Penelitian ini mengkaji makna simbolik pemberian jubah kepada anak dalam tiga narasi Perjanjian Lama Samuel, Yusuf, dan Tamar dalam kerangka teo-pedagogis, untuk memahami dampaknya terhadap pola asuh orang tua dalam konteks pendidikan Kristen. Melalui pendekatan kualitatif deskriptif dan analisis hermeneutika naratif, ditemukan bahwa jubah berfungsi sebagai simbol dedikasi spiritual (Samuel), kasih yang bersifat eksklusif dan menimbulkan konflik (Yusuf), serta martabat yang rusak akibat kegagalan perlindungan keluarga (Tamar). Ketiga narasi ini menunjukkan bahwa tindakan simbolik dalam keluarga memiliki kekuatan membentuk identitas spiritual, emosional, dan sosial anak. Simbol jubah mencerminkan peran orang tua sebagai pelayan kasih, keadilan, dan perlindungan dalam pembentukan karakter anak. Kajian ini memperluas pemahaman pendidikan Kristen dengan mengangkat simbol Alkitab sebagai sarana pembelajaran iman yang membentuk manusia secara utuh. Dengan merefleksikan nilai-nilai ini, pendidikan keluarga Kristen dapat mengembangkan pola asuh yang transformatif dan berakar pada kasih Allah.
Copyrights © 2025