Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Membangun Karakter Islami Siswa Sekolah Dasar Melalui Pendekatan Discovery Learning Dalam Pembelajara PAI Di SDN 91 Rejang Lebong Nisa, Khoirun; Erik Wiranata; Setiawan, Jamil; Harmi, Hendra; Daheri, Mirzon
Cendikia: Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Vol. 2 No. 12 (2024): Cendikia: Jurnal Pendidikan dan Pengajaran
Publisher : Cendikia: Jurnal Pendidikan dan Pengajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengintegrasikan nilai-nilai Islami dalam berbagai aktivitas pembelajaran dan pembiasaan. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan menggunakan jenis metode penelitian field research. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini adalah Pendekatan Discovery Learning dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) terbukti efektif dalam meningkatkan pemahaman siswa terhadap nilai-nilai Islami. Dengan mengajak siswa untuk terlibat langsung dalam proses penemuan makna melalui analisis situasi dan studi kasus, pembelajaran menjadi lebih mendalam dan relevan dengan kehidupan sehari-hari.
Teori Belajar Kognitif Gestalt dalam Pembelajaran PAI di SMA Negeri 2 Rejang Lebong Dewanti, Asri Hajar; Wiranata, Erik; Setiawan, Jamil; Sutarto, Sutarto; Rizal, Syamsul
Jurnal Literasiologi Vol 12 No 4 (2024): Jurnal Literasiologi
Publisher : Yayasan Literasi Kita Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47783/literasiologi.v12i4.835

Abstract

Berbagai kelompok di Indonesia selalu berbicara tentang mutu pendidikan. Mutu pembelajaran yang terjadi tentunya sangat memengaruhi mutu pendidikan ini. Pada dasarnya, ada banyak teori yang telah terbukti dapat meningkatkan kualitas pembelajaran secara praktis. salah satunya menggunakan metode teori kognitif. Penelitian ini bertujuan pertama, untuk mengetahui penerapan teori belajar kognitif Gestalt dalam pembelajaran PAI di SMA Negeri 2 Rejang Lebong. Kedua, untuk mengetahui Implikasi teori belajar kogniti Gestalt dalam pembelajaran PAI di SMA Negeri 2 Rejang Lebong. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Subjek penelitian yakni guru PAI dan peserta didik. Sumber data yang digunakan yaitu sumber primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data melalui data “reduction, data display, dan conclution drawing/verifivation”. Hasil penelitian menunjukan bahwa pertama, penerapan Teori Belajar Kognitif Gestalt dalam pembelajaran PAI dengan penggunaan media visual seperti diagram alur sholat jenazah untuk memahami hubungan antar-tahapan; diskusi kelompok untuk menggali wawasan dan memahami alasan di balik tata cara sholat jenazah; simulasi langsung; refleksi spiritual untuk menanamkan nilai-nilai keagamaan dan menggunakan teknologi seperti video pembelajaran untuk memperjelas konsep. Kedua, ada beberapa Implikasi Teori Belajar Kognitif Gestalt dalam Pembelajaran PAI yaitu Pembelajaran yang terarah bahwa pembelajaran tidak serta merta akibat rangsangan dan timbal balik, namun dalam aktivitas pembelajaran capaian yang dinginkan harus jelas terarah; Penemuan solusi bahwa insight memecahkan permasalahan muncul meliha pola atau hubungan; Pembelajaran berbasis pemahaman konsep; Pendekatan kontekstual bahwa dengan mengaitkan contoh-cntoh di kehidupan nyata membantu pemahaman secara keseluruhan; dan Pembelajaran aktif, peserta didik lebih berperan dalam menggali pemahamannya sehingga menjadi suatu keseluruhan.
Pengaruh Model Problem Based Learning (PBL) terhadap Keterampilan Komunikasi Peserta Didik Pada Pembelajaran PAI Wiranata, Erik; Setiawan, Jamil; Marinda, Aflia Bela; Ristianti, Dina Hajja; Hamengkubuwono, Hamengkubuwono
Jurnal Literasiologi Vol 13 No 2 (2025): Jurnal Literasiologi
Publisher : Yayasan Literasi Kita Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47783/literasiologi.v13i2.901

Abstract

Penelitian ini bertujuan pertama, mengetahui penerapan model problem based learning pada pembelajaran PAI. Kedua, mengetahui keterampilan komunikasi peserta didik pada pembelajaran PAI. Ketiga, mengetahui pengaruh model problem based learning terhadap keterampilan komunikasi peserta didik pada pembelajaran PAI. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, populasi 33 dan sampel semua populasi dijadikan sampel. Hasil penelitian menunjukan bahwa pertama, bahwa 41% peserta didik menyatakan Setuju atas penerapan model Problem Based Learning (PBL) dalam pembelajaran PAI. Kedua, keterampilan komunikasi peserta didik dalam pembelajaran PAI lebih banyak dalam kategori baik, dengan jumlah 243 atau sebanyak 37%, dalam kategori sangat baik dengan jumlah 206 atau sebanyak 31%. Ketiga, Terdapat Pengaruh model Problem based learning (PBL) terhadap Keterampilan Komunikasi Peserta Didik dalam Pembelajaran PAI di SMAN 2 Rejang Lebong. Dari hasil tabel interpretasi koefisien korelasi, nilai rhitung > rtabel atau 0.689 > 0.361. Dari hasil uji-t, didapatkan nilai thitung > ttabel atau 2.552 > 1.701, dengan nilai signifikan 0.016.
PENERAPAN MODEL PJBL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SDIT RABBI RADHIYYA REJANG LEBONG Andika, Joko; Dewanti, Asri Hajar; Setiawan, Jamil; Harmi, Hendra; Nurmal, Ifnaldi
Jurnal Literasiologi Vol 13 No 2 (2025): Jurnal Literasiologi
Publisher : Yayasan Literasi Kita Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47783/literasiologi.v13i2.904

