Program kemitraan masyarakat internal (PKMI) dari LPPM UHO mengatasi masalah yang dihadapi oleh guru sains SMP di Kabupaten Konawe, yang jarang melakukan eksperimen, terutama selama pandemi Covid-19. Kurangnya kemampuan guru dalam menggunakan teknologi laboratorium virtual dan peralatan laboratorium sekolah yang tidak memadai menjadi kendala utama. PKMI bertujuan untuk melatih guru-guru ini merancang media praktikum sains berbasis Physics Education Technology (PhET) Simulation. Pelatihan yang diadakan pada tanggal 7 Oktober 2022 di Laboratorium Komputer SMP Negeri 1 Anggaberi ini diikuti oleh 19 peserta. Metode pelatihan meliputi tiga tahap: perencanaan (Plan), pelaksanaan (Do), dan refleksi (See). Analisis awal menunjukkan bahwa 78,9% peserta belum pernah menggunakan PhET untuk praktikum sains. Setelah pelaksanaan PKMI, 78,9% peserta menganggap materi pelatihan sangat membantu dalam mengatasi masalah praktikum sains. Selain itu, 73,7% menganggap materi pelatihan sangat sesuai dengan kebutuhan pengajaran sains saat ini. Kemampuan peserta dalam merancang eksperimen berbasis PhET dikategorikan sangat baik (52,6%), baik (31,6%), dan cukup baik (15,8%). Respon peserta terhadap pelaksanaan PKMI sangat positif, dengan 78,9% menyatakan sangat puas. Keberhasilan ini didukung oleh kemampuan tim PKM dalam membimbing peserta, yang dinilai sangat mampu oleh 84,2% peserta. Training Junior High School Science Teachers to Design Practical Media Based on Physics Education Technology in Konawe Regency The internal community partnership program (PKMI) from LPPM UHO addresses issues faced by junior high school science teachers in Konawe Regency, who rarely conduct experiments, especially during the Covid-19 pandemic. Teachers' lack of ability to use virtual laboratory technology and insufficient school laboratory equipment were significant obstacles. PKMI aimed to train these teachers to design science practical media based on Physics Education Technology (PhET) Simulation. The training, held on October 7, 2022, at SMP Negeri 1 Anggaberi's Computer Laboratory, involved 19 participants. The method included three stages: planning (Plan), implementation (Do), and reflection (See). Initial analysis showed that 78.9% of participants had never used PhET for science practicums. After PKMI implementation, 78.9% of participants found the training material very helpful in addressing science practicum issues. Additionally, 73.7% deemed the training material highly suitable for current science teaching needs. Participants' ability to design PhET-based experiments was categorized as very good (52.6%), good (31.6%), and quite good (15.8%).The participants' response to PKMI implementation was overwhelmingly positive, with 78.9% expressing high satisfaction. This success is attributed to the PKM team's capability, rated very capable by 84.2% of participants.
Copyrights © 2024