Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Pembinaan Akidah dan Tasamuh di Sekolah Menengah Atas Bhakti Karya dan Sekolah Menengah atas Harapan Bangsa Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung Tri Laksono; Mukh Nursikin
Attractive : Innovative Education Journal Vol. 6 No. 3 (2024): Attractive : Innovative Education Journal
Publisher : CV. Creative Tugu Pena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51278/aj.v6i3.1475

Abstract

This research aims to analysis the development of tasamuh beliefs at Bhakti Karya Kaloran High School and Harapan Bangsa High School Kaloran, the forms of activities that support the development of tasamuh beliefs at Bhakti Karya Kaloran High School and Harapan Bangsa High School Kaloran, supporting factors and factors inhibiting the development of tasamuh faith at SMA Bhakti Karya Kaloran and SMA Harapan Bangsa Kaloran. This research method is qualitative research, the approach used is a case study. The result show that Forms of activities that support the development of tasamuh beliefs at Bhakti Karya Kaloran High School and Harapan Bangsa Kaloran High School, namely Islamic religious lessons, habituation to worship at school, charity activities, commemoration of Islamic holidays. Supporting factors and inhibiting factors in the development of tasamuh faith at Bhakti Karya Kaloran High School and Harapan Bangsa Kaloran High School, namely the role of teachers and teaching staff, a conducive school environment, the inhibiting factors are environmental influences outside the school and the uncontrolled influence of social media. The positive impact on the development of tasamuh faith and morals for students is; foster the principles of religious belief and awareness in a heterogeneous and mutually respectful environment.
HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN MOTORIK DENGAN AKTIVITAS FISIK PADA SEKOLAH DASAR ANAK USIA 7-10 TAHUN DI RINGINSARI, MAGUWOHARJO, DEPOK, SLEMAN Farida S; Tri Laksono; Wika Yuniarwati; Dewi Suci Mahayati
Journal of Innovation Research and Knowledge Vol. 4 No. 11: April 2025
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Sejak masa kanak-kanak, tingkat kemampuan motorik yang lebih tinggi dianggap sebagai faktor penting yang mendorong keterlibatan aktivitas fisik individu. Peningkatan kemampuan motorik berpengaruh pada kepercayaan diri yang lebih tinggi untuk aktivitas secara fisik di lingkungan yang berbeda dan efikasi diri yang lebih tinggi untuk berpartisipasi dalam aktivitas fisik. Anak-anak dengan kompetensi motorik yang lebih baik cenderung terlibat dalam aktivitas fisik sedang hingga berat yang sangat penting untuk kebugaran mereka. Tujuan: Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara kemampuan motorik dengan aktivitas fisik. Metode Penelitian: Desain Penelitian yang digunakan adalah quantitative correlation dengan pendekatan penelitian menggunakan cross sectional. Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 80 anak dengan teknik sampling menggunakan total sampling. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2025 di SD Negeri Ringinsari, Maguwoharjo Depok, Sleman. Alat ukur dalam penelitian ini menggunakan Movement Assessment Battery for Children-Second Edition (MABC-2) Age Band-2 untuk menilai kemampuan motorik dan Physical Activity Questionnaire for Children (PAQ-C) untuk menilai aktifitas fisik pada anak. Hasil: Berdasarkan hasil penelitian dapat di ambil kesimpulan bahwa adanya hubungan yang sangat signifikan antara kemampuan motorik dengan aktivitas fisik pada anak usia 7-10 tahun di Ringinsari, Maguwoharjo, Depok, Sleman, dengan nilai p-value ( P = (0,000) < ???? 0,05, dan adanya hubungan antara kemampuan motorik dengan aktivitas fisik berdasarkan usia, jenis kelamin, tingkat ekonomi, dan tingkat Pendidikan orang tua pada anak usia 7-10 tahun di Ringinsari, Maguwoharjo, Depok, Sleman, dengan nilai p-value (P = 0, 000) < α 0,05.
