Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

Analisis Keterampilan Berbicara Siswa Kelas Viii Smp 31 Bulukumba melalui Teknik Pembelajaran Debat Nursalam Nursalam; Israwati Amir
Jurnal Pendidikan Bahasa Vol 10, No 2 (2021): Jurnal Pendidikan Bahasa
Publisher : IKIP PGRI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/bahasa.v10i2.2718

Abstract

Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Prosedur penelitian ini ada tiga meliputi, pretest, treatment, dan posttest. Sampel penelitian ini SMP Negeri 31 Bulukumba kelas VIIIa yang berjumlah 37 orang. Instrumen pengumpulan data yakni pretest dan posttest. Variabel dalam penelitian ini, yaitu variabel bebas (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tahap pretest  belum mencapai ketuntasan belajar karena nilai yang diperoleh siswa belum mencapai kriteria yang ditetapkan, yaitu hanya 64,9% atau sebanyak 24 siswa yang memperoleh nilai 75 keatas. Hal tersebut disebabkan teknik debat belum diterapkan dalam pembelajaran. Berbeda ketika teknik debat sudah diterapkan dalam pembelajaran, hasil posttest dinilai tinggi dan telah mencapai ketuntasan belajar sesuai kriteria yang ditetapkan, yaitu mencapai 89,2% atau sebanyak 33 siswa yang mendapatkan nilai 75 keatas. 
Analisis istilah wacana kebijakan pembatasan sosial covid-19 di Indonesia Nursalam Nursalam; Sulaeman Sulaeman; Irvan Mustafa
KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol. 7 No. 2 (2021): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/kembara.v7i2.16500

Abstract

Pembatasan sosial covid-19 di Indonesia menggunakan ragam istilah yang dinilai mengandung wacana. Penelitian ini bertujuan menganalisis identitas teks, ideologi penciptaan teks, hingga praktik sosial yang melatarbelakangi penciptaan teks wacana kebijakan pembatasan sosial terkait covid-19 di Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan analisis wacana kritis Norman Fairclough. Sumber data penelitian media online yang memuat istilah-istilah dalam pembatasan sosial covid-19 yang dinilai sebagai teks wacana. Kemudian, informan sebagai unsur akademisi dan masyarakat umum yang memiliki pandangan khusus terkait istilah wacana covid-19. Teknik analisis data yang digunakan meliputi tahap reduksi, penyajian, dan penarikan kesimpulan. Pengumpulan data yang dilakukan mencakup studi dokumentasi dan wawancara mendalam berupa teks-teks dalam penanganan covid-19 dan tuturan verbal. Kesimpulan hasil penelitian ini ditemukan ada enam teks atau istilah wacana dalam penanganan covid-19 di Indonesia, yakni (1) lockdown, (2) social distancing, (3) physical distancing, (4) karantina wilayah, (5) pembatasan sosial berskala besar, dan (6) darurat sipil. Adapun ideologi penciptaan teks yang dimuat dalam discourse practice meliputi aspek produksi dan konsumsi teks. Dalam aspek produksi, teks dibangun sebagai wacana pencegahan covid-19. Wacana tersebut menuai resistensi masyarakat sebagai bagian dari aspek konsumsi masyarakat. Selanjutnya, praktik sosial yang melatarbelakangi penciptaan teks wacana kebijakan pembatasan sosial meliputi pertimbangan ekonomi dan pertimbangan politik. Pertimbangan ekonomi adalah cara pemerintah menjaga legacy ekonomi, sementara pertimbangan politik adalah cara pemerintah menjaga citra politiknya.
The Cultural Symbol of Akkorongtigi in the Wedding Tradition of Makassar Society Nur Salam; Fitria Lapele
Wawasan: Jurnal Ilmiah Agama dan Sosial Budaya Vol 5, No 2 (2020)
Publisher : the Faculty of Ushuluddin, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (648.688 KB) | DOI: 10.15575/jw.v5i2.8317

