Penelitian ini dilatar belakangi adanya Penerapan Model Pjbl Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di Sdit Rabbi Radhiyya Rejang Lebong. Pada penerapannya tentu dalam pelaksanaanya terdapat hal hal yang perlu diperhatikan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan serta menganalisis hal yang berkaitan dengan penerapan model pjbl dalam pembelajaran pendidikan agama islam. Penelitian ini menggunakan pedekatan kualitatif yakni penelitian lapangan yang menuntut secara langsung SDIT Rabbi Radhiyya Rejang Lebong, peneliti langsung ke tempat yang diteliti untuk mendapatkan informasi secara langsung dari informan.Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (Field reaseach), yakni penelitian yang dilakukan secara langsung terjun ke lapangan untuk mendapatkan serta mengumpulkan informasi dari responden dan informan serta objek yang diamati melalui instrument pengumpulan data. Jenis penelitian adalah metode kualitatif yang bersifat deskriptif dengan menggunakan teknik pengumpulan data yaitu obervasi, wawancara dan dokumentasi. Penggunaan metode analisis dengan menggunakan model yang dikemukakan oleh huberman dan miles yang meliputi: Reduksi data, Display data, Pengambilan kesimpulan dan verifikasi. Kemudian, keabsahan data menggunakan sistem triangulasi yaitu triangulasi sumber, triangulasi teknik dan triangulasi waktu.Hasil penelitian diperoleh bahwa Penerapan Model Pjbl Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di Sdit Rabbi Radhiyya Rejang Lebong dilakukan dengan beberapa langkah yakni penerapan model Project Based Learning (PJBL) dalam pembelajaran dimulai dengan merumuskan pertanyaan atau permasalahan yang berkaitan tentang pembelajaran PAI. Selanjutnya, guru membimbing siswa dalam merencanakan proyek kemampuan masing-masing. Siswa kemudian melaksanakan proyek dengan mencari informasi, berdiskusi, dan menyusun produk sebagai hasil pembelajaran. Setelah itu, hasil proyek dipresentasikan di depan kelas dan diakhiri dengan refleksi. Sedangkan faktor faktor pendukung meliputi antusiasme siswa, dukungan sekolah, dan semangat kolaboratif guru. Adapun hambatan yang muncul antara lain keterbatasan waktu pelajaran, belum meratanya kemampuan siswa dalam bekerja kelompok.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025