cover
Contact Name
winci firdaus
Contact Email
wincifirdaus1@gmail.com
Phone
+6285220720191
Journal Mail Official
wincifirdaus1@gmail.com
Editorial Address
Jalan Baranangsiang No.259/34B Bandung
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
Aksara
Published by Balai Bahasa Bali
Aksara aims at providing a media or forum for researchers, faculties, and graduate students to publish their research papers in the field of linguistic and literary studies. The scope of Aksara includes linguistic, applied linguistic, interdisciplinary linguistic studies, theoretical literary studies, interdisciplinary literary studies, literature and identity politics, philology, and oral tradition. Aksara is published by Balai Bahasa Bali, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Aksara accepts articles from authors of national or international institutions. Authors are free of charge throughout the whole process including article submission, review and editing process, and publication.
Articles 201 Documents
DINAMIKA PENGGUNAAN KATA SAPAAN DALAM MASYARAKAT MELAYU JAMBI Akhyaruddin, Akhyaruddin; Priyanto, Priyanto; D, Yusra; Purba, Andiopenta; Ningsih, Arum Gati; Wini, Lusia Oktri; Rahmawati, Rahmawati
Aksara Vol 36, No 2 (2024): AKSARA, EDISI DESEMBER 2024
Publisher : Balai Bahasa Provinsi Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29255/aksara.v36i2.4360.319-336

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan dinamika kata-kata sapaan bahasa Melayu Jambi yang mencakup konteks dan situasi pemakaiannya, jenis dan variannya, struktur bentuk morfologisnya, pola umum pemakaiannya, kekhasan dan keunikannya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Sumber datanya adalah masyarakat penutur bahasa Melayu Jambi di Ujung Pasir, Kerinci; Pulau Aro, Sarolangun; Tanjung Agung, Muara Bungo; Selat, Muaro Jambi; Parit Culum, Muara Sabak, dan Jambi Seberang, Kota Jambi. Dengan menggunakan pendekatan sosiolinguistik, data diperoleh dengan teknik wawancara terbuka, catat, dan rekam dan dianalisis dengan metode padan referensial dan metode introspeksi. Hasil penelitian menunjukkan ada 84 pilihan kata sapaan yang digunakan dalam konteks keluarga yang terbagi atas: 5 varian untuk generasi orang tua dari kakek/nenek [+3]; 15 untuk generasi orang tua dari ayah/ibu [+2]; 24 varian untuk generasi ayah/ibu [+1]; 29 varian untuk generasi saudara/ego [0]; 6 varian untuk generasi anak [-1]; 3 varian untuk generasi cucu [-2]; dan 1 varian untuk generasi cicit [-3]. Berdasarkan penjenisannya, ditemukan jenis dan varian kata sapaan istilah kekerabatan 37 varian; julukan 14 varian; nama diri 7 varian; pronomina persona kedua 10 varian; dan nama profesi/jabatan 9 varian. Secara morfologis ada kata sapaan yang bentuk singkat, bentuk utuh, dan bentuk gabung.  Fungsi penggunaannya ada yang baik vokatif maupun deiktis dan ada yang hanya deiktis saja. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa semua varian kata sapaan yang bersumber dari kekerabatan digunakan juga secara metafor untuk menyapa atau memanggil kawan bicara yang bukan anggota kearabat. Khusus varian pronomina persona “kayo” dan “kamu” dapat digunakan kepada semua orang dalam semua konteks dan situasi bicara sebagai wujud hormat.
KOHESI GRAMATIKAL REFERENSI PRONOMINA PERSONA DALAM TEKS PARIWISATA PADA PESONAINDONESIA.KOMPAS.COM/GRAMATICAL COHESION OF PERSONAL PRONOUNS IN THE TOURISM TEXT ON PESONAINDONESIA.KOMPAS.COM Bakdal Ginanjar; Dwi Purnanto; Hesti Widyastuti; Chattri S. Widyastuti
Aksara Vol 33, No 2 (2021): AKSARA, EDISI DESEMBER 2021
Publisher : Balai Bahasa Provinsi Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29255/aksara.v33i2.498.257-268