Abstract

This research was intended to examine the caltural symbol of Akkorongtigi in Makassar wedding tradition. Moreover, the approach used was a semiotic approach. The data of this research were the documentation of bridal Akkorongtigi activities and verbal utterances which were transcribed into the text. Besides, data collection used were documentation, in-depth interviews, and observations (field recording, recording, and photo shooting). The data analysis stages were carried out through three stages, namely (1) reduction, (2) presentation, and (3) conclusion drawing. Furthermore, the results showed that there were four cultural symbols in Akkorongtigi, namely the symbol of hope, the symbol of religion, the symbol of glory, and the symbol of togetherness. In addition, the representation of the implementation of the Akkorongtigi tradition was supported by two things, they were verbal and nonverbal aspects.Keywords:Symbols, culture, Akkorongtigi, tradition, Makassar
WACANA POLITIK SPANDUK MIILENIAL ROAD SAFETY FESTIVAL: ANALISIS WACANA KRITIS NOURMAN FAIRLOUGH [Political Discourse of Milenial Road Safety Festival: Nourman Fairlough's Critical Discourse Analysis] Nursalam -; Irvan Mustafa; Nurhikmah -
TOTOBUANG Vol. 7 No. 2 (2019): TOTOBUANG, EDISI DESEMBER 2019
Publisher : Kantor Bahasa Provinsi Maluku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/ttbng.v7i2.144

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis wacana politik dalam spanduk millenial road safety millennial. Metode penelitian ini menggunakan analisis wacana kritis Norman Fairlough. Sumber data penelitian ini adalah gambar spanduk millenial road safety festival dan tuturan verbal masyarakat millenial. Teknik pengumpulan data melalui studi dokumentasi dan wawancara mendalam. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif dengan analisis deskriptif. Tahap analisis data dalam penelitian ini ada tiga, yakni tahap (1) reduksi, (2) penyajian, dan (3) penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) wacana politik dalam teks spanduk millenial road safety festival ditonjolkan melalui foto Jokowi sebagai ikon dalam spanduk tersebut sehingga dinilai dapat menguatkan citranya, (2) discourse practice (penciptaan teks dan konsumsi teks) dalam wacana politik spanduk millenial road safety festival menegaskan bahwa sasaran utamanya adalah kalangan remaja atau millennial demi menekan tingkat pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas, dan (3) sociocultural practice (praktik sosial) dalam wacana politik spanduk millenial road safety festival didasarkan tingginya tingkat kecelakaan lalu lintas di Indonesia yang didominasi oleh kalangan  millennial.This study aims to analyze political discourse in millennial road safety  banners. This research method uses Norman Fairlough's critical discourse analysis. The data source of this research are the millennial picture of the road safety festival banner and the verbal speech of the millennial community. Data collection techniques are done through documentation study and in-depth interviews. This research is a qualitative research by descriptive analysis. There are three data analysis stages in this study, they are (1) reduction, (2) presentation, and (3) conclusion drawing. The results of this study indicate that (1) political discourse in the millennial road safety festival banner text is highlighted through Jokowi's photo as an icon so it is able to strengthen his image, (2) discourse practice (text creation) in the political discourse of the millennial road safety festival banner confirms that the main target is adolescents or millennial in order to reduce the level of violations and traffic accidents, and (3) sociocultural practice in the political discourse of the millennial road safety festival banner based on the high level of traffic accidents in Indonesia which is dominated by millennial.
FUNGSI KONTEKSTUAL PERTUNJUKAN SASTRA LISAN KELONG MAKASSAR [Function of Contextual Performance of Kelong Makassar Oral Literature] Nursalam -; Djoko Saryono; Taufik Dermawan
TOTOBUANG Vol. 8 No. 1 (2020): TOTOBUANG, EDISI JUNI 2020
Publisher : Kantor Bahasa Provinsi Maluku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (495.867 KB) | DOI: 10.26499/ttbng.v8i1.182

