Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

Pengaruh Sari Buah Pepaya Muda (Carica Papaya L) Terhadap Kadar Protein Tempe Gembus Djohan, Herlinda; Triana, Linda; Wulandari, Rizky Astri
Jurnal Laboratorium Khatulistiwa Vol 3, No 2 (2020): Mei 2020
Publisher : poltekkes kemenkes pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30602/jlk.v3i2.934

Abstract

Ampas tahu merupakan hasil sampingan industri tahu yang dapat dimanfaatkan sebagai produk makanan yaitu tempe gembus. Namun tempe gembus yang dihasilkan mengandung kadar protein yang rendah. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kadar protein dengan perlakuan penambahan sari buah pepaya muda (Carica papaya L) karena mengandung enzim papain yang dapat menghidrolisis protein. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sari buah pepaya muda (Carica papaya L) terhadap kadar protein tempe gembus. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Kriteria sampel tempe gembus yang digunakan adalah tidak hancur dan diselimuti kapang berwarna putih. Pengukuran sampel dilakukan dengan menggunakan metode Kjeldahl. Data diolah dengan analisis regresi linear sederhana menggunakan program SPSS 25 diperoleh hasilsignifikasi 0,000 > 0,05 yang menyatakan bahwa Ha diterima, ada pengaruh sari buah pepaya muda (Carica papaya L) terhadap kadar protein tempe gembus. Hasil pengukuran diperoleh nilai rata-rata kadar protein tempe gembus tanpa penambahan sari buah pepaya muda (Carica papaya L) dan tempe gembus yang ditambahkan sari buah pepaya muda (Carica papaya L) konsentrasi 30%, 40%, 50%, 60% secara berturut-turut adalah 7,235%, 8,812%, 9,433%, 10,304%, 11,451%. Kadar protein tempe gembus diperoleh hasil terbaik pada konsentrasi 60%.
Perbedaan Variais Waktu Rendaman Daun Bayam Merah (Amaranthus gangeticus) Pada Pemeriksaan Telur Cacing Nematoda Usus Sebagai Pewarnaan Alternatif Pengganti Eosin Djohan, Herlinda; Pratama, Victorinus Alfino; Salim, Maulidiyah
Jurnal Laboratorium Khatulistiwa Vol 4, No 2 (2021): Mei 2021
Publisher : poltekkes kemenkes pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30602/jlk.v4i2.944

Abstract

Antosianin termasuk dalam golongan flavonoid, dimana inti dasar dari flavonoid ialah inti flavan, yang terdiri atas dua cincin aromatik yang dihubungkan oleh tiga karbon Flavonoid mampu menghambat sintesa asam nukleat, sebagai DNA diperlukan dalam sintesa atau pembentukan protein, yang sangat diperlukan untuk proses perkembangan dan pertumbuhannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan perbedaan variasi waktu rendaman daun bayam merah (Amaranthus gangeticus) pada pemeriksaan telur cacing nematoda usus sebagai perwama alternatif pengganti eosin. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah ekperimen semu. Teknik sampling yang digunakan purposive sampling Sampel pada penelitian ini berjumlah 27 sampel. Berdasarkan uji statistik Fixher Exact yang telah dilakukan pada hasil perwamaan telur cacing menggunakan perwarna alternatif daun bayam merah dan eosin 2% di peroleh hasil pada rendaman daun bayam merah 24,36 dan 48 jam di dapat hasil sebesar 0,00 dimana hasil signifikansi tersebut a 0,05 yang menyatakan terdapat perbedaan antara rendaman daun bayam merah dengan cosin 2% dalam mewarnai telur cacing.
Perbedaan Kadar Protein Daging Sapi Dengan Perendaman Sari Buah Nanas (Ananas Comocus I.) Dan Sari Jahe (Zingiber Officinale Rose.) Metode Kjeldahl Sungkawa, Hendra Budi; Nurhayati, Widya; Djohan, Herlinda
Jurnal Laboratorium Khatulistiwa Vol 5, No 1 (2021): November 2021
Publisher : poltekkes kemenkes pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30602/jlk.v5i1.946

