Bottom ash merupakan abu hasil dari pembakaran batu bara yang mengendap pada tungku api pembakaran batu bara, bottom ash dapat digunakan untuk mengelola limbah dan mengurangi dampak negatifnya terhadap masyarakat. Inovasi ini menggunakan bottom ash sebagai substitusi agregat halus dalam campuran aspal (AC-WC). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sifat fisik agregat kasar, agregat halus, dan aspal, menentukan KAO dari kadar aspal 5%, 5,5%, 6%, 6,5%, 7% tanpa substitusi bottom ash, menganalisis pengaruh bottom ash menggunakan variasi 0%, 2%, 4%, dan 6% sebagai substitusi agregat halus dalam campuran laston AC-WC, dan menganalisis rencana anggaran biaya untuk membuat laston AC-WC dengan subtitusi bottom ash. Metode yang digunakan melibatkan pembuatan 2 sampel benda uji untuk setiap variasi 5%, 5,5%, 6%, 6,5%, 7% tanpa subtitusi bottom ash dan 3 sampel benda uji untuk setiap variasi dengan menambahkan bottom ash sebanyak 0%, 2%, 4%, dan 6% pada campuran agregat halus diikuti dengan pengujian sifat fisik dan Marshall. Hasil menunjukkan bahwa material memenuhi spesifikasi laston AC-WC dengan kadar aspal optimum 5,6%. Karakteristik Marshall untuk KAO menunjukkan VMA: 16,03%, VFA: 99,18%, VIM: 1,49%, Stabilitas: 1861,28 kg, Flow: 3,37 mm, dan MQ: 600,88 kg/mm. Dengan substitusi bottom ash, hasil karakteristik Marshall bervariasi, dengan stabilitas dan MQ tertinggi pada substitusi 6% dengan estimasi biaya termurah Rp. 1384.433,67.
Copyrights © 2025