Claim Missing Document
Check
Articles

TINGKAT KERUSAKAN DAN STRATEGI PENGELOLAAN TAMAN HUTAN RAYA “PROF. IR. HERMAN JOHANNES” DI DESA KOTABES KECAMATAN AMARASI KABUPATEN KUPANG NTT Nixon Rammang; M. S. Mahendra; Budiarsa Suyasa
ECOTROPHIC : Jurnal Ilmu Lingkungan (Journal of Environmental Science) Vol 8 No 1 (2014)
Publisher : Master Program of Environmental Science, Postgraduate Program of Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Prof. Ir. Herman Johannes Forest Park has suffered a serious damage from illegal logging and other destructives activities. This condition is worsened by lack of law enforcement and awareness on the importance of forest for the community. This study aims to determine level of damage from illegal logging, and formulate strategies to sustainably manageon the Prof. Ir. Herman Johannes Forest Park. Public perception was obtained by administering questionnaires and interviews through a purposive sampling method. The level of damage from illegal logging was assessed through identificationand measurement of damaged locations.SWOT analysis was used to formulate the management strategiesbased on identification of internal and external factors. Findings revealed that 5% of Prof. Ir. Herman Johannes Forest Park were damaged caused by illegal logging. The management of the Forest Park was challenged by illegal logging, forest encroachment, timber extraction for household use, slashing and burning practices, poor spatial planning, ineffective institutional arrangement, wildlife poaching, illegal grazing,and inadequate facilitates and staffs capability. In addition, there was lack of community involvement in the forest management. Aspects that appeared to require the most attention to improve the Forest Park includes consolidation of status and functions of the Forest Park, enhancement of surveillance and enforcement, improvement of the management effectiveness by establishing special division to manage the Forest Park, improvement of staffs capacity and infrastructures, rehabilitation of the damaged area, improvement of awareness to the impact of deforestation, and involvement ofindigenous and local communities on the Forest Park management (i.e. community-based forest monitoring, application of local wisdom in the forest management, community empowerment and economic development).
PERBAIKAN FINISHING PRODUK OLAHAN KAYU JATI BAGI PENGRAJIN LOKAL DI KOTA KUPANG Jahirwan Ut. Jasron; Nixon Rammang; Adi Yermia Tobe; Arifin Sanusi
SELAPARANG Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 5, No 1 (2021): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v5i1.6176

Abstract

ABSTRAKPermasalahan utama yang dihadapi kelompok pengrajin Airnona dan Sikumana adalah kurangnya pengetahuan dan keterampilan dalam mengerjakan finishing pada produk olahan kaju jati yang mereka geluti. Mencermati permasalahan tersebut, maka perlu dilakukan edukasi dan pelatihan tentang berbagai metode finishing pada produk hasil kerajinan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan mengasah keterampilan para pengrajin tentang proses finishing produk olahan kayu jati. Dalam kegiatan pengabdian ini menggunakan metode ceramah dan diskusi dilanjutkan dengan praktek finishing produk yang difokuskan pada jenis aplikasi milamin. Setelah Kegiatan pengabdian ini selesai dilakukan, diharapkan peserta pelatihan mengetahui salah satu metode finishing yang baik dan mampu mengaplikasikanya. Ada empat tahapan yang dilakukan dalam kegiatan pengabdian ini, yaitu: kegiatan persiapan yang meliputi diskusi kebutuhan pengrajin, kegiatan manufacturing yaitu mempersiapkan modul produk yang akan difinishing, kegiatan pelatihan finishing produk yang berhubungan dengan aplikasi milamin, dan kegiatan pelatihan manajemen yang meberi wawasan kepada pengrajin tentang tata cara pencatatan dan pengelolaan keuangan. Dari hasil evaluasi terhadap kegiatan pengabdian yang telah dilakukan terlihat bahwa pengetahuan peserta pelatihan terhadap proses finishing produk olahan kayu jati semakin meningkat dan telah mampu mengaplikasikan jenis finishing milamin pada produk olahan dengan baik dan benar. Dari hasil pencatatan keuangan terlihat ada kenaikan penghasilan pengrajin setelah pelaksanaan kegiatan pengabdian ini. Pengrajin berharap ada kesinambungan kegiatan seperti ini dimasa yang akan datang. Kata Kunci : kayu jati; finishing; pelatihan. ABSTRACTThe main problem faced by the Airnona and Sikumana craftsman groups is the lack of knowledge and skills in finishing the processed teak products they are involved. Observing these problems, it is necessary to conduct education and training on various finishing methods on handicraft products. This community service activity aims to provide knowledge and hone the skills of artisans about the process of finishing teak wood products. This service activity uses the lecture and discussion method followed by product finishing practices focused on melamine application. After this service activity is completed, it is hoped that the trainees will know one suitable finishing method and apply it. There are four stages carried out in this service activity, namely: preparation activities which include discussing the needs of artisans; manufacturing activities, namely preparing product modules to be finished, product finishing training activities related to melamine applications, and management training activities that provide insight to artisans about procedures for recording and managing finances. From the results of the evaluation of the service activities that have been carried out, it can be seen that the trainees' knowledge of the finishing process of processed teak wood products is increasing, and they have been able to apply the type of melamine finishing to processed products correctly and adequately. From the results of financial records, it can be seen that there is an increase in the income of artisans after implementing this service activity. The craftsmen hope that there will be continuity of activities like this in the future. Keywords: teak wood; finishing; training. 
PELATIHAN SOFTSKILL PENGGUNAAN UNMANNED AERIAL VEHICLE (UAV) PADA MAHASISWA PECINTA ALAM UNIVERSITAS NUSA CENDANA Fadlan Pramatana; I G. B. Adwita Arsa; Nixon Rammang; Halena Meldy Asa; Yusratul Aini; Gustaf Ridolof Saudila; Fiqul El Khoir; F. X. D. Ari Sasongko; Ahmada Yudi Surya; Ape Didex Nino
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2023): Volume 4 Nomor 2 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i2.15852