Abstract

Protein merupakan asam amino rantai panjang yang diperlukan untuk memelihara jaringan, pertumbuhan dan sebagai sumber energi. Protein terdiri dari protein hewani dan nabati. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk menaikkan pola konsumsi protein hewani, dapat menggunakan suatu enzim yaitu protease. Protease adalah salah satu enzim yang dapat digunakan untuk meningkatkan kadar protein pada bahan makanan. Nanas merupakan tanaman yang mengandung enzim protease yaitu enzim bromelin. Selain pada tanaman, enzim protease juga dimiliki oleh rempah-rempah, yaitu jahe yang dinamakan dengan enzim zingibain. Nanas dan jahe tersebut diolah menjadi sari, yang kemudian sari buah nanas dan sari jahe yang telah dibuat, direndam ke dalam bahan makanan selama waktu tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan perbedaan kadar protein pada daging sapi dengan perendaman sari buah nanas (Ananas comocus 1.) dan sari jahe (Zingiber officinale Rosc. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Populasi dalam penelitian ini adalah daging sapi, dengan sampel daging sapi sebelum perendaman dan direndam sari buah nanas dan sari jahe sebanyak 20 ml, 30 ml, 40 ml dan lama perendaman 30 menit. Jumlah sampel yang digunakan adalah 28 sampel, dengan 7 perlakuan dan replikasi sebanyak 4 kali. Kriteria sampel yang digunakan adalah daging sapi yang di peroleh dari 4 tempat berbeda, buah nanas golongan queen yang segar dan masak, rimpang jahe putih kecil yang segar. Pengukuran sampel dilakukan dengan menggunakan metode kjeldahl. Hasil pengukuran diperoleh nilai rata-rata kadar protein sebelum perendaman dan sesudah perendaman sari buah nanas sebanyak 20 ml, 30 ml, 40 ml secara berturut-turut adalah 22,35%, 22,76%, 21,38 %, 20,86%. Hasil pengukuran nilai rata-rata kadar protein sebelum perendaman dan sesudah perendaman sari jahe sebanyak 20 ml, 30 ml, 40 ml secara berturut-turut adalah 22,35%, 20,80%, 21,82%, 20,16%. Berdasarkan uji T independent menggunakan program SPSS 26 diperoleh hasil signifikansi 0,438 > 0,05, yang menyatakan bahwa Ha ditolak, sehingga dapat disimpulkan tidak terdapat perbedaan kadar protein daging sapi dengan perendaman sari buah nanas (Ananas comocus 1.) dan sari jahe (Zingiber officinale Rosc). 
HASIL PEMERIKSAAN BILIRUBIN TOTAL PADA SAMPEL SERUM DAN PLASMA EDTA (Ethylene Diamine Tetraacetic Acid) Suwandi, Edy; Djohan, Herlinda
Jurnal Laboratorium Khatulistiwa Vol 5, No 2 (2022): Mei 2022
Publisher : poltekkes kemenkes pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30602/jlk.v5i2.1017