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi adanya Penerapan Model Pjbl Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di Sdit Rabbi Radhiyya Rejang Lebong. Pada penerapannya tentu dalam pelaksanaanya terdapat hal hal yang perlu diperhatikan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan serta menganalisis hal yang berkaitan dengan penerapan model pjbl dalam pembelajaran pendidikan agama islam. Penelitian ini menggunakan pedekatan kualitatif yakni penelitian lapangan yang menuntut secara langsung SDIT Rabbi Radhiyya Rejang Lebong, peneliti langsung ke tempat yang diteliti untuk mendapatkan informasi secara langsung dari informan.Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (Field reaseach), yakni penelitian yang dilakukan secara langsung terjun ke lapangan untuk mendapatkan serta mengumpulkan informasi dari responden dan informan serta objek yang diamati melalui instrument pengumpulan data. Jenis penelitian adalah metode kualitatif yang bersifat deskriptif dengan menggunakan teknik pengumpulan data yaitu obervasi, wawancara dan dokumentasi. Penggunaan metode analisis dengan menggunakan model yang dikemukakan oleh huberman dan miles yang meliputi: Reduksi data, Display data, Pengambilan kesimpulan dan verifikasi. Kemudian, keabsahan data menggunakan sistem triangulasi yaitu triangulasi sumber, triangulasi teknik dan triangulasi waktu.Hasil penelitian diperoleh bahwa Penerapan Model Pjbl Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di Sdit Rabbi Radhiyya Rejang Lebong dilakukan dengan beberapa langkah yakni penerapan model Project Based Learning (PJBL) dalam pembelajaran dimulai dengan merumuskan pertanyaan atau permasalahan yang berkaitan tentang pembelajaran PAI. Selanjutnya, guru membimbing siswa dalam merencanakan proyek kemampuan masing-masing. Siswa kemudian melaksanakan proyek dengan mencari informasi, berdiskusi, dan menyusun produk sebagai hasil pembelajaran. Setelah itu, hasil proyek dipresentasikan di depan kelas dan diakhiri dengan refleksi. Sedangkan faktor faktor pendukung meliputi antusiasme siswa, dukungan sekolah, dan semangat kolaboratif guru. Adapun hambatan yang muncul antara lain keterbatasan waktu pelajaran, belum meratanya kemampuan siswa dalam bekerja kelompok.
KONSEP PENDIDIKAN MENURUT SURAH LUQMAN AYAT 14-15 Setiawan, Jamil; Dewanti, Asri Hajar; Marinda, Aflia Bela; Taqiyuddin, Muhammad
Jurnal Literasiologi Vol 13 No 3 (2025): Jurnal Literasiologi
Publisher : Yayasan Literasi Kita Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47783/literasiologi.v13i3.956

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji konsep pendidikan dalam Surah Luqman ayat 14-15 melalui pendekatan tafsir tematik. Ayat-ayat tersebut memuat nilai-nilai pendidikan Islam yang integral, mencakup perintah untuk bersyukur kepada Allah, berbakti kepada orang tua, serta batasan ketaatan dalam konteks tauhid. Dengan menggunakan metode kualitatif berbasis studi kepustakaan, penelitian ini menelaah kandungan makna ayat secara kontekstual dan sistematis melalui analisis terhadap sumber-sumber tafsir klasik dan kontemporer. Hasil kajian menunjukkan bahwa pendidikan dalam perspektif ayat ini tidak hanya berorientasi pada aspek kognitif, tetapi juga menekankan dimensi spiritual, moral, dan sosial. Surah Luqman ayat 14-15 merefleksikan prinsip pendidikan Islam yang moderat dan kritis, yakni membina sikap hormat kepada orang tua tanpa mengabaikan prinsip ketauhidan. Nilai-nilai tersebut relevan untuk diimplementasikan dalam sistem pendidikan modern yang berlandaskan integrasi antara nilai ilahiyah dan kemanusiaan.
Hambatan dan Solusi Guru PAI dalam Mengembangkan Media Pembelajaran Inovatif di Sekolah Menengah Atas : Studi Kasus SMAN 2 RL Wiranata, Erik; Setiawan, Jamil; Aulia, Fairus; Kristina, Epa; Nasution, Aida Rahmi
Jurnal Literasiologi Vol 14 No 3 (2025): Jurnal Literasiologi
Publisher : Yayasan Literasi Kita Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47783/literasiologi.v14i3.1059

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan hambatan-hambatan yang dihadapi guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam mengembangkan media pembelajaran inovatif, serta mengidentifikasi solusi dan peran sekolah dalam mendukung proses tersebut di Sekolah Menengah Atas. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif deskriptif, dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Informan penelitian terdiri dari guru PAI, kepