Penelitian terkait penggunaan metode bernyanyi pada anak tunagrahita masih jarang, padahal wilayah penelitian tersebut masih sangat luas dan menarik untuk dikaji, terlebih pada era pendidikan saat ini. Tulisan ini merupakan paparan hasil riset penerapan metode bernyanyi dalam menghafal asmaul husna dengan siswa tunagrahita sebagai subjeknya. Lokus penelitian ini berada di salah satu sekolah khusus (SKh) yang berlokasi di Pandeglang, Banten. Peneliti menemukan adanya kesulitan pada anak tunagrahita dalam mempelajari Asmaul Husna, terutama jika mereka belajar dengan menggunakan metode hapalan. Peneliti berasumsi bahwa menghapal dengan cara bernyanyi merupakan salah satu cara yang dapat mempermudah siswa tunagrahita dalam belajar Asmaul Husna. Pemilihan metode bernyanyi untuk pembiaasan hafalan Asmaul Husna ini bertujuan meningkatkan jumlah hafalan asmaul husna pada siswa tunagrahita. Penelitian ini menerapkan pendekatan kuantitatif pre-experimental design one group pretest-posttest pada 10 orang siswa tunagrahita di SkH tersebut. Berdasarkan hasil uji hipotesis data hafalan Asmaul Husna dengan perhitungan menggunakan rumus Uji T Paired Samples Test, diperoleh nilai 9,957 dengan t table 1,833, atau t hitung > t tabel. Di samping itu, perbandingan hasil data pretest (8,1) dan data postest (43,1) menunjukkan jumlah yang meningkat. Dengan demikian, penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan pada penerapan metode bernyanyi dalam menghafal Asmaul Husna pada siswa tunagrahita.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025