Pendekatan etnosains dalam pembelajaran IPA berpotensi memperkuat konsep ilmiah sekaligus menanamkan nilai budaya lokal. Penelitian ini menganalisis profil pengembangan modul ajar IPA terintegrasi Etnosains, melalui metode Systematic Literature Review (SLR), berbantu model analisis PRISMA, dengan fokus pada artikel terindeks SINTA 2, terbitan 2020 hingga 2024. Dari 2.280 artikel pada basis data Google Scholar, teridentifikasi melalui kata kunci, setelah melewati tahapan seleksi topik, 1.540 artikel diantaranya tereliminasi. Selanjutnya, peninjauan abstrak menyisihkan 690 arikel, dan analisis kelayakan, berfokus pada isi artikel menyeleksi 50 artikel, yang akhirnya menghasilkan 8 artikel relevan untuk kajian mendalam. Temuan menunjukkan bahwa modul bertema Batik Kerinci, tanaman obat Bugis, dan topeng Singo Barong efektif meningkatkan literasi sains serta apresiasi budaya. Namun, pengembangan modul ajar berbasis kearifan lokal Sunda masih minim. Oleh karena itu, pengembangan modul ajar IPA berbasis budaya Sunda direkomendasikan sebagai upaya memperkaya strategi pembelajaran kontekstual, yang mendukung pelestarian budaya dan transfer nilai-nilai ilmiah warisan leluhur.
Copyrights © 2025