Abstract

This article was intended to know the contextual function of Makassar's kelong oral literature. The data and sources of this research were Pakelong as Makassar artists. The data collection conducted were the study of documentation, in-depth interviews, and observations (field recording, recording, and photo shooting). Moreover, the data analysis stage in this study were through three steps, namely (1) reduction, (2) presentation, and (3) conclusion drawing. Based on the results of this study, it was found that there were four contextual functions of kelong, namely the function of the media of hope, the function of entertainment, the function of preserving tradition, and the educational function.Artikel ini bertujuan tuntuk mengetahui fungsi kontekstual sastra lisan kelong Makassar. Data dan sumber penelitian ini adalah pakelong sebagai seniman Makassar. Pengumpulan data yang digunakan adalah studi dokumentasi, wawancara mendalam, dan observasi (pencatatan lapangan, perekaman, dan pemotretan). Tahap analisis data dalam penelitian ini melalui tiga tahap, yakni tahap (1) reduksi, (2) penyajian, dan (3) penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian ini ditemukan bahwa fungsi kontekstual kelong ada empat, yakni fungsi media pengharapan, fungsi hiburan,  fungsi pemertahan tradisi, dan  fungsi edukatif.
Keefektifan Metode Group Investigation dalam Pembelajaran Menyimak Puisi Siswa Kelas X SMA Negeri 6 Wajo Kabupaten Wajo Akhiruddin; Nursalam
Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Vol. 8 No. 1 (2022)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/onoma.v8i1.1723

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji keefektifan penggunaan metode Group Investigation dan metode konvensional dalam pembelajaran menyimak puisi siswa kelas X SMA Negeri 6 Wajo Kabupaten Wajo. Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen (quasi eksperimen). Populasi penelitian ini adalah keseluruhan siswa kelas X SMA Negeri 6 Wajo Kabupaten Wajo yang berjumlah 257 siswa. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara random sampling. Sampel yang terpilih yaitu kelas X-E sebagai kelas control dan kelas X- F sebagai kelas eksperimen. Data dalam penelitian ini adalah tes hasil menyimak puisi. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data yaitu teknik tes. Data hasil penelitian dianlisis dengan menggunakan statistik deskriptif dan statistik inferensial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) metode Group Investigation efektif digunakan dalam menyimak puisi. Hal ini dibuktikan oleh banyaknya siswa yang mampu menyimak puisi, yaitu sebesar (76.9%) dengan nilai rata-rata 80; (2) metode konvensional tidak efektif digunakan dalam pembelajaran menyimak puisi. Hal tersebut dibuktikan oleh kurangnya siswa yang mampu menyimak puisi, yaitu hanya sebesar (33.3%) dengan nilai rata-rata 70; (3) ada perbedaan keefektifan penggunaan metode Group Investigation dengan metode konvensional dalam pembelajaran menyimak puisi siswa kelas X SMA Negeri 6 Wajo Kabupaten Wajo. Hasil analisis uji-t yang menunjukkan thitung yaitu 3,624. Ini berarti secara signifikan HO ditolak dan H1 diterima sehingga ada perbedaan keefektifan penggunaan metode Group Investigation dan metode konvensional dalam pembelajaran menyimak puisi siswa kelas X SMA Negeri 6 Wajo Kabupaten Wajo. Dalam hal ini, metode Group Investigation lebih efektif digunakan dalam pembelajaran menulis puisi parnasian dibandingkan metode konvensional. Kata kunci: Keefektifan, Metode Group Investigation, Puisi
Representasi Gender dan Aspek Pendukung Kemampuan Bilingualisme Penutur Bahasa Makassar di Ambon Nursalam; Akhiruddin; M. Ridwan
Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Vol. 8 No. 2 (2022)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/onoma.v8i2.1977

