Setiap aktivitas perusahaan, khususnya dalam logistik, pasti mengandung risiko yang dapat memengaruhi kelancaran operasional. Penelitian ini mengkaji manajemen risiko dalam kegiatan pengiriman barang di Drop Point J&T Express Lambaro Kafe dan Syiah Kuala, dua lokasi perusahaan Third Party Logistics (3PL) yang menghadapi berbagai tantangan operasional. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mengevaluasi risiko menggunakan metode Risk Breakdown Structure (RBS) dan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). Penelitian ini mengidentifikasi 25 risiko di Lambaro Kafe dan 27 risiko di Syiah Kuala, yang dikelompokkan ke dalam lima kategori risiko. Berdasarkan perhitungan Risk Priority Number (RPN), ditemukan risiko prioritas tertinggi di masing-masing lokasi. Di Lambaro Kafe, risiko utama meliputi kehilangan barang, pengembalian bermasalah, dan kerusakan peralatan. Sedangkan di Syiah Kuala, risiko prioritas adalah kerusakan barang, kesalahan alamat, dan kerusakan kendaraan. Implikasi dari penelitian ini adalah perlunya pengelolaan risiko yang lebih efektif dan penerapan tindakan penanganan yang lebih sistematis untuk meningkatkan operasional dan kepuasan pelanggan di kedua lokasi. Rekomendasi tindakan meliputi perbaikan manajemen inventaris, pelatihan pekerja, dan peningkatan teknologi informasi untuk meminimalisir dampak risiko yang teridentifikasi.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025