PERBEDAAN PENGARUH AEROBIC EXERCISE DAN GAZE STABILITY EXERCISE TERHADAP RESIKO JATUH PADA LANSIA Mohamad Rifqi S. Panto; Tri Laksono; Noor Sadhono Kurniaji
Journal of Innovation Research and Knowledge Vol. 4 No. 11: April 2025
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Introduction: Elderly are individuals over 60 years old who experience the aging process as part of the life cycle. At this stage, various interrelated physical, psychological and social changes occur, potentially causing health problems; one of which is the risk of falls. Trainings such as aerobic exercise and gaze stability exercise can be given as a solution to overcome this condition. This study aims to analyze the different effects between aerobic exercise and gaze stability exercise on the risk of falls in the elderly.Method: This research employed a quasi-experimental method in 2 groups. Each group consisted of 20 respondents. Group I received aerobic exercise treatment and group II received gaze stability exercise treatment. All groups participated in training 3 times a week for 4 weeks. The measuring instruments used were the Time Up and Go Test (TUGT) and the Morse Fall Scale (MFS). The measurements were done at the first meeting before being given training and at the last meeting after being given training.Results: The results of the Mann Withney test in both groups showed that group I that took part in Aerobic Exercise experienced a decrease in the Time Up and Go Test (TUGT) score from 22.75 ± 3.94 in the pre-test to18.83 ± 3.43 in the post-test, with a difference of 3.92 ± 1.15. Group II that did the Gaze Stability Exercise showed a greater decrease, with a pre-test score was 21.89 ± 5.81 and post-test was 16.37 ± 4.39, with a difference of 5.51± 1.76.Conclusion: There is a different effect between aerobic exercise and gaze stability exercise on the risk of falls in the elderly.
HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT DENGAN KEMAMPUAN MOTORIK PADA ANAK SEKOLAH DASAR USIA 7-10 TAHUN DI RINGINSARI, MAGUWOHARJO, DEPOK, SLEMAN Nasya ‘Ainaya Tazkiah; Tri Laksono; Wika Yuniarwati; Moh. Ali Imron
Journal of Innovation Research and Knowledge Vol. 4 No. 11: April 2025
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Semua kelompok umur di Indonesia terpengaruh oleh kemajuan teknologi, gaya hidup dan budaya anak-anak diubah oleh teknologi terutama siswa sekolah dasar. Anak-anak di sekolah dasar menjadi lebih rentan terhadap kemalasan atau perilaku sedenter yang tidak hanya membatasi jumlah waktu yang dihabiskan untuk bermain secara aktif, tetapi juga mencegah pertumbuhan kemampuan motorik termasuk keseimbangan, koordinasi, dan kekuatan otot. Tujuan: Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara kekuatan otot dengan kemampuan motorik pada anak sekolah dasar usia 7-10 tahun. Metode Penelitian: Desain penelitian yang digunakan adalah quantitative correlation dengan pendekatan penelitian berupa desain cross sectional. Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 80 siswa usia 7-10 tahun yang diambil melalui teknik total sampling. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2025 di SD Negeri Ringinsari, Maguwoharjo. Alat ukur dalam penelitian ini menggunakan tes push-up untuk kekuatan otot dan tes Movement Assessment Battery for Children 2 (MABC-2) untuk kemampuan motorik. Hasil: Berdasarkan hasil penelitian ditarik kesimpulan bahwa tingkat kekuatan otot dan kemampuan motorik anak sekolah dasar usia 7-10 tahun sangat signifikan artinya terdapat hubungan antara dua variabel tersebut.
Mengidentifikasi Problematika dan Mencari Solusi Dalam Program Literasi Untuk Meningkatkan Pembelajaran IPA di Kelas 9 SMP Tri Laksono; Gunawan Santoso; Yayuk Purwati; Wisnu Winata
Jurnal Pendidikan Transformatif Vol. 2 No. 4 (2023): Oktober 2023
Publisher : Yayasan Aya Sophia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9000/jpt.v2i4.646

