Reintegrasi warga binaan pemasyarakatan ke masyarakat sering terkendala oleh rendahnya keterampilan dan stigma sosial, yang berujung pada pengangguran dan risiko residivisme. Program pengabdian ini bertujuan memberdayakan warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) X melalui pelatihan akuntansi dasar dan kewirausahaan untuk meningkatkan kemandirian ekonomi. Metode pelaksanaan mencakup tiga tahap: (1) identifikasi kebutuhan melalui survei dan wawancara, (2) pelatihan intensif selama satu bulan dengan materi pencatatan keuangan, manajemen usaha, dan simulasi bisnis, serta (3) evaluasi melalui pretest-posttest dan pendampingan pasca-pelatihan. Hasil menunjukkan peningkatan pemahaman peserta sebesar 82% dalam pengelolaan keuangan usaha dan 75% dalam perencanaan bisnis. Sebanyak 60% peserta menyatakan minat kuat untuk memulai usaha setelah bebas, dengan 15% di antaranya telah menjalankan usaha mikro di dalam Lapas, seperti produksi kerajinan dan makanan olahan. Program ini juga mendorong kolaborasi antara Lapas, perguruan tinggi, dan dinas terkait untuk penyediaan akses permodalan. Tantangan utama meliputi keterbatasan waktu pelatihan dan heterogenitas latar belakang pendidikan peserta. Kesimpulannya, pelatihan akuntansi dan kewirausahaan efektif sebagai strategi pemberdayaan warga binaan. Rekomendasi mencakup pengembangan program berkelanjutan dengan pendekatan modular serta sinergi multipihak untuk memastikan keberlanjutan usaha pasca-pembebasan. Dampak program selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) poin 8 (Pekerjaan Layak) dan 16 (Perdamaian Inklusif).
Copyrights © 2025