Desa Penglipuran, sebuah desa wisata di Bali, menerima penghargaan Sustainable Tourism Award (STA) sebagai desa terbersih. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji bagaimana pertumbuhan multikultural yang didasarkan pada kearifan lokal berkontribusi pada keberhasilan Desa Penglipuran. Penelitian ini dilakukan secara deskriptif kualitatif dengan pengumpulan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penduduk Desa Penglipuran sangat menyadari pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, sesuatu yang telah diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Disamping itu, landasan hidup masyarakat adalah filsafat Tri Hita Karana, yang menekankan hubungan antara manusia dengan Tuhan, antar sesama manusia, dan dengan alam. Pengendalian tempat suci, pelestarian lingkungan, dan tradisi gotong royong adalah beberapa contoh dari kearifan lokal ini. Pengembangan pariwisata di Desa Penglipuran berfokus pada pelestarian budaya dan lingkungan. Oleh karena itu, Desa Penglipuran dapat menjadi contoh yang baik tentang bagaimana mengembangkan pariwisata yang berkelanjutan dan berdasarkan kearifan lokal.
Copyrights © 2025