Latar Belakang: Semua kelompok umur di Indonesia terpengaruh oleh kemajuan teknologi, gaya hidup dan budaya anak-anak diubah oleh teknologi terutama siswa sekolah dasar. Anak-anak di sekolah dasar menjadi lebih rentan terhadap kemalasan atau perilaku sedenter yang tidak hanya membatasi jumlah waktu yang dihabiskan untuk bermain secara aktif, tetapi juga mencegah pertumbuhan kemampuan motorik termasuk keseimbangan, koordinasi, dan kekuatan otot. Tujuan: Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara kekuatan otot dengan kemampuan motorik pada anak sekolah dasar usia 7-10 tahun. Metode Penelitian: Desain penelitian yang digunakan adalah quantitative correlation dengan pendekatan penelitian berupa desain cross sectional. Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 80 siswa usia 7-10 tahun yang diambil melalui teknik total sampling. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2025 di SD Negeri Ringinsari, Maguwoharjo. Alat ukur dalam penelitian ini menggunakan tes push-up untuk kekuatan otot dan tes Movement Assessment Battery for Children 2 (MABC-2) untuk kemampuan motorik. Hasil: Berdasarkan hasil penelitian ditarik kesimpulan bahwa tingkat kekuatan otot dan kemampuan motorik anak sekolah dasar usia 7-10 tahun sangat signifikan artinya terdapat hubungan antara dua variabel tersebut.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025