Abstract

Pemeriksaan bilirubin total merupakan salah satu pemeriksaan kimia klinik yang membutuhkan penanganan spesimen yang baik. Faktor yang dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan adalah cahaya, suhu penyimpanan dan waktu penyimpanan. Oleh karena itu pemeriksaan harus segera dilakukan. Pemeriksaan bilirubin total yang menggunakan sampel plasma EDTA, dapat dengan segera dikerjakan, dibandingkan dengan menggunakan sampel serum, sampel dibekukan terlebih dahulu selama 30 menit dan selanjutnya dapat diperiksa sehingga sampel mudah terpapar cahaya yang dapat mempengaruhi kadar bilirubin total.Tujuan dari penelitian in adalah untuk mengetahui dan menganalisis hail pemeriksaan bilirubin total menggunakan sampel sarum dan plasma EDTA. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional, dengan menggunakan teknik pengambilan sampel yaitu Sample Random Sampling. Sampel pada penelitian ini adalah mahasiswa/I Prodi D IV tingkat 3 Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Pontianak sebanyak 42 responden. Pemeriksaan  kadar bilirubin total diperiksa menggunakan metode Jendrassik-Grof. EDTA. Dari hasil tersebut data yang diperoleh kemudian dianalisis secara statistik menggunakan uji Paired Samples t-Test, didapatkan nilai Sig. (2- tailed), yaitu sebesar 0,061 (p > 0,05) pada tingkat kepercayaan 95% sehingga Ha ditolak dan Ho diterima yang berarti tidak terdapat perbedaan hasil pemeriksaan bilirubin total yang menggunakan sampel serum dan plasma EDTA.
Hubungan Perilaku Dengan Kejadian Tuberkulosis Paru Sutriswanto, Sutriswanto; Putri, Silvia; Djohan, Herlinda
Jurnal Laboratorium Khatulistiwa Vol 3, No 2 (2020): Mei 2020
Publisher : poltekkes kemenkes pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30602/jlk.v3i2.931

Abstract

Tuberkulosis paru adalah suatu penyakit penular yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis. Indonesia. menurut World Health Organization (WHO) tahun 2018 menempati urutan ketiga di dunia dengan estimasi insiden tuberkulosis tertinggi setelah India dan China. Faktor risiko ialah faktor-faktor atau keadaan-keadaan yang mempengaruhi perkembangan suatu penyakit atau status kesehatan tertentu. Perilaku merupakan faktor terbesar kedua setelah faktor lingkungan yang mempengaruhi kesehatan individu, kelompok atau masyarakat. Perilaku merupakan seperangkat perbuatan atau tindakan seseorang dalam melakukan respon terhadap sesuatu dan kemudian dijadikan kebiasaan karena adanya nilai yang diyakini. Tujuan studi literatur ini adalah untuk mendeskripsikan hubungan perilaku dengan kejadian tuberkulosis paru. Jenis penelitian yang digunakan adalah kajian literatur. Sumber basis data yang digunakan adalah google scholar dari tahun 2015-2020. Berdasarkan hasil studi literatur, ditemukan 16 artikel yang menyatakan ada hubungan perilaku dengan kejadian tuberkulosis paru. Perilaku yang berhubungan dengan kejadian tuberkulosis paru adalah perilaku merokok, perilaku membuka jendela, perilaku membuang dahak sembarang, perilaku saat batuk dan perilaku menjemur alat tidur.
ANALISIS KADAR PROTEIN PADA PEKASAM IKAN GABUS (CHANNA STRIATA) Djohan, Herlinda; Trifani, Paula Jaenne; Kamilla, Laila
Jurnal Laboratorium Khatulistiwa Vol 6, No 2 (2023): MEI 2023
Publisher : poltekkes kemenkes pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30602/jlk.v6i2.929

Abstract

Salah satu jenis ikan yang memiliki kandungan nutrisi sangat baik untuk kesehatan  adalah  ikan gabus, terdiri dari kandungan protein 17,06% kadar air 75,01%,lemak 0,44% kadar abu 1,43%. Pekasam merupakan hasil atau produk fermentasi secara tradisional dan biasanya mempunyai nilai gizi yang lebih tinggi dari bahan asalnya. Mikroba pada produk fermentasi dapat memecah komponen kompleks pada bahan pangan menjadi bahan            bahan yang lebih sederhana, sehingga lebih mudah dicerna serta dapat mensintesis beberapa vitamin dan mampu meningkatkan kadar protein pada produk hasil fermentasiTujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh lama waktu fermentasi terhadap kadar protein pada pekasam ikan gabus ( channa striata ) peneltian ini merupakan penelitian eksperimental menggunakan quasi experiment. Sampel pada penelitian ini berjumlah 24 sampel yang terdiri dari 4 perlakuan dengan pengulangan setiap perlakuan sebanyak 6 kali. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Kjeldahl.
EFEKTIFITAS KOMBUCHA TEH BUNGA ROSELLA DALAM MENGHAMBAT PERTUMBUHAN BAKTERI ESHERICHIA COLI DAN SHIGELLA DYSENTERIAE UNTUK MENCEGAH TERJADINYA DIARE Fatayati, Imma; Djohan, Herlinda; Roofiif, Sayyid Al
Jurnal Laboratorium Khatulistiwa Vol 7, No 2 (2024): Mei 2024
Publisher : poltekkes kemenkes pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30602/jlk.v7i2.1348

