Pulau Enggano merupakan salah satu pulau terluar Indonesia yang memiliki potensi besar dalam mitigasi perubahan iklim melalui rehabilitasi ekosistem mangrove. Kajian ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan rehabilitasi mangrove secara swakelola oleh masyarakat Desa Banjar Sari, Kecamatan Enggano, sebagai strategi berbasis ekologi dan partisipatif. Metode yang digunakan adalah pengamatan langsung dan analisis deskriptif kualitatif berdasarkan data sekunder dan studi literatur. Hasil kajian menunjukkan bahwa rehabilitasi seluas 25 hektar oleh Kelompok Tani Hutan (KTH) Semoga Makmur berhasil mencapai tingkat keberhasilan tumbuh sebesar 76,6% pada tahap pemeliharaan pertama (P1) tahun 2024. Jenis mangrove utama yang ditanam adalah Rhizophora sp. dengan pola tanam rumpun berjarak dan dukungan teknologi sederhana untuk pemantauan pertumbuhan. Rehabilitasi ini tidak hanya berkontribusi terhadap pemulihan ekosistem pesisir dan pengurangan risiko bencana seperti abrasi dan tsunami, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal. Namun, tantangan masih dihadapi terkait keberlanjutan, tekanan konversi lahan, dan aksesibilitas wilayah. Kajian ini merekomendasikan penguatan kapasitas masyarakat, pemeliharaan intensif, serta sinergi lintas sektor untuk mendukung keberhasilan jangka panjang program restorasi mangrove sebagai bagian integral dari pembangunan berkelanjutan dan mitigasi perubahan iklim di wilayah pesisir.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025