 5%, menurun pada 10%, lalu naik lagi pada 15%. Sementara pada sampel anyaman, nilai naik sedikit pada 5%, menurun pada 10%, dan pada 15% sama dengan 5%. Variasi 10% pada semua pola menunjukkan tren naik dan turun.Kata Kunci: Serat purun tikus (Eleocharis dulcis), komposit, poliester, sifat mekanika.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025