Abstract

AbstrakPenelitian ini diarahkan pada kajian teks wacana pariwisata dengan pendekatan analisis wacana. Permasalahan yang dikaji adalah aspek kebahasaan pembangun kepaduan teks wacana berupa kohesi gramatikal referensi persona pada teks pariwisata di laman pesonaindonesia.kompas.com. Tujuannya adalah untuk mendeskripsikan aspek kebahasaan kohesi gramatikal referensi persona pada teks pariwisata dalam media digital yang hasilnya dapat dipakai sebagai salah satu dasar merespons tuntutan kualitas strategi komunikasi promosi yang kreatif.  Penelitian ini berjenis kualitatif deskriptif dalam linguistik. Sumber data berasal dari situs/laman pesonaindonesia.kompas.combulan Januari—Oktober 2019. Data berwujud teks wacana pariwisata. Metode pengumpulan data dilakukan dengan metode simak. Data dianalisis dengan metode agih dengan teknik ganti. Kajian ini menemukan pendayagunaan referensi pronominal persona yang difungsikan untuk membangun teks wacana yang khas dari teks pariwisata secara koheren. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teks pariwisata menggunakan aspek-aspek gramatikal kohesi referensi persona pertama, kedua, ataupun ketiga. Referensi persona kedua mendominasi dalam teks pariwisata di laman pesonaindonesia.kompas.com. guna menciptakan keutuhan dan kepaduan wacana. Lebih lanjut, pemilihan referensi persona tersebut ditujukan untuk mendekatkan diri dengan pembaca dan terkandung implikasi persuasif bagi pembaca. Kata kunci: kohesi, referensi persona, teks pariwisata, wacana AbstractThis research is directed at the study of tourism discourse texts with the discourse analysis approach. The problem studied is the linguistic aspects of the building of the discourse text cohesion in the form of grammatical cohesion of persona references in the pariwisa text on the pesonaindonesia.kompas.com page. The aim is to describe the linguistic aspects of grammatical cohesion of references to charms in the tourism text in digital media, the results of which can be used as a basis for responding to the demands of the quality of creative promotional communication strategies. This research is a descriptive qualitative type in linguistics. The data source is from pesonaindonesia.kompas.com website / page from January to October 2019. The data is in the form of a tourism discourse text. The method of data collection is done by referring to the method. Data were analyzed by the method of distribution. The results showed that the tourism text uses grammatical aspects of the first, second, and third persona reference cohesion. The second persona reference dominates in the tourism text on the pesonaindonesia.kompas.com page. in order to create wholeness and cohesiveness of discourse. Furthermore, the selection of the reference persona is intended to get closer to the reader and has persuasive implications for the reader.Keywords: discourse, cohesion, personal pronouns, tourism text
PEMBELAJARAN AKSARA JAWA UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BOARD GAME Yovita Febriana Avianto; T. Arie Setiawan Prasida
Aksara Vol 30, No 1 (2018): Aksara, Edisi Juni 2018
Publisher : Balai Bahasa Provinsi Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29255/aksara.v30i1.223.133-148

Abstract

Bahasa Jawa merupakan salah satu dari sekian banyak bahasa daerah di Indonesia yang memiliki sistem keaksaraan khusus, yaitu aksara Jawa. Meski aksara Jawa tersebar di seluruh provinsi di Pulau Jawa, namun belum banyak kalangan masyarakat di Pulau Jawa yang paham dengan aksara Jawa, termasuk para siswa yang mendapatkan mata pelajaran aksara Jawa sekalipun. Aksara Jawa dinilai sebagai pelajaran yang sulit bagi siswa. Penelitian ini membahas tentang pembelajaran aksara Jawa untuk siswa Sekolah Dasar menggunakan media board game. Tujuan penelitian ini adalah merancang board game “Tepok Aksara” sebagai media belajar dan penumbuhan minat terhadap aksara Jawa. Metode deskriptif, pendekatan kombinasi, dan strategi linear digunakan dalam penelitian ini. Didapatkan hasil bahwa siswa menjadi lebih menguasai dan berminat terhadap aksara Jawa setelah memainkan board game “Tepok Aksara”.  
ANALISIS FONOLOGIS PADA TERJEMAHAN BUKU RESEP MASAKAN BAHASA INGGRIS KE DALAM BAHASA INDONESIA Kadek Ayu Ekasani
Aksara Vol 28, No 1 (2016): Aksara: Edisi Juni 2016
Publisher : Balai Bahasa Provinsi Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29255/aksara.v28i1.19.77-90

Abstract

Analisis penelitian ini difokuskan pada aspek fonologi terjemahan buku resep masakan bahasaInggris ke dalam bahasa Indonesia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perubahan fonologiyang terjadi pada terjemahan buku resep. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan datapenelitian adalah (1) metode simak dan (2) metode deskriptif-komparatif. Data dianalisisdengan teori linguistik untuk menganalisis perubahan bunyi yang terjadi pada terjemahanbuku resep masakan bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia. Hasil penelitian menunjukkanbahwa ada perubahan fonologi yang terjadi pada hasil terjemahan buku resep masakanbahasa Inggris ketika terserap ke dalam bahasa Indonesia, penguatan bunyi vokal [ʊ]→[u],[ɪ]→[i], [ǝ]→[u], [ɛ]→[i],[ə]→[i], [a]→[e], [ʌ]→[u], [ɛ]→[e], [ɒ]→[o], [ɒ]→[ɔ], dan[ɔ]→[u]; pelemahan bunyi vokal [i]→[ǝ], [ǝ]→[a], [ǝ]→[ɔ], [e]→[a], [ʌ]→[a], dan [ɪ]→[e];apokope, penghilangan fonem /t/,/i/, dan /əʊ/ → /ø/ di akhir kata; sinkope, penghilanganvokal panjang [ɑː], [i:], dan [u:] → [a], [i], dan [u] di tengah kata; epentesis, penyisipankonsonan [d], [l] dan penyisipan vokal [u], [ǝ], dan [a]; paragog, penambahan bunyi [r], [ci]di akhir kata; proses perpaduan vokal, yaitu monoftongisasi [əʊ]→[a], [eɪ]→[a], [eɪ]→[e],[eɪ]→[u], [eɪ]→[i]. Dengan demikian, pada proses penyerapan kata-kata dari bahasa Inggriske dalam bahasa Indonesia terutama pada buku resep masakan terjadi perubahan fonologiyang menunjukkan bahwa adanya penyesuaian bunyi terhadap kata-kata yang terserap daribahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia bertujuan untuk menyederhanakan pelafalan katakataserapan terhadap penutur bahasa Indonesia sehingga mudah diucapkan.
THE ANALYSIS OF UNIT SHIFT IN THE RESEARCH OF TRANSLATION WITH COMMENTARY: ENGLISH INTO INDONESIAN Fika Agistiawaty
Aksara Vol 31, No 1 (2019): AKSARA, Edisi Juni 2019
Publisher : Balai Bahasa Provinsi Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29255/aksara.v31i1.316.123-136

Abstract

Unit shift is one of a shift that is found in the translation. Unit shift is a translation strategy that changes the unit of the source text, such as a word into a phrase, a phrase into a clause, and a phrase into a word. This article aims to find out the unit shift in the translation of the novel Counting by 7s that is from English into Indonesian. The methods used in this article are introspective and retrospective method. The procedure of the research were reading the novel, translating it, marking the problem found, taking the problem concerning unit shift to be analyzed, and analyzing the chosen data based on Duff’s principles of translation, Chesterman’s unit shift translation strategy, and theories of languages. The results of this research show that the translation strategy of unit shift can be combined with the translation strategy of expansion, compression, cohesion change, and antonymy. Besides, the unit shift analyzed is only from a word to a phrase and vice versa.
KARAKTERISTIK GAYA BAHASA KRITIKAN RIZAL RAMLI: KAJIAN ANALISIS WACANA Ali Kusno
Aksara Vol 28, No 2 (2016): Aksara, Edisi Desember 2016
Publisher : Balai Bahasa Provinsi Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29255/aksara.v28i2.131.197-212

