Penelitian ini dilatarbelakangi oleh problematika yang didapati di SLB Negeri 1 Ampek Angkek, yaitu seorang siswa disabilitas intelektual yang pencapaian kemampuan belum optimal dalam mengembangkan keterampilan kesenian tarinya. Penenelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas metode drill dalam mengoptimalkan keterampilan kesenian tari tradisional pada siswa disabilitas intelektual ringan.Studi ini menggunakan metode eksperimen dengan pendekatan penelitian subjek tunggal (Single Subject Research) yang menerapkan desain A-B-A. Analisis data dilakukan dengan pendekatan visual yang disajikan melalui grafik, sedangkan teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi yang disertai berbasis praktik. Penelitian ini melibatkan seorang siswa kelas V di SLB Negeri 1 Ampek Angkek yang memiliki disabilitas intelektual ringan sebagai subjek. Data diperoleh dari analisis sebanyak 14 kali pertemuan yang terbagi ke dalam tiga fase, yaitu baseline awal (A1), intervensi (B), dan baseline akhir (A2). Hasil penelitian pada fase baseline awal (A1), data menunjukkan konsistensi dengan persentase kemampuan 33,33% pada 3 kali sesi pengamatan. Selanjutnya, selama fase intervensi terjadi peningkatan kemampuan bertahap yang ditunjukkan melalui persentase 40%, 44,44%, 48,88%, 60%, 64,44%, 77,77%, 77,77%, dan 77,77%. Setelah intervensi dihentikan, fase baseline kedua (A2) tetap menunjukan hasil yang tinggi dan stabil dengan persentase sebesar 86,66% pada 3 kali pengamatan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penerapan metode drill memberikan kontribusi terhadap peningkatan kemampuan siswa dengan disabilitas intelektual dalam seni tari piring. Implikasi dari temuan ini menunjukkan bahwa metode drill dapat diterapkan sebagai pendekatan pembelajaran di Sekolah Luar Biasa, karena pengulangan terstruktur yang diterapkan mampu meningkatkan konsistensi gerak pada siswa berkebutuhan khusus.
Copyrights © 2025