Atresia bilier merupakan kelainan obliteratif progresif pada saluran empedu yang umumnya munculpada masa neonatal dan ditandai oleh ikterus persisten, feses pucat, dan peningkatan bilirubin direct.Insidensi atresianilier bervariasi secara global, dengan angka tertinggi dilaporkan di Asia. Etiologiatresia bilierbersifat multifaktorial, melibatkan interaksi antara faktor genetik, infeksi virus, dangangguan embriogenesis saluran empedu. Secara histopatologi, ditemukan fibrosis portal, proliferasiduktus bilier, dan kolestasis yang progresif hingga sirosis. Deteksi dini sangat krusial, dengan metodeskrining seperti kartu warna feses, pemeriksaan MMP-7, dan ultrasonografi tanda triangular cord.Prosedur Kasai portoenterostomi merupakan terapi utama, namun memiliki keberhasilan yangbergantung pada waktu tindakan. Tujuan dari kegiatan ini adalah sebagai edukasi diagnosis dantatalaksana atresia bilier, meningkatkan pengetahuan mengenai diagnosis dan tatalaksana atresia bilierpada mahasiswa. Selain itu para peserta mendapatkan bekal pengetahuan yang sangat penting agaranak yang menderita atresia bilier dapat terdiagnosis dengan cepat. Metode yang digunakanpendekatan edukasi dengan pemberian ceramah, diskusi tanya jawab. Hasil kegiatan ini memberikanpemahaman yang baik kepada para mahasiswa tentang pentingnya diagnosis dan tatalaksana atresiabilier. Saran diharapkan dapat menjadi pijakan awal bagi pengembangan program kesehatanhepatobilier yang tepat kepada pasien.