Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji secara mendalam literasi sistem sosial dan komodifikasi budaya dalam praktik wisata ziarah religius di Kawasan Banten Lama. Kawasan ini merupakan ruang religius dan historis yang mengalami transformasi signifikan akibat arus pariwisata. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan metode etnografi kritis, penelitian ini menelusuri bagaimana masyarakat lokal memahami, merespons, dan berpartisipasi dalam dinamika sosial dan ekonomi yang muncul dari aktivitas ziarah. Data dikumpulkan melalui observasi partisipatif, wawancara mendalam, dan dokumentasi terhadap pelaku lokal, peziarah, serta pemangku kepentingan terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa literasi sistem sosial masyarakat masih berada pada tingkat simbolik-religius dan belum berkembang ke arah pemahaman struktural dan kelembagaan. Masyarakat cenderung pasif dalam pengelolaan pariwisata, dengan peran yang terbatas pada sektor informal. Sementara itu, komodifikasi budaya berlangsung masif, di mana simbol-simbol religius dan praktik ziarah diubah menjadi komoditas ekonomi oleh pelaku pasar, baik dari dalam maupun luar komunitas. Fenomena ini menciptakan ketimpangan distribusi manfaat dan mengaburkan makna spiritual dari kegiatan ziarah itu sendiri. Penelitian ini menyimpulkan bahwa ketimpangan dalam relasi kuasa antara komunitas lokal dan aktor eksternal dapat diatasi melalui peningkatan literasi sistem sosial, penguatan kelembagaan komunitas, serta pengembangan pariwisata yang berkeadilan dan partisipatif. Wisata religius seharusnya tidak hanya menjadi arena ekonomi, tetapi juga ruang penguatan identitas dan keberdayaan lokal. Oleh karena itu, diperlukan kebijakan dan program berbasis komunitas yang mendukung transformasi sosial secara berkelanjutan.
Copyrights © 2025