Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

KARAKTERISTIK GURU DALAM JEMAAT DALAM PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN KRISTEN DALAM GEREJA Agus Marulitua Marpaung
Tumou Tou Volume IV, Nomor 1, Januari 2017
Publisher : Institut Agama Kristen Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (247.422 KB)

Abstract

Pendidikan dalam jemaat membutuhkan banyak perhatian pada gereja pada masa kini, mengingat perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi mengharuskan dunia pendidikan Kristen mampu menghadapi perkembangan tersebut dengan memperlengkapi diri dengan berbagai pengetahuan dan kemampuan. Oleh sebab itu gereja perlu memperlengkapi guru dalam jemaat untuk menunjang proses pembelajaran dalam jemaat. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik Guru dalam jemaat sebagai salah satu aspek pendidikan yang menunjang keberhasilan proses pembelajaran dalam jemaat. Melalui penelitian dengan menggunakan metode penelitian Kualitatif dengan menggunakan pendekatan studi kepustakaan (library research). Penelitian ini mendeskripsikan kepribadian, Integritas, Kompetensi Guru dalam Jemaat.
IMPLEMENTASI LIMA HARI SEKOLAH DI SMP KATOLIK THEODORUS KOTAMOBAGU DALAM MENGHADAPI PERKEMBANGAN ERA GLOBALISASI Agus Marulitua Marpaung; Erwin Sianturi; Herdy Laumba
Tumou Tou Vol. 7 No. 2 (2020): Juli 2020
Publisher : Institut Agama Kristen Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (502.64 KB) | DOI: 10.51667/tt.v7i2.456

Abstract

Sekolah sebagai wadah pendidikan perlu melakukan optimalisasi sehingga dapat berperan dalam mempersiapkan generasi dalam menghadapi tantangan era globalisasi masa kini. Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengeluarkan Peraturan Menteri Nomor 23 Tahun 2017 tentang lima Hari Sekolah dalam seminggu. Ini merupakan upaya pemerintah untuk meningkatkan peran sekolah dalam penguatan karakter peserta didik sehingga mampu menghadapi perkembangan globalisasi. Namun peraturan ini ternyata ditanggapi pro dan kontra dalam lingkungan pendidikan baik dari pihak penyelenggara sekolah maupun peserta didik dan orangtua. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dilakukan dengan cara observasi, angket dan penelitian dokumen di SMP Katolik Theodorus Kotamobagu, Sulawesi Utara guna mengetahui Optimalisasi dan dampak kebijakan lima hari sekolah. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa telah terjadi perubahan meningkat dari beberapa variable seperti semangat belajar, daya tangkap siswa, gaya mengajar guru, kemauan untuk belajar, dan keaktifan siswa dikelas. Kemudian peran para stakeholder sekolah juga mengalami perkembangan yang signifikan seperti Kepala Sekolah, Guru, Staf kepegawaian, serta orang tua siswa. Maka berdasarkan hasil penelitian ini kebijakan menerapkan lima hari sekolah dalam seinggu mampu meningkatkan optimalisasi fungsi sekolah yang memberikan dampak yang positif terhadap siswa dan stakeholdersekolah.
Kajian Teologis Tentang Rahasia Allah Berdasarkan Efesus 3:1-6 Agus Marulitua Marpaung
Evangelikal: Jurnal Teologi Injili dan Pembinaan Warga Jemaat Vol 1, No 2 (2017): Juli
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Simpson

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (90.836 KB) | DOI: 10.46445/ejti.v1i2.72