Abstract

One probiotic product is kombucha tea. Kombucha tea can be combined with rosella tea. Some of the bacteria that attack the digestive tract are Escherichia Coli and Shigella dysenteriae which can cause diarrhea. It has been suggested that probiotics can be used to prevent diarrhea. This research aims to determine whether there are probiotic benefits of Rosella flower kombucha fermented for 7 days and 14 days to prevent diarrhea. Review of the growth inhibitory power of Escherichia Coli and Shigella dysenteriae bacteria. This research is in the form of Quasi-experimental. The population of this study was rosella flower kombucha. The sample for this research was rosella flower kombucha with 7 days of fermentation and 14 days of fermentation. The number of repetitions for each treatment was 16 replications, with total replications was 62 replications. The results of this research showed that the inhibitory power of rosella flower kombucha against Shigella dysenteriae bacteria with an average fermentation time of 7 days was 11.31 mm (strong), for 14 days of fermentation the average was 24.72 mm (very strong). Meanwhile, the inhibitory power of rosella flower kombucha against E. Coli bacteria with a fermentation time of 7 days averaged 11.09 mm (strong), for 14-day fermentation, the average was 20.34 mm (very strong). This research concluded that the inhibitory power of rosella flower kombucha fermented for 7 days was in the strong category and 14 days in the very strong category for both the growth of Shigella dysentriae and `E. coli bacteria.
Hubungan Lamanya Paparan Polutan Pada Gas Buangan Kendaraan Bermotor Terhadap Aktivitas Enzim Alanine Aminotransferase (Kajian Literatur) Tumpuk, Sri; Djohan, Herlinda; Sartika, Ika
Jurnal Laboratorium Khatulistiwa Vol 4, No 1 (2020): November 2020
Publisher : poltekkes kemenkes pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30602/jlk.v4i1.937

Abstract

Polusi udara merupakan salah satu masalah kesehatan yang penting. Polusi udara dan gas buangan kendaraan bermotor mengandung timbal (Pb), parlicutale mailer (PM), nitrogen oksida (NOx), sulfur oksida (SO2). dan karbon monoksida (CO). Emisi dan gas huangan ini dapat masuk dalam tubuh dan akan diakumulasikan pada janingan yang kaya lemak seperti hati. Bila terpapar dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan kerusakan hati yang ditandai dengan meningkatnya cnzim Alanine Aminorran.sferase (ALT). Tujuan kajian ini adalah mengkaji hubungan lamanya paparan polutan pada gas buangan kendaraan bet-motor terhadap aktivitas enzim Alanine Aminolransferase. Jenis penelitian yang digunakan adalah kajian literatur. Sumber basis data yang digunakan seperti Google Scholar, Google.co.id. Pubmed, freefullpdf, dan Google Book. Berdasarkan hasil kajian didapatkan dan 16 jurnal, 15 jurnal menyatakan ada hubungan paparan polutan seperti timbal, karbon monoksida. partikulat matter, SO2 dan NO2 terhadap aktivitas enzim Alunine Aminoiransferase (ALT). Paparan gas buangan kendaraan bermotor menyebabkan terjadinya pcningkatan enzim ALT karena polutan yang dihasilkan masuk ke dalam tubuh dan mengikat lipid dan membran hepatosit hati membentuk peroksida lipid dan menginduksi stress oksidatif. Stress oksidatifakan menyerang membran plasma hati yang menycbabkan terjadinya peningkatan aktivitas enzim ALT. Kesimpulan dan hash kajian literatur didapat ada hubungan lamanya paparan polutan pada gas buangan kendaraan bermotor seperti timbal, karbon monoksida, partikulat matter, SO2 dan NO2 terhadap peningkatan enzim Alanine Amino iransferase.        
Potensi Pare (Momordica Charantia Linn) Sebagai Antidiabetes nirnadia, nirnadia; Kamilla, Laila; Djohan, Herlinda
Jurnal Laboratorium Khatulistiwa Vol 4, No 1 (2020): November 2020
Publisher : poltekkes kemenkes pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30602/jlk.v4i1.942

