Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesulitan peserta didik dalam menyelesaikan masalah perbandingan senilai. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus yang bermula dari kesalahan yang dilakukan peserta didik dalam menyelesaikan masalah perbandingan senilai. Empat orang peserta didik dijadikan sebagai sampel teoretis dari 34 orang peserta didik kelas VII di SMP Negeri di Tasikmalaya, dengan tingkat kesalahan yang paling kompleks, mencakup: kesalahan dalam prosedur, penyelesaian yang tidak lengkap, dan kesalahan dari menentukan rumus matematika. Pengumpulan data dalam penelitian dilakukan dengan cara: tes tertulis, wawancara mendalam, dan observasi kelas. Instrumen yang digunakan dalam penelitian, meliputi: seperangkat soal tes matematika, kisi-kisi wawancara, serta lembar observasi. Analisis data dilakukan dengan teknik analisis tematik untuk mengidentifikasi tema-tema utama terkait kesulitan peserta didik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peserta didik mengalami kesulitan dalam menyelesaikan masalah perbandingan senilai, meliputi: (1) kesulitan memahami bahasa matematis, (2) kesulitan memahami soal cerita, (3) pengaruh kecemasan matematika, dan (4) perbedaan gaya belajar. Wawancara dan observasi kelas mengungkapkan bahwa faktor-faktor seperti metode pengajaran yang kurang variatif, kurangnya latihan yang kontekstual, dan motivasi belajar yang rendah turut berkontribusi terhadap kesulitan yang dialami peserta didik. Diskusi hasil penelitian menekankan pentingnya pendekatan pengajaran yang lebih interaktif dan kontekstual untuk meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap konsep perbandingan senilai. Implikasi dari penelitian ini menunjukkan perlunya pengembangan materi ajar yang lebih inovatif dan penggunaan teknologi pendidikan untuk membantu peserta didik dalam mengatasi kesulitan tersebut.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025