Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas penyakit menular pada anak. ISPA terutama terjadi di negara-negara dengan pendapatan perkapita rendah dan menengah termasuk Indonesia. Menurut hasil Riskesdas 2013 periode prevalensi ISPA pada kelompok umur 1-4 tahun yaitu sebesar 25,8 % dan kelompok umur 5-14 tahun adalah 15,4 %. Kejadian masalah terkait obat (DRPs) lebih sering terjadi pada anak dibandingkan dengan orang dewasa. Drug Related Problems (DRPs) merupakan suatu kejadian yang tidak diharapkan dari pengalaman pasien atau diduga akibat terapi obat sehingga potensial mengganggu keberhasilan penyembuhan yang dikehendaki. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah kejadian dari DRPs yang meliputi ketidaktepatan dosis yaitu dosis kurang dan dosis lebih, indikasi tanpa obat, obat tanpa indikasi, potensial interaksi serta ketidaktepatan pemilihan obat pada terapi pengobatan infeksi saluran pernapasan akut pada pasien anak dengan infeksi saluran pernapasan akut di instalasi rawat inap salah satu rumah sakit tipe C di Provinsi Sulawesi Utara. Penelitian ini bersifat restropektif dimana data diperoleh melalui data sekunder berupa rekam medis pasien periode Juli 2023 sampai Juni 2024 dengan desain penelitian cross-sectional. Teknik pengambilan data berupa total sampling, didapatkan 78 sampel yang sesuai kriteria inklusi. Hasil penelitian Drug related Problems (DRPs) yang terjadi adalah dosis rendah sebanyak 53 %, interaksi obat yaitu sebanyak 47,43 % , dosis tinggi sebanyak 10,25 % , kategori obat tanpa indikasi 1,29 %, serta tidak terdapat DRPs kategori indikasi tanpa obat dan ketidaktepatan pemilihan obat.
Copyrights © 2025