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik gaya bahasa kritikan Rizal Ramli. Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Pengumpulan data menggunakan metode observasi dan dokumentasi dengan teknik catat. Sumber data berupa dokumen, yaitu tuturan kritikan Rizal Ramli yang dimuat dalam media cetak atau pun media daring. Metode analisis data menggunakan analisis deskriptif dengan teknik interpretatif. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori wacana kritis. Hasil dan pembahasan penelitian menunjukkan bahwa karakteristik gaya bahasa kritikan Rizal Ramli adalah gaya bahasa sederhana, metafora, personifikasi, ironi, dan sarkasme. Gaya bahasa sederhana dan berbagai gaya bahasa kiasan kritikan Rizal Ramli tersebut mendapat apresiasi dari masyarakat. Meskipun tegas dan cenderung ceplas-ceplos, kritikan Rizal Ramli masih dalam batas kesantunan. Akan tetapi, dalam konteks pemerintahan hal itu menimbulkan persepsi bahwa sinergi antarmenteri di kabinet tidak berjalan dengan baik. Dari hasil penelitian itu disimpulkan bahwa karakteristik gaya bahasa Rizal Ramli dapat memengaruhi keputusan Presiden Jokowi untuk menggantinya dari jabatan Menko Maritim dan Sumber Daya. 
Puisi Angka Jawa sebagai Indigenous Knowledge dalam Perspektif Etnomatematika Sastra Suwardi Endraswara
Aksara Vol 35, No 2 (2023): Aksara, Edisi Desember 2023
Publisher : Balai Bahasa Provinsi Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29255/aksara.v35i2.4171.177--189

Abstract

This article aims to interpret Javanese number poetry texts. These number poems, apart from being symbols of intelligence, are also symbols of Javanese indigenous knowledge. The study uses qualitative interpretive ethnographic methods. Meaning is also studied using a literary ethnomathematics perspective. The Javanese number poetry data appears in four forms, namely: (1) macapat, (2) dolanan songs, (3) karawitan literature, and (4) geguritan. The Javanese numeric poetry data is read heuristically, then interpreted hermeneutically. This study emphasizes transdisciplinary studies. The results of the study show that in Javanese life, there are various number poems. After understanding the Javanese number poetry, it uses four perspectives of meaning, namely: (1) Ethnomathematics of literary analogies, (2) Ethnomathematics of literary anthropology, (3) Ethnomathematics of literary pedagogy, and (4) Ethnomathematics of Literary Memory. Through these four perspectives, Javanese number poetry is found as an illustration of the philosophy of indigenous knowledge. The text of the poem contains local analogies about numbers. The mathematical poem with the dhandhanggula meter actually depicts numbers starting from 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, and 0. The Javanese number poem is an invitation to encourage students to behave, among other things: ( 1) working hard, (2) working together, (3) helping each other, (4) getting along harmoniously, and (5) mutual cooperation. This study of Javanese number poetry is useful for providing an overview of the intelligence of the Javanese people. In the future, it is necessary to study further the Javanese number poetry that appears in various Javanese literary genres.AbstrakArtikel ini bertujuan untuk memaknai teks-teks puisi angka Jawa. Puisi-puisi angka itu, selain sebagai simbol kecerdasan juga sekaligus lambang indigenous knowledge orang Jawa. Kajian menggunakan metode kualitatif interpretatif etnografi. Makna juga dikaji menggunakan perspektif etnomatematika sastra. Data puisi angka Jawa tersebut muncul dalam empat bentuk, yaitu (1) macapat, (2) lagu dolanan, (3) sastra karawitan, dan (4) geguritan. Data-data puisi angka Jawa itu dibaca secara heuristik kemudian ditafsirkan secara hermeneutik. Kajian ini menekankan kajian transdisipliner. Hasil kajian menunjukkan bahwa dalam kehidupan orang Jawa, terdapat beragam puisi angka. Puisi angka Jawa tersebut setelah dipahami menggunakan empat perspektif pemaknaan, yaitu (1) Etnomatematika Analogi Sastra, (2) Etnomatematika Antropologi Sastra, (3) Etnomatematika Pedagogi Sastra, dan (4) Etnomatematika Memori Sastra. Melalui empat perspektif tersebut ditemukan puisi angka Jawa sebagai gambaran falsafah indigenous knowledge. Teks puisi tersebut memuat analogi lokal tentang angka. Puisi matematika bermetrum dhandhanggula itu, sesungguhnya melukiskan angka-angka mulai dari 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, dan 0. Puisi angka Jawa merupakan  ajakan untuk mendorong peserta didik memiliki perilaku (1) bekerja keras,  (2) bekerja sama, (3) saling membantu, (4) guyup rukun, dan (5) gotong royong. Kajian puisi angka Jawa ini berguna untuk memberikan gambaran kecerdasan orang Jawa. Ke depannya perlu dikaji lebih lanjut puisi angka Jawa yang muncul dalam berbagai genre sastra Jawa.
POLITENESS IN DOMESTIC VERBAL VIOLENCE AGAINST WOMEN IN INDONESIA Ike Revita; Rovika Triclarise; Nila Anggraini; Fahmi Gunawan
Aksara Vol 32, No 1 (2020): AKSARA, Edisi Juni 2020
Publisher : Balai Bahasa Provinsi Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29255/aksara.v32i1.530.109-118

