Sampah masih menjadi salah satu isu utama lingkungan di Kota Kupang. Tata kelola sampah yang belum optimal pada akhirnya menjadi beban lingkungan, baik lingkugan fisik maupun sosial. Fokus penanganan yang dilakukan selama ini lebih banyak pada mobilisasi sampah pada Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Terlebih TPA yang digunakan masih menggunakan teknologi open dumping. Pengabdian ini dilakukan di salah satu tempat ibadah di kota Kupang. Tempat ibadah dipilih karena menjadi salah satu potensi penyumbang sampah yang cukup besar, baik sampah organik maupun anorganik. Pengolahan sampah di tingkat sumber (tempat ibadah) akan memberikan manfaat ekonomi dan juga menjadi model pengelolaan sampah yang baik, sehingga dapat menjadi acuan dalam pengelolaan sampah rumah tangga atau komunitas. Pengabdian dilaksanakan dengan metoda partisipatif kolaboratif, melalui pemetaan permasalahan, potensi sumber bahan baku (sampah), perencanaan site plan, pengadaan alat pencacah sampah pelatihan proses pembuatan kompos, pengemasan kompos dan pemasarannya. Hasil kegiatan menunjukan bahwa kegiatan PKM ini telah mampu meningkatkan efisiensi pengolahan dan upaya penganganan sampah. Unit pengolahan yang dibangun sudah mampu berproduksi secara berkelanjutan. Teknologi mesin pencacah mampu meningkatkan efisiensi kerja, yaitu hasil yang lebih halus dan waktu yang lebih efisien. Produktivitas pencacahan sampah basah mencapai 60 kg/jam dan sampah kering 34,8 kg/jam. Hasil kegiatan PKM ini juga mampu menyelesaikan pemasalahan yang dihadapi mitra, menghasilkan insentif ekonomi, dan menjadi media promosi penaganan sampah di tingkat sumber. Pelaksanaan kegiatan secara sharing cost (65% mitra 35% PKM) memotivasi mitra untuk menjalankan usaha secara berkelanjutan karena telah turut berinvestasi.
Copyrights © 2025