Abstract

Di era modern (era industri 4.0), drone atau pesawat udara tanpa awak (PUTA) menjadi salah satu peralatan yang dapat digunakan untuk menunjang berbagai aktifitas, diantaranya bidang fotografi, videografi, promosi, dan juga ilmu pengetahuan pada berbagai bidang keilmuan. Penggunaan teknologi drone memiliki berbagai macam kelebihan yang tidak dimiliki oleh peralatan lainnya, yaitu efisiensi waktu, fleksibilitas, dan mampu melakukan pemotretan kondisi lahan secara aktual dengan resolusi yang sangat tinggi. Organisasi Mahasiswa Pecinta Alam (MAPALA) merupakan salah satu wadah untuk menyalurkan minat dan bakat mahasiswa yang berfungsi sebagai sarana pengembangan pribadi, sosialisasi, dan kesadaran akan lingkungan. Kelompok pecinta alam mengisi kegiatannya dengan melakukan kegiatan di alam bebas yang bersifat sosial serta pengabdian kepada masyarakat. Oleh karena itu, dukungan keahlian penggunaan teknologi drone akan sangat membantu dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan. Pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keahlian pendukung dalam pemanfaatan teknologi berupa penggunaan dan pengoperasian drone pada MAPALA Undana. Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat ini menggunakan metode penyampaian langsung untuk menjelaskan materi regulasi, pengertian dan jenis-jenis drone, bagian-bagian drone, prosedur persiapan penerbangan drone, serta menggunakan metode pembelajaran yang berpusat pada murid (student centered learning) dengan menggunakan media simulator penggunaan drone. Sasaran program mengikuti kegiatan pengabdian masyarakat ini dengan aktif dan komunikatif dikarenakan materi yang disampaikan merupakan hal yang baru bagi mereka. Penyampaian materi didukung oleh media berupa wahana drone secara langsung yang diperkenalkan kepada sasaran program dengan diakhiri oleh praktik penggunaan dan pengoperasian drone dengan tampilan nyata dari simulator.
APPLICATION OF AGROFORESTRY PATTERNS AND THE MANUFACTURE OF ORGANIC FERTILIZERS AROUND THE EUCALYPTUS UROPHYLLA NATURAL FOREST Lusia Sulo Marimpan; Norman Patrick Lucky Bire Riwu Kaho; Nixon Rammang; Maria Marleni Ema Purnama; Astin Elise Mau
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 3 (2023): Volume 4 Nomor 3 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i3.17293