Abstract

Agus Marulitua Marpaung,Theological Viewabout The Mystery of God according to Ephesians 3:1-6. The Mystery of God is something that is very important to be understood.Because instead of  it is needed to be revealed but it’s a spiritual thing which has the godly truth.Therefore fall to interpret it will follow to fall in understanding and practicing.Apostle Paul was entrusted a mystery ofGodwhich never been relevealed in precious generation.Through Qualitatif method of Researchwith Library research approach. This research will describethe mysteryof God that was revealed through Apostle Paul and it becomes the truth that is followed by the church nowday. Agus Marulitua Marpaung, Kajian Teologis Tentang Rahasia Allah berdasarkan Efesus 3:1-6. Rahasia Allah merupakan suatu hal yang sangat penting untuk dipahami. Karena selain mengandung hal yang belum terungkap tetapi juga memiliki unsur ilahi yang di dalamnya mengandung kebenaran ilahi, jadi kesalahan memahami rahasia Allah maka akan menyebabkan kekeliruan dalam pengajaran dan penerapan. Rasul Paulus dipercayakan suatu rahasia yang belum pernah dinyatakan pada angkatan sebelumnya, Maka melalui metode penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kepustakaan karya tulis ini memberikan penjelasan tentang rahasia yang diungkapkan oleh Allah melalui Rasul Paulus dan itulahyang menjadi dasar pengajaran dan pelayanan Rasul Paulus yang merupakan program Allah bagi gereja masa kini. 
Apostle Paul’s Vocation as the Turning Point of Religious Education from Monocultural to Multicultural Agus Marulitua Marpaung; Byung June Hwang
DUNAMIS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol 8, No 1 (2023): Oktober 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Intheos Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30648/dun.v8i1.1200

Abstract

Christians in this globalization era live in multicultural society. Therefore, multicultural education requires attention. Apostle Paul's vocation is an important moment about the turning point from monocultural to multicultural ministry. God's commission for the Twelve Apostles to teach and baptize to the ends of the earth, was apparently not fully understood by the Twelve Apostles. They are still Israel-centered minded in mission. By using literature study method, this article aimed to analyze the theological meaning of Paul's vocation in relation to religious education in multicultural context. The result of this study showed that the teaching and life of Apostle Paul had given some insight to accomplish religious education in multicultural context, by implementing contextual religious education. Therefore it could be concluded that religious education must always be aware of the students' life context. Awareness of this context includes awareness of their needs and potention.
Integrasi Musik Gereja dan Pendidikan Kristen berdasarkan Teologi Rasul Paulus Tampubolon, Yokhebet Paulina; Marpaung, Agus Marulitua
Psalmoz : A Journal of Creative and Study of Church Music Vol. 5 No. 2 (2024): Psalmoz : Juli 2024
Publisher : Program Studi Musik Gereja, Fakultas Seni dan Ilmu Sosial Keagamaan, IAKN Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan integrasi musik gereja dan Pendidikan Kristen berdasarkan Teologi Rasul Paulus. Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif, dengan pendekatan studi kepustakaan (Library Research), penelitian ini analisis data dengan metode hermeneutika secara Literal, Kontekstual dan teologis melakukan exegeses terhadap teks Alkitab dalam Efesus 5:19 dan Kolose 3:16, maka Musik dalam teologi Rasul Paulus yaitu Mazmur, Puji-pujian dan Nyanyian Rohani merupakan representasi dari keberagaman target pelayanan Rasul Paulus, Musik dalam Teologi Rasul Paulus merupakan media kontekstual untuk mengajar dan menegur berdasarkan Kebenaran Firman Allah, dan Musik dalam Teologi Rasul Paulus adalah musik yang didasarkan pada keyakinan kepada Allah dan ajaran yang berdasarkan kebenaran yang tidak kompromi terhadap keduniawian dan dosa.
SIMBOLISME PEMBERIAN JUBAH KEPADA ANAK DALAM PERJANJIAN LAMA: KAJIAN TEO-PEDAGOGIS ATAS POLA ASUH ORANG TUA Harefa, Desetina; Marpaung, Agus Marulitua
Metanoia Vol 7 No 2 (2025): Metanoia Juni 2025
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Duta Panisal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55962/metanoia.v7i2.206

