Artikel ini membahas peran strategis organisasi alumni pesantren, khususnya CENDANA (Cendekiawan Muda Nurul Amin), dalam merevitalisasi kultur pesantren dan nilai-nilai sosial di masyarakat. Permasalahan yang melatarbelakangi kegiatan ini adalah belum adanya sistem pendataan alumni yang memadai serta rendahnya kepedulian sebagian alumni untuk bergabung dalam organisasi. Untuk itu, dilakukan program pengabdian berupa pendampingan dalam bentuk sosialisasi kepada alumni di dua wilayah cakupan, yakni blok barat (Papring Sumber Dilem dan sekitarnya) dan blok timur (Ketapang Pancoran dan sekitarnya), guna memperkuat silaturahmi serta potensi kontribusi alumni di tengah masyarakat dengan tetap membawa semangat kultur pesantren. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Hasilnya menunjukkan bahwa kegiatan sosialisasi di blok barat berhasil meningkatkan partisipasi alumni secara signifikan, sementara di blok timur belum ditemukan respon yang serupa. Ketimpangan ini menjadi dasar untuk menyusun strategi lanjutan berupa pendekatan personal, penguatan komunikasi digital, serta pelibatan tokoh alumni lokal. Dengan demikian, kegiatan CENDANA tidak hanya menjadi wadah pelestarian nilai-nilai pesantren, tetapi juga motor penggerak transformasi sosial berbasis keislaman dan kekeluargaan
Copyrights © 2025