Lanjut usia (lansia) merupakan kelompok usia ≥60 tahun yang rentan mengalami berbagai masalah kesehatan, salah satunya adalah gangguan metabolisme glukosa yang dapat berujung pada diabetes melitus. Kadar glukosa darah yang tidak terkontrol dapat meningkatkan risiko komplikasi kronis dan memperburuk kualitas hidup lansia. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kadar glukosa darah puasa (GDP) pada lansia yang berkunjung ke Puskesmas Perumnas II Sungai Beliung, Kota Pontianak periode Januari-Desember 2024. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif dengan pendekatan cross-sectional. Sampel berjumlah 561 orang lansia yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling dengan kriteria inklusi lansia yang melakukan pemeriksaan GDP di Puskesmas Perumnas II, sedangkan kriteria ekslusinya adalah lansia yang melakukan pemeriksaan glukosa darah sewaktu di Puskesmas Perumnas II. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 561 lansia yang melakukan pemeriksaan GDP terdapat 379 (67,56%) lansia yang memiliki kadar GDP ≥126 dan hanya ada 182 (32,44%) lansia yang memiliki kadar GDP <126. Kurangnya aktivitas fisik, usia lanjut dan pola makan tinggi karbohidrat adalah faktor-faktor yang berkontribusi terhadap peningkatan kadar glukosa darah. Penelitian ini merekomendasikan perlunya edukasi berkelanjutan dan pemantauan rutin kadar glukosa darah puasa pada lansia di tingkat pelayanan primer guna mencegah komplikasi yang lebih lanjut.
Copyrights © 2025