Abstract

Diabetes mellitus merupakan penyakit menahun degeneratif yang ditandai dengan adanya kenaikan kadar gula di dalam darah yang disebabkan oleh kerusakan kelenjar pankreas sebagai penghasil hormon insulin. Pengobatan tradisional untuk terapi diabetes mellitus dianggap lebih aman dan dapat meminimalkan efek samping terhadap tubuh. Pare (Momordica charantia) merupakan tanaman terna semusim yang memiliki aroma bau khas dan rasa yang pahit mengandung senyawa kimia berupa flavonoid, saponin, steroid, tritepenoid, alkaloid, vicine, polipeptida, momordin, charantin dan polipeptida yang dapat menurunkan kadar glukosa dalam darah.Tujuan kajian literatur ini adalah mengkaji potensi pare dan mekanismenya sebagai antidiabetes. Pare memiliki kemampuan untuk menurunkan kadar glukosa darah dengan cara memiliki fungsi sebagai antioksidan untuk menurunkan resistensi insulin, meningkatkan sensitivitas insulin, asupan glukosa jaringan, sintesis glikogen otot hati, oksidasi glukosa, menurunkan glukoneogenesis hati, dan menekan absorbsi glukosa pada usus. Jenis penelitian yang digunakan adalah kajian literatur. Sumber basis data yang digunakan adalah sumber data sekunder yang diperoleh dengan melakukan penelusuran sumber pustaka melalui database Google scholar, PubMed, freefullpdf dan Google Book.Berdasarkan hasil kajian literatur didapatkan 16 jurnal, 14 jurnal dengan subjek penelitian terhadap hewan coba dan 2 jurnal secara in-vitro yaitu 1 jurnal terhadap flavonoid dari ekstrak daun pare metode nellson somogyi dan 1 jurnal terhadap isolasi polipeptida k dan minyak dari ekstrak biji pare. Dari 16 jurnal tersebut, 1 jurnal menyatakan bahwa ekstrak etanol pare 2% terhadap hewan coba tikus pada dosis 50 mg/kgBB sudah mampu menurunkan kadar glukosa darah. Kesimpulan dari hasil kajian literatur didapatkan adanya potensi pare (Momordica charantia) sebagai antidiabetes.
Pengukuran Angka Kuman Dalam Air Minum Isi Ulang Yang Disterilisasi Dengan Portable Ultraviolet Dan Portable Filtrasi Wilayah Kota Pontianak Ulfa, Nur; Djohan, Herlinda; Budi Sungkawa, Hendra; Muhammad Ihsan, Bagus
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 6 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Air merupakan kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia,tetapi air minum yang layak minum semakin sulit ditemukan. Tingginya angka pencemaran lingkungan mempengaruhi ketersediaan air bersih penyediaan air minum yang aman harus diupayakan agar kemungkinan adanya pencemaran mikroorganisme pada air minum. Menurut Peraturan Mentri Kesehatan (Permenkes) No. 492/MENKES/PER/IV/2010 tentang persyaratan kualitas air minum untuk seluruh penyelenggara bahwa air minum tidak boleh mengandung bakteri patogen yang dapat menyebabkan penyakit, terutama penyakit saluran pencernaan yaitu bakteri coliform dan Escherichia coli.