Abstract

Desa Lelogama merupakan salah satu desa yang berada di Amfoang Selatan Kabupaten Kupang yang sebagian besar lahan di wilayahnya berupa lahan kritis dan merupakan salah satu habitat Eucalyptus urophylla di dataran pulau timor. Saat ini pupulasi Eucalyptus urophylla terus mengalami penurunan di habitatnya. Salah satuh pemicuhnya adalah aktivitas antropogenik seperti pengambilan kayu bakar dan bahan bangunan serta kebakaran. Salah satu wujud tindakan pelestarian Eucalyptus urophylla dengan pola pendekatan gerakan desa hijau pada lahan masyarakat dan lahan kritis dikombinasikan dengan tanaman pertanian yang selama ini dikembangkan oleh masyarakat di desa Lelogama. Pembuatan pupuk organik untuk meningkatkan unsur hara pada lahan yng kritis agar lebih produktif. Upaya pencapaian tujuan tersebut di atas, diharapkan dapat terwujud di Desa Lelogama, Kecamatan Amfoang Selatan, Kabupaten Kupang sebagai areal sasaran yang diharapkan dapat menjadi contoh bagi desa tetangga di Amfoang. Metode pendekatan yang digunakan untuk pemecahan masalah utama adalah dengan transfer informasi dan alih teknologi pelestarian Eucalyptus urophylla melalui pola agroforesri.  Penanaman Eucalyptus urophylla dilahan milik kelompok mitra serta transfer informasi dan alih teknologi pengelolaan lahan milik maupun lahan kritis yang ramah lingkungan dengan penggunaan pupuk organik dalam upaya peningkatan produktifitas lahan melalui rekayasa pengelolaan yang dahulunya bersifat tradisional menjadi modern, dan lebih membawa keuntungan ekonomis bagi masyarakat. Untuk jangka pendek, rekayasa pengelolaan lahan milik dan lahan kritis berkaitan dengan pengaturan pola tanam sehingga bisa meningkatkan produktifitas lahan sedangkan jangka panjangnya adalah lahan milik dan lahan kritis tersebut menjadi produktif. Penanaman pakan ternak yang sifatnya juga jangka panjang akan ditanam dipinggir lahan sehingga bisa memenuhi kebutuhan pakan ternak terutama pada musim kemarau dan bisa mengurangi laju erosi pada musim hujan.
PELATIHAN PEMBUATAN PUPUK BOKASHI BERBASIS POTENSI LOKAL DI JEMAAT IMANUEL ENOKAKA, KABUPATEN KUPANG Astin Elise Mau; Fadlan Pramatana; Nixon Rammang; Norman Riwu Kaho; Peters Oktovians Bako; Moressi Morison Airtur
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 4 (2023): Volume 4 Nomor 4 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i4.18888

Abstract

Unsur hara yang diserap oleh tanaman merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman dan dapat bersumber dari tanah maupun pupuk. Penggunaan pupuk organik berdampak positif terhadap keberlanjutan tanah dan lingkungan namun kurang efektif secara ekonomi karena membutuhkan biaya produksi yang cukup tinggi. Salah satu cara yang cukup efektif agar tetap memanfaatkan pupuk organik sambil menekan biaya produksi adalah dengan memanfaatkan potensi lokal yang mudah dan dapat diperoleh secara gratis sebagai bahan baku pupuk organik. Masyarakat anggota kelompok tani yang merupakan anggota jemaat Imanuel Enokaka tinggal di sekitar kawasan hutan Sisimeni Sanam sehingga potensi lokal bahan organiknya cukup tinggi dan dapat dimanfaatkan namun penggunaan pupuk kimia juga masih sangat tinggi sehingga masyarakat perlu dibekali dengan cara pembuatan pupuk organik dalam hal ini bokashi berbasis potensi lokal agar pemanfaatannya dapat dimaksimalkan. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk membekali masyarakat pengetahuan tentang manfaat dan cara pembuatan pupuk bokashi dengan menggunakan potensi lokal yang ada. Metode yang digunakan adalah penyampaian materi pelatihan dan praktek pembuatan pupuk bokashi secara langsung. Masyarakat sebagai peserta pelatihan terlihat sangat antusias yang ditandai dengan keaktifan mereka didalam menyediakan bahan baku pembuatan bokasi yang bersumber dari potensi lokal setempat serta keaktifan mereka didalam berdiskusi dengan pemateri dan tim pelaksana kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Kesadaran akan pentingnya penggunaan pupuk organik perlu ditanamkan kepada masyarakat petani untuk keberlanjutan lahan dan lingkungan.
Implementation of Social Forestry Program in The Form of Community Forestry : Case Study of Tunas Muda Forest Farmer Group in Saenam Village, West Miomaffo Sub-District, North Central Timor District Wulan Chairunissa Anwar; Wilhelmina Seran; Nixon Rammang
Journal of Scientech Research and Development Vol 6 No 1 (2024): JSRD, June 2024
Publisher : Ikatan Dosen Menulis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56670/jsrd.v6i1.289