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mereprsentasikan peran gender dan aspek pendukung kemampuan bilingualisme penutur bahasa Makassar di Ambon. Jenis penelitian ialah penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan sosiolinguistik. Subjek penelitian ini ialah penutur bahasa Makassar yang tinggal di Ambon. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui proses wawancara. Tahap penelitian ini meliputi tahap (1) reduksi, (2) penyajian, dan (3) penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa gender memiliki peran penting dalam penguasaan bilingualisme penutur bahasa Makassar melalui penggunaan gaya bahasa. Sebagai seorang perempuan, penutur memiliki dominasi dalam keluarganya demi mengenalkan bahasa Makassar kepada suami dan anaknya. Adapun faktor pendukung kemampung bilingualisme penutur tersebut selain dari faktor gender, yakni aspek sosiokultural, sosiolinguistik, dan psikolinguistik.
Transmisi Kelong Makassar: Perspektif Sastra Lisan Ruth Finnegan Abd. Rahim; Nursalam; Akhiruddin
Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Vol. 8 No. 2 (2022)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/onoma.v8i2.2027

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan tujuan untuk mengetahui proses transmisi kelong Makassar. Data dan sumber penelitian ini adalah pakelong sebagai seniman Makassar. Pengumpulan data yang digunakan adalah studi dokumentasi, wawancara mendalam, dan observasi (pencatatan lapangan, perekaman, dan pemotretan). Tahap analisis data dalam penelitian ini melalui tiga tahap, yakni tahap (1) reduksi, (2) penyajian, dan (3) penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian ini ditemukan bahwa proses transmisi (pewarisan) kelong Makassar melalui tiga cara, yakni transmisi dalam keluarga, transmisi bukan keluarga, dan transmisi melalui pertunjukan.
Adaptasi Model Pembelajaran Aktif, Kreatif dan Responsif dalam Pembelajaran Menulis Puisi melalui Media Lagu Wa Mirna; Nursalam Nursalam
Jurnal Pendidikan Bahasa Vol 11, No 1 (2022): Jurnal Pendidikan Bahasa
Publisher : IKIP PGRI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/bahasa.v11i1.3544

Abstract

Fokus penelitian ini ialah proses penerapan model pembelajaran aktif, kreatif, dan responsif  dalam pembelajaran. Model pembelajaran aktif, kreatif dan responsif  lebih menekankan pada keaktifan, kreativitas, dan respon siswa terhadap materi pembelajaran melalui lagu yang diputar dalam pembelajaran  menulis puisi. Model ini diadaptasi dari model pembelajaran Direct Intruksional (Pembelajaran langsung) yang diaplikasikan melalui penjabaran KI dan KD Kurikulum 2013. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif menggunakan pendekatan kontekstual. Hasil penelitian terdiri atas empat, yaitu (1) memaparkan adaptasi pengembangan model pembelajaran aktif, kreatif dan responsif yang bersumber dari model pembelajaran langsung, (2) menjelaskan sintaks dan langkah-langkah model pembelajaran Aktif, Kreatif dan Responsif yang diadaptasi atau dikembangkan dari model pembelajaran langsung, (3) memaparkan konteks pemakaian dan sarana pendukung dalam pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan model pembelajaran aktif, kreatif, dan responsive, dan (4) memaparkan contoh aplikasi model  pembelajaran Aktif, Kreatif dan Responsif sesuai KI dan KD kurikulum 2013 mata pelajaran Bahasa Indonesia.
DEGRADASI METALINGUISTIK KESANTUNAN DALAM ACARA MATA NAJWA EPISODE: RAGU-RAGU PERPU KPK Abd Rahim; Nursalam Nursalam; M Ridwan
Bahtera Indonesia Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/bi.v8i1.356

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis degradasi atau penyimpangan metalinguistik kesantunan dalam acara mata najwa episode: ragu-ragu perpu KPK. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif dengan menggunakan metode analisis metalinguistik Geoffrey Leech. Sumber data penelitian ini adalah video youtube. Teknik pengumpulan data yang digunakan yakni teknik simak dan catat. Tahap analisis data di dalam penelitian ada tiga, yakni tahap reduksi, penyajian, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menujukkan bahwa degradasi metalinguistik kesantunan ditunjukkan melalui tuturan performatif langsung yang mengabaikan prinsip kesantunan dan prinsip kerja sama. Tuturan tersebut diungkapkan dengan bertanya secara langsung, menyela pendapat orang lain, dan merendahkan pendapat orang lain.