The purpose of this study was to analyze the creation of fantasy and discourse in BLACKPINK K-Pop. This research used a qualitative research using Norman Fairclough's critical discourse analysis approach. Research data collections included documentation and in-depth interviews. The data sources of this research were photos of BLACKPINK members and verbal utterances. The data analysis of this research included the processes of (1) reduction, (2) presentation, and (3) drawing conclusions. The results showed that the dimensions of the text showed fantasy because of the fashion and beauty figures of its members. This fantasy proved the existence of power relation possessed by BLACKPINK because it can cause fanaticism for fans. The creation of texts in BLACKPINK figures, as a form of cultural resistance to western hegemony, created hybrid culture as a new identity that shown by fans. The fanaticism shown by fans proved that they were one dimensional society. Social practices that encourage the emergence of BLACKPINK were inseparable from the influence of global culture and the management capabilities of the South Korean (K-Pop) music industry. AbstrakTujuan penelitian ini untuk menganalisis penciptaan fantasi dan wacana pada K-Pop BLACKPINK.Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan analisis wacana kritis Norman Fairclough. Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini mencakup studi dokumentasi dan wawancara mendalam. Sumber data penelitian ini ialah teks foto BLACKPINK dan tuturan verbal. Analisis data penelitian ini mencakup proses (1) reduksi, (2) penyajian, dan (3) penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dimensi teks menunjukkan fantasi karena penampilan fashion dan figur kecantikan anggotanya. Fantasi ini membuktikan adanya relasi kekuasaan yang dimiliki BLACKPINK karena menimbulkan fanatisme bagi penggemarnya. Penciptaan teks dalam figur BLACKPINK sebagai bentuk perlawanan budaya terhadap hegemoni barat yang menimbulkan budaya hibrid sebagai identitas baru yang ditampilkannya. Fanatisme yang ditunjukkan penggemar membuktikan mereka sebagai one dimensional society. Praktik sosial yang mendorong kemunculan BLACKPINK tidak terlepas dari pengaruh budaya global dan kemampuan manajemen industri musik K-Pop Korea Selatan.
Copyrights © 2022