Abstract

Social Forestry is a sustainable forest management system implemented in the State Forest Area or Rights Forest/Customary Forest with the aim of improving community welfare. One of the villages involved in social forestry activities under the Community Forest scheme since 2017 is Saenam Village. Therefore, it is necessary to conduct research to find out the implementation of Community Forestry. The research objective is to determine the level of success and realization of the Saenam Village Community Forest. The type of research used is qualitative research with the basic method of descriptive research, and the determination of samples using non-random sampling techniques. The success of the Community Forest in Saenam Village has not been successful when viewed from the income of farmers. However, the community obtained benefits including access rights to manage and carry out activities in the forest area. The realization of Community Forest activities has not been fully realized, because there are still technical obstacles in the implementation of Community Forest management in the field, such as the lack of assistance, supervision and monitoring by the forest management unit, lack of training on Community Forest management and there is still no mapping of individual work areas.
FORESTRY PARTNERSHIP SCHEME IN SOCIAL FORESTRY PROGRAM ON FOREST FARMERS GROUPS IN FOREST AREAS WITH THE SPECIAL PURPOSE OF SISIMENI SANAM, FATULEU SUBDISTRICT, KUPANG REGENCY Emanuella Elma Intania Logo; Lusia Sulo Marimpan; Nixon Rammang; Roni Haposan Sipayung
Journal of Scientech Research and Development Vol 6 No 1 (2024): JSRD, June 2024
Publisher : Ikatan Dosen Menulis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56670/jsrd.v6i1.440

Abstract

Forestry Partnership scheme in Social Forestry Program is one of the programs implemented by the government to overcome the problem of forest destruction and deforestation. This research aims to determine the effectiveness of the Social Forestry Program and Forestry Partnership Scheme in preserving forest areas and improving the welfare of communities around forest areas. The research uses observation methods to determine plant types, interviews, and Good Services Ratio (GSR) analysis for the socio-economic characteristics of the community and the rate of land cover change using spatial analysis (Geographic Information System). The results of the research show that the Social Forestry Program Forestry Partnership Scheme is less effective in terms of conserving forest areas; this is indicated by changes in land cover conditions in 2013, 2018, and 2023, that forest land decreased by 19%, mixed plantations increased by 11.42 %, and settlements increased by 7.58%. The planting pattern used by members of the forest farmer group is agroforestry, which combines forestry crops with annual crops. The Forest Farmer Group in the Forestry Partnership program is running effectively economically, with a total economic value of 64,231,000 IDR per year, with the highest utilization being Cashew nuts at 71%. Respondents' income was very effective by 85%. The social aspect is less practical regarding respondents' welfare, with an average value of 2.59, meaning they are classified as less prosperous.
Potensi Penyimpanan Karbon Hutan Mangrove Di Taman Wisata Alam Laut Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur (Studi Kasus, Mangrove Oesapa, mangrove Ekowisata, dan Mangrove Paradiso) Maria Oktaviani Yohana Balut; Lusia Sulo Marimpan; Nixon Rammang; Roni Haposan Sipayung
Journal of Scientech Research and Development Vol 6 No 1 (2024): JSRD, June 2024
Publisher : Ikatan Dosen Menulis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56670/jsrd.v6i1.443

