Pendahuluan: Pemfigus vulgaris (PV) merupakan penyakit autoimun ditandai vesikel dan bula pada kulit dan mukosa akibat reaksi autoantibodi terhadap desmoglein (Dsg) 1 dan 3. Terapi lini pertama kortikosteroid (KS) sistemik. Terapi KS memiliki banyak efek samping sehingga diperlukan sparing agent. Pada kasus ini menggunakan sparing agent mikofenolat sodium (MPS) dan autohemoterapi (AHT). Laporan ini bertujuan mengetahui efektivitas MPS dan AHT sebagai sparing agent pada PV. Kasus: Perempuan, 37 tahun dengan lepuh kendur mudah pecah menjadi lecet disertai keropeng coklat-kehitaman pada wajah, leher, badan, kedua lengan dan tungkai. Pemeriksaan histopatologik ditemukan row of tombstones suprabasal, dan direct immunofluorescence (DIF) ditemukan chicken wire pattern interselular. Pasien didiagnosis PV dan diterapi KS sistemik dengan sparing agent MPS dan AHT. Kami melaporkan kasus jarang PV pada usia 37 tahun. Diskusi: Penggunaan sparing agent untuk mengurangi efek samping, mempercepat tapering off, perbaikan klinis dan remisi. Mikofenolat sodium digunakan karena efek samping minimal dan memberikan hasil baik. Autohemoterapi sebagai imunoterapi dengan menyuntikkan darah pasien kembali pada pasien, dapat digunakan pada penyakit vesikobulosa autoimun karena dapat menurunkan kadar autoantibodi. Kesimpulan: Kombinasi KS sistemik, MPS dan AHT memberikan hasil yang memuaskan. Pasien mengalami remisi awal pada pekan ke-2 dan remisi komplet dalam 5 bulan. 
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025