Abstract

Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di kelas 9 SMP merupakan bagian penting dalam perkembangan akademik siswa. Namun, berbagai hambatan dan masalah mungkin menghambat pemahaman konsep-konsep IPA dan menciptakan tantangan dalam proses pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi masalah-masalah yang dihadapi siswa dalam memahami IPA di kelas 9 SMP, termasuk masalah dalam kurikulum, metode pengajaran, dan literasi ilmiah. Selain itu, penelitian ini juga berusaha mencari solusi melalui pengembangan program literasi yang dirancang untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap IPA. Metode penelitian yang digunakan melibatkan analisis data, survei, wawancara, dan observasi kelas. Dengan pemahaman yang mendalam tentang masalah-masalah yang dihadapi siswa, program literasi akan dikembangkan dengan berfokus pada pendekatan berbasis inkuiri, sumber materi yang relevan, dan keterampilan literasi ilmiah. Diharapkan program ini akan meningkatkan pemahaman siswa dan prestasi akademik mereka dalam mata pelajaran IPA. Penelitian ini memiliki potensi untuk memiliki dampak positif pada kualitas pembelajaran IPA di kelas 9 SMP dan meningkatkan kemampuan siswa untuk menghadapi tantangan ilmiah di masa depan. Melalui identifikasi masalah dan pengembangan solusi yang sesuai, penelitian ini mendukung upaya perbaikan pendidikan yang lebih baik dan pemahaman IPA yang lebih mendalam di kalangan siswa. Catatan: Abstrak di atas adalah contoh yang dibuat berdasarkan informasi dari judul yang Anda berikan. Dalam penelitian sesungguhnya, abstrak akan mencakup temuan-temuan utama, hasil penelitian, dan implikasi lebih lanjut, yang akan ditambahkan setelah penelitian selesai.
The Relationship Between Physical Activity And Resilience Levels In College Students Adh Dhiya' Husnaputri; Tri Laksono; Agus Riyanto
JURNAL KEPERAWATAN DAN FISIOTERAPI (JKF) Vol. 7 No. 2 (2025): Jurnal Keperawatan dan Fisioterapi (JKF)
Publisher : Fakultas Keperawatan dan Fisioterapi Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35451/jkf.v7i2.2591

Abstract

Background: Students enrolled at universities are recognized for their ability to carry out tasks independently, demonstrating a more mature and developed mindset.. Student lecture activities involve physical activity which can affect physical activity patterns and resilience levels. Resilience among students is viewed as highly significant because it plays a crucial role in shaping their thinking patterns and contributes to their success in tackling challenges. Objective: To investigate how physical activity impacts resilience in university students. Methods: In this study, descriptive quantitative methods with a cross-sectional design were utilized. A purposive sampling method was applied, and it included a total of 611 respondents. Physical activity was measured using the International Physical Activity Questionnaire-Short Form (IPAQ-SF), while resilience levels were assessed using the Connor Davidson Resilience Scale-25 (CD-RISC-25). The data were analyzed through univariate analysis, normality tests, and bivariate analysis using the Spearman Rank test. Results: A significant positive relationship between physical activity and resilience (r = 0.212, p = 0.000) was revealed by the correlation analysis. Additionally, a significant relationship between heavy physical activity and resilience (r = 0.211, p = 0.023) was also identified. Conclusion: A significant positive relationship has been identified between physical activity and resilience, including intense physical activity.
The Relation Between Physical Activity and Mental Health in Health Faculty and Non-Health Faculty Students Laila Safariana; Tri Laksono; Muh. Irfan
JURNAL KEPERAWATAN DAN FISIOTERAPI (JKF) Vol. 8 No. 1 (2025): Jurnal Keperawatan dan Fisioterapi (JKF)
Publisher : Fakultas Keperawatan dan Fisioterapi Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35451/y18sg344

Abstract

Background: College students are individuals who study at university. Academic workload, cumulative grade point average (GPA) competition, parents' expectations, living away from home, and the environment trigger the mental problems on students. Students often engage in physical activities during coursework, influencing their non-academic routines. Faculty differences lead to varying academic loads and lifestyles, affecting mental health management and physical activity levels. Objective: Study aimed to know the physical activity and mental health of the Health Sciences (FIKES) and Non-Health Sciences (Non-FIKES) Faculties students. Methods: This research applied a quantitative method, with an observational analytic study design. The sampling was performed by purposive sampling technique, with the total of 520 respondents. The research instruments used were the International Physical Questionnaire-Short Form (IPAQ-SF) and Depression, Anxiety, Stress, Scale 21 (DASS-21). The data analysis was conducted by a univariate analysis; normality test; bivariate analysis used Rank-Spearman test; and Mann-Whitney test. Result: Rank-Spearman correlation showed that there was a significant relation between physical activity and depression, anxiety, and stress (r=-0.365, p=0.000, r=-0.294, p=0.000, r=- 0.270, p=0.000). The Mann-Whitney test on physical activity, depression, anxiety, and stress on FIKES and Non-Fikes Students had a significant difference (p=0.000, p=0.000, p=0.000, p=0.000). Conclusion: There is a significant relation between physical activity and mental health for FIKES and Non-FIKES Students, and there is a significant difference between physical activity and mental health for FIKES and Non-FIKES Students.