Abstract

Penelitian ini mengkaji makna simbolik pemberian jubah kepada anak dalam tiga narasi Perjanjian Lama Samuel, Yusuf, dan Tamar dalam kerangka teo-pedagogis, untuk memahami dampaknya terhadap pola asuh orang tua dalam konteks pendidikan Kristen. Melalui pendekatan kualitatif deskriptif dan analisis hermeneutika naratif, ditemukan bahwa jubah berfungsi sebagai simbol dedikasi spiritual (Samuel), kasih yang bersifat eksklusif dan menimbulkan konflik (Yusuf), serta martabat yang rusak akibat kegagalan perlindungan keluarga (Tamar). Ketiga narasi ini menunjukkan bahwa tindakan simbolik dalam keluarga memiliki kekuatan membentuk identitas spiritual, emosional, dan sosial anak. Simbol jubah mencerminkan peran orang tua sebagai pelayan kasih, keadilan, dan perlindungan dalam pembentukan karakter anak. Kajian ini memperluas pemahaman pendidikan Kristen dengan mengangkat simbol Alkitab sebagai sarana pembelajaran iman yang membentuk manusia secara utuh. Dengan merefleksikan nilai-nilai ini, pendidikan keluarga Kristen dapat mengembangkan pola asuh yang transformatif dan berakar pada kasih Allah.
Narrative of Jesus’ Social Interactions in the Gospel of Luke as a Relational Foundation for an Inclusive Church Kakunsi, Orlando Yos; Mawikere, Marde Christian Stenly; Marpaung, Agus Marulitua
International Journal of Education, Information Technology, and Others Vol 8 No 3.B (2025): International Journal of Education, information technology   and others (On Pro
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pluralistic Indonesia often encounters challenges in cultivating harmonious social interaction. This article examines the narrative of Jesus Christ’s social interaction in the Gospel of Luke as a theological foundation for an inclusive and participatory Church. Employing a qualitative-descriptive method through literature study, the research explores how Jesus established relationships that transcended social, cultural, and religious boundaries. The focus is placed on His actions, values, and social responses toward various groups—including those marginalised. The findings reveal that Jesus’ social interactions embody divine hospitality and present a transformative relational model. The contemporary Church is thus called to reflect upon and embody these values within a pluralistic social context. This study affirms the relevance of Lukan theology in shaping a Church fellowship that responds to social challenges with inclusivity and dialogue.
Theology of Christian education on leading toward spiritual transformation in the frame of religious moderation in digital society context Marpaung, Agus Marulitua; Hwang, Byung June
KURIOS Vol. 9 No. 2: Agustus 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Pelita Bangsa, Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30995/kur.v9i2.746

Abstract

Christian education is being challenged by the transformation of culture in a digital society and some problems that still occur due to religious diversity in Indonesia, such as intolerance, discrimination, and radicalism. Religious moderation is one of the priority programs of The Ministry of Religion Republic of Indonesia to achieve harmony and peace in society. Therefore, this research aims to explore the Theological study of Christian education in leading toward spiritual transformation based on religious moderation in a digital society. Using a qualitative research methodology with a Library-research approach, this study explored studies and literature reviews on the Theology of Christian education, spiritual transformation, and religious moderation. Based on the results of the data analysis in the literature review, This research formulates spiritual transformation in the frame of Religious moderation, such as transforming into a righteous life, loving life, and good citizenship.
Implementasi Pendidikan Agama Kristen dalam Penguatan Identitas Diri Generasi Z Pada Era Revolusi Industri 4.0 di SMA Negeri 1 Melonguane Mambu, Kezia Christy; Marpaung, Agus Marulitua; Mamahit, Meyke Machrita
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 10 No 14 (2024): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan 
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.13734177

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisis penguatan identitas diri generasi Z melalui implementasi Pendidikan Agama Kristen. Banyaknya ditemui generasi Z yang terpapar dengan kemajuan teknologi dan sudah masuk ke dalam dunia pendidikan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan studi dokumentasi, kepada peserta didik, guru PAK, guru wali kelas, guru BK, kepala sekolah, wakil kepala sekolah bagian kesiswaan dan orang tua. Dari hasil analisis dan interpretasi data diperoleh indikasi bahwa: (1) Keadaan peserta didik di era revolusi industri 4.0, adanya kewajiban penggunaan handphone dalam kehidupan sehari-hari juga dalam proses pembelajaran, meskipun dalam tata tertib penggunaan handphone merupakan suatu larangan dalam kegiatan belajar mengajar. (2) Penguatan identitas diri kristiani melalui PAK sudah terlaksana namun belum dapat memenuhi kebutuhan peserta didik, dan buku pembelajaran PAK yang berupa e-book sehingga adanya penyalahgunaan handphone oleh peserta didik serta kurangnya kegiatan-kegiatan yang mengindikasikan PAK di sekolah. (3) Tata tertib larangan penggunaan handphone dalam proses kegiatan belajar mengajar yang tidak ditegakkan lagi.