Abstract

Kesantunan berbahasa tidak hanya terjadi di dalam situasi resmi, normal, dan dalam komunikasi yang baik, tetapi juga dalam situasi tidak resmi, tidak normal, dan penutur dalam keadaan marah. Penelitian ini bertujuan untuk membahas bentuk kesantunan berbahasa seseorang yang sedang marah. Data diperoleh di Sumatera Barat. Data dikumpulkan melalui mencatat, merekam, dan melakukan wawancara. Analisis data menggunakan konsep kesantunan dan kekerasan verbal terhadap wanita. Hasil temuan dianalisis secara deskriptif yang ditambahi dengan beberapa tabel untuk menyajikan data tertentu. Hasil temuan menunjukkan bahwa ada empat bentuk kesantunan di dalam kekerasan verbal domestik terhadap wanita, yaitu permintaan, penolakan, janji, dan ekpresif. Kesantunan dalam bentuk permintaan menjadi pola yang dominan, yaitu 37%. Hal demikian terjadi karena penutur menginginkan wanita atau istrinya melakukan apa yang mereka minta.Kata kunci: kesantunan, kekerasan verbal, wanita, pragmatik, IndonesiaPoliteness happens in good situations not only in regular dan formal conversations with the speaker, but also in non-formal and irregular conversation, and the speaker is in a bad situation. This article is, then,  aimed at describing the forms of the politeness of the speakers who are in anger. The objective of the study is to identify the forms politeness in that verbal violence. The data were taken in Sumatera Barat. To obtain the data, the observational method with note-taking, recording, and interviewing was conducted. Fifteen women were being interviewed, and thirteen men (husband) from Sumatera Barat.  The data were analyzed by using the concept of politeness (Oktavianus & Revita, 2013) and verbal violence against women (Cantwell, Farzanegan, & Khan, 2000). The result of the analysis is descriptively done in which some tables and charts were used to display the number of the occurrence of certain data. The percentage was also used. The findings pointed out that there were four forms of politeness in domestic verbal violence. They are politeness of 1) request; 2) refusal; 3) promise; and 4) expressiveness. Politeness of requests occurs most dominantly because the speakers wanted these women to do what they expected.   
Narasi Korban Kekerasan Seksual Pada Anak dalam Media Lokal: Analisis Wacana Kritis Sara Mills Arifah, Aprilia Rizki; Rakhmawati, Ani
Aksara Vol 36, No 1 (2024): AKSARA, EDISI JUNI 2024
Publisher : Balai Bahasa Provinsi Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29255/aksara.v36i1.4134.151--162

