Berdasarkan PISA 2022, skor literasi sains Indonesia turun dari 396 menjadi 383, sementara Thailand dari 426 menjadi 409. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi perbedaan keterampilan literasi sains pada anak usia 4-5 tahun di PAUD Indonesia dan Thailand. Pendekatan penelitian ini adalah kuantitaif pada desain ex post facto dengan 41 anak sebagai sampel, 21 dari RA Aulia, Surabaya, Indonesia dan 22 dari Darulmuyaheedeen, Padang Besar, Thailand. Analisis independent samples t-test menunjukkan nilai 0,775 (> 0,05), terindikasi tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada kedua negara, meskipun Thailand memiliki rata-rata nilai lebih tinggi sebesar 31,14 dibandingkan Indonesia, 30,81. Keunikan Thailand terletak pada pengenalan tokoh “Father of Thai Science” dan program "Little Scientist House", sementara Indonesia secara kearifan lokal belum ada. Temuan ini menegaskan bahwa literasi sains anak dapat berkembang di berbagai konteks pendidikan jika didukung oleh lingkungan pembelajaran eksploratif dan pengalaman langsung yang sejalan dengan teori konstruktivisme.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025