Efusi perikardial tuberkulosis (TB-PE) adalah bentuk langka namun serius dari tuberkulosisekstrapulmoner (EPTB) yang menjadi penyebab utama efusi perikardial di wilayah dengan bebanTB tinggi. Tanpa diagnosis yang tepat dan terapi yang cepat, TB-PE dapat menyebabkan kematiandan prognosis yang buruk. Diagnosis dini dan intervensi cepat sangat penting untuk meningkatkanhasil pasien. Metode kami melaporkan kasus seorang bayi perempuan berusia 2 bulan 28 hari yangdirawat di Rumah Sakit Zainoel Abidin, Banda Aceh, pada 12 Januari 2020. Pasien mengeluhkansesak napas selama satu bulan yang semakin memburuk dalam dua hari terakhir, disertai batukproduktif, demam, dan kesulitan makan. Ayah pasien sedang menjalani pengobatan TB paru aktif.Pemeriksaan fisik menunjukkan retraksi interkostal, suprasternal, dan epigastrium, serta suaracrepitus di dua pertiga bawah paru. Hasil ekokardiografi pada 14 Januari 2020 menunjukkan efusiperikardial masif tanpa tanda tamponade. Berdasarkan skor TB 10 dan riwayat kontak, pasiendidiagnosis dengan TB ekstrapulmoner dan memulai pengobatan anti-tuberkulosis (OAT). Pada 22Januari 2020, dilakukan prosedur subxifoide perikardial window, yang mengalirkan 100 cc cairankekuningan dari rongga perikardial. Pasca-prosedur, saturasi oksigen pasien meningkat dari 92%menjadi 98%. Hasil kasus ini menegaskan pentingnya mempertimbangkan tuberkulosis sebagaipenyebab efusi perikardial pada pasien pediatrik dengan riwayat kontak TB. Diagnosis dini danperawatan cepat, termasuk perikardiocentesis dan terapi OAT, sangat penting untuk mencegahkomplikasi serius dan meningkatkan prognosis pasien.
Copyrights © 2025