Abstract

The issue of sexual violence has become a global concern. In Indonesia, sexual violence is prone to occur in children. The purpose of this research is to describe the narratives of victims of sexual violence against children in local media. This research uses descriptive qualitative method. The approach used is Critical Discourse Analysis (CDA) with Sara Mills' theory. Sara Mills' focus, namely the position of the subject-object and the position of the reader-writer. The data sources for this research are news from Korankaltim.com, Jatim.tribunnews.com, and Kaltimtoday.co media. The results of the study found that local media narrate victims of sexual violence against children on marginalized objects in the news text. The perpetrators or those represented by the Head of Police are positioned as news subjects. Readers are positioned as followers of stories in news that are dominated by actors. Reporting that is dominated by the statement of the perpetrator will be used as a fact by the reader. This of course will perpetuate patriarchal culture, especially for minors. It is recommended for other researchers to study from the side of the male victim. Hopefully, the results of this study can be constructive suggestions for media that discuss cases of sexual violence against minors. AbstrakIsu mengenai kekerasan seksual menjadi perhatian dunia. Di Indonesia kekerasan seksual rentan terjadi pada anak-anak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan narasi korban kekerasan seksual pada anak dalam media lokal. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Pendekatan yang digunakan Critical Discourse Analysis (CDA) dengan teori Sara Mills. Fokus Sara Mills, yaitu posisi subjek-objek dan posisi pembaca-penulis. Sumber data penelitian ini adalah berita dari media Korankaltim.com, Jatim.tribunnews.com, dan Kaltimtoday.co. Hasil penelitian menemukan bahwa media lokal menarasikan korban kekerasan seksual pada anak pada objek yang terpinggirkan dalam teks berita. Pelaku atau yang diwakili oleh Kapolres diposisikan sebagai subjek berita. Pembaca diposisikan sebagai pengikut cerita pada berita yang didominasi oleh pelaku. Pemberitaan yang didominasi oleh pernyataan pelaku akan dijadikan sebagai sebuah fakta oleh pembaca. Pemberitaan tersebut tentunya akan melanggenggkan budaya patriarki terlebih pada anak di bawah umur. Direkomendasikan pada peneliti lain untuk mengkaji  dari sisi korban laki-laki. Hasil penelitian ini semoga dapat menjadi saran yang membangun pada media-media yang membahas mengenai kasus kekerasan seksual pada anak di bawah umur.
LOKALITAS MASYARAKAT DALAM NOVEL ORANG-ORANG OETIMU/LOCALITY OF THE PEOPLE IN NOVEL’S ORANG-ORANG OETIMU Intan Zuhrotun Nafi'ah; Candra Rahma Wijaya Putra
Aksara Vol 33, No 2 (2021): AKSARA, EDISI DESEMBER 2021
Publisher : Balai Bahasa Provinsi Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29255/aksara.v33i2.603.201-214

Abstract

 AbstrakTema lokalitas yang dikemas dengan sangat apik mengantarkan Felix K. Nesi menyabet pemenang sayembara tahunan DKJ 2018. Tujuan penelitian ini untuk mengkaji dinamika lokalitas masyarakat NTT yang dinarasikan pengarang dalam novelnya. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan sosiologi sastra. Sumber data penelitian ini adalah novel Orang-Orang Oetimukarya Felix K. Nesi. Data penelitian berupa kata, frasa, atau kalimat yang menunjukkan unsur-unsur lokalitas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pertama terdapat enam unsur lokalitas yang dinarasikan dalam novel. Enam unsur tersebut diantaranya ialah lokalitas bahasa, lokalitas religi, lokalitas sistem pengetahuan, lokalitas sistem perekonomian, lokalitas kesenian, serta lokalitas sistem teknologi. Kedua, sebagian besar unsur lokalitas tersebut mengalami perkembangan. Perkembangan ini bagaikan dua sisi mata pisau, dimana satu sisi memberikan pengaruh positif dan sisi yang lain memberikan pengaruh yang negatif. Ketiga, adanya perkembangan kebudayaan ini tidak terlepas dari munculnya arus globalisasi yang terbangun atas 4 dimensi kebudayaan global yakni ideoscape, ethnoscape, mediascape, dan technoscape.  Kata kunci:lokalitas, kebudayaan, sosiologi sastra AbstractTheme of locality was packaged very nicely led Felix K. Nesi to win in the 2018 DKJ annual contest. The purpose of this study was to examine the dynamics of locality of the NTT. This research is a qualitative descriptive study with a sociological approach to literature. The data source of this research is the novel Orang-Orang Oetimu by Felix K. Nesi. Research data form of words, phrases, or sentences that indicate of locality. The results of this study are first there are six elements of locality narrated in the novel. These six elements include language locality, religious locality, knowledge system locality, economic system locality, artistic locality, and technological system locality. Second,) most of these elements locality is developing. Development are two sides of the blade, where one side impact positive and the other negative impact. Third, development of these cultures can’t be separated from the globalization developed 4 dimension global culture as ideoscape, ethnoscape, mediascape, and technoscape.Keywords: locality, culture, sociology of literature  

Page 1 of 21 | Total Record : 201