Abstract

Ekosistem mangrove sebagai karbon biru (Blue carbon) yang berperan sebagai paru-paru dunia yaitu melalui penyerapan dan penyimpanan karbon. Hasil Penelitian menunjukan bahwa dari masing-masing klaster diperoleh nilai biomassa dan kandungan karbon yaitu mangrove Oesapa nilai biomassa tegakan 1.664,17 Ton/Ha dan kandungan karbon tegakan 782,16 C Ton/Ha serta nilai biomassa serasah 33,09 Ton/ha dan kandungan karbon serasah 156,55 C Ton/Ha, mangrove Ekowisata nilai biomassa tegakan 440,76 Ton/Ha dan kandungan karbon tegakan 207,16 C Ton/Ha serta nilai biomassa serasah 298,11 Ton/Ha dan kandungan karbon serasah 140,11 C Ton/Ha dan mangrove Paradiso nilai biomassa tegakan 455,13 Ton/Ha dan kandungan karbon tegakan 213,91 C Ton/ha serta nilai biomassa serasah 258,77 Ton/Ha dan kandungan karbon serasah 121,62 C Ton/Ha. Dari ketiga klaster diperoleh rata-rata potensi biomassa dan kandungan karbon tersimpan yaitu rata-rata nilai biomassa tegakan 853,35 Ton/Ha dan kandungan karbon tegakan 401,08 C Ton/Ha serta rata-rata nilai biomassa serasah 296,65 Ton/Ha dan kandungan karbon serasah 139,43 C Ton/Ha.
POTENSI DAN PEMANFAATAN KEMIRI (Aleurites moluccana) DI HUTAN KEMASYARAKATAN HODER RUHA NUKAK KABUPATEN SIKKA Aureliana Gale; Lusia Sulo Marimpan; Nixon Rammang
Journal of Scientech Research and Development Vol 6 No 1 (2024): JSRD, June 2024
Publisher : Ikatan Dosen Menulis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56670/jsrd.v6i1.446

Abstract

Kemiri (Aleurites moluccana) merupakan salah satu dari 14 komoditi Hasil Hutan Bukan Kayu Unggulan di Nusa Tenggara Timur. Produksi Kemiri dapat dijumpai hampir pada seluruh Kawasan Hutan di Nusa Tenggara Timur salah satunya di Hutan Kemasyarakatan (HKm) Hoder Ruha Nukak, Desa Wairbleler, Kabupaten Sikka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi Kemiri dan pendapatan petani dari pemanfaatan Kemiri di areal Hutan Kemasyarakatan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2024 menggunakan metode kuantitatif dengan analisis deskriptif. Responden dalam penelitian berjumlah 51 orang yang diperoleh menggunakan metode purposive sampling dan persamaan slovin. Hasil penelitian yang diperoleh menggunakan metode wawancara menunjukan bahwa (1) Pada tahun 2022 produktivitas Kemiri di lahan HKm sebesar 1,14 Ton/Ha dan tahun 2023 sebesar 1,12 Ton/Ha, penurunan produktivitas terjadi karena meningkatnya curah hujan yang menyebabkan banyak bunga Kemiri gugur pada saat pembuahan (2) Rata Rata pendapatan petani dari pemanfaatan Kemiri di Hutan Kemasyarakatan Hoder Ruha Nukak pada tahun 2023 sebesar Rp 8.432.049 KK/Thn, karena nilai rastio benefit cost atau B/C ratio > 1 maka usaha pemanfaatan Kemiri di Hutan Kemasyarakatan dikatakan layak untuk dikembangkan.
ANALISIS KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN HUTAN KEMASYARAKATAN DI KELOMPOK TANI TERE WETAN, KABUPATEN SIKKA Helena Sulistya Wati; Lusia Sulo Marimpan; Astin Elise Mau; Nixon Rammang
Journal of Scientech Research and Development Vol 6 No 1 (2024): JSRD, June 2024
Publisher : Ikatan Dosen Menulis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56670/jsrd.v6i1.469

Abstract

Hutan Kemasyarakatan (HKm) merupakan salah satu upaya pemerintah untuk meminimalisir masalah kemiskinan bagi masyarakat yang tinggal di dalam maupun di sekitar kawasan hutan. Salah satu kelompok yang mendapat izin Usaha pengelolaan HKm di Kabupaten Sikka adalah Kelompok Tani HKm Tere Wetan. Melalui izin tersebut pemerintah berupaya untuk melibatkan masyarakat sekitar hutan untuk terlibat dalam pengelolaan hutan secara lestari guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sistem pengelolaan HKm, kondisi sosial ekonomi masyarakat dan besaran pendapatan masyarakat dalam pengelolaan HKm. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dan kuantitatif, penentuan sampel responden menggunakan purposive sampling, dengan kriteria anggota aktif yang mengelola HKm Tere Wetan. Hasil penelitian menunjukan bahwa sistem pengelolaan HKm Tere Wetan menggunakan pola tanama tumpang sari dengan tanaman yang dominan adalah Jambu Mete. Kondisi sosial ekonomi masyarakat yang mengelola HKm Tere Wetan mengalami perubahan dengan tingkat ketergantungan pada lahan HKm sebagai sumber pekerjaan dan pendapatan sangat tinggi. Total pendapatan yang diterima masyarakat dalam pengelolaan HKm sebesar Rp 185.935.00/tahun dengan rata-rata sebesar Rp 4.767.310/tahun.
Co-Authors A'oetpah, Heni D Adar, Damianus Adi Yermia Tobe Agusthinus Sampeallo, Agusthinus Ahmada Yudi Surya Aldi, Erefansius K. Allung, Ekaristin Amir, Juniawan Ape Didex Nino Arifin Sanusi Arifin Sanusi Arsa, I Gusti Bagus Adwita Ascicin, Irene Astin Elise Mau Astin Elise Mau Aureliana Gale Ayu, Priskila Aziz, Ineng Utami Intri Banoet, Salomo Y Bernandus, Bernandus Berubu, Hevenly Imanuel Araujo Besi, Aryanto Albert Cerlina, Marsela Da Suka, Quirinus Ruek Dangga, Maria Helmince deku, sarida oktavia Dhiu, Selvia Alfionita Due, Maria Emanuella Elma Intania Logo F. X. D. Ari Sasongko Fiqul El Khoir Goasyah, Ikujram Gustaf Ridolof Saudila Habamananga, Sukartino Haky, Christian Edwin Halena Meldy Asa Helena Sulistya Wati Huru, Dian Kana I G. B. Adwita Arsa I Nyoman W. Mahayasa, I Nyoman W. I W BUDIARSA SUYASA I Wayan Mudita Ine Tiga, Elfrida Kastila Jebaru, Florentina Joh, Arianto Kaho Hinga, Sion Christanto Kalvein Rantelobo Kemis, Eldo Carlito Kuma, Defryanus G. S. Lamen, Veronika Anna Laubase, Theodosius Leri, Theresia Luku Lea Lewai, Giuseppina Antonio Gratia Fernandez Lumban Nauli Lumban Toruan Lusia Sulo Marimpan M. Sudiana Mahendra Mahayasa, I Nyoman W Manehat, Marlince Maria Heldiana Jemian Maria Marleni Ema Purnama Maria Oktaviani Yohana Balut Marimpan, Lusia Mau, Astin Mau, Astin Elise Maubanu, Demris A. Meda, Fransiskus R Mesakh, Melan I Moressi Morison Airtur Namas, Benediktus Julio Ta Nampa, I Wayan Nay, Akwilin Ndiwa, Antonius S. Nenabu, Neti Ngongo, Diana Soli Laxina Norman Patrick Lucky Bire Riwu Kaho Norman Riwu Kaho Oki Hidayat Olviana, Tomycho Pamona Silvia SINAGA Pell, Yeremias Maria Pellondo'u, Mamie Elsyana Pellondo’u, Mamie Pelloundo’u, Mamie E. Pelondo'u, Mamie E Pelondo'u, Mamie E. Pelondo'u, Mamie M. E. Peters O Bako Pora Seko, Teodora Yuyun Pramatana, Fadlan Purnama, Maria Purnama, Maria M. E. Purrnama, Maria Rampung, Antonius Metris Risna, Kamelia S. M. Riwu Kaho, Ludji Michael Riwu Kaho, Norman P.L.B Riwu Kaho, Norman P.L.B. Roni Haposan Sipayung Sakan, Yollis C.S Saraswati , Suprabadevi Ayumayasari Selan, Christanty Wahyuni selan, corna juliustermarlin Selan, Maya Seran, Wihelmina seran, Wilhlmina Sinaga, Pamona S. Sipayung, Roni H. Sipayung, Roni Haposan Siu, Maria M. A. Soares, Hilda Audreya Consita Tabana, Ofliyani Tae, Margaretha Tiga, Elfrida Kastila Ine Turwewi, Margareth H. R. Uge, Maria Margaretha Un, Paulus Wea, Prudensia Wilhelmina Seran Wulan Chairunissa Anwar Yosep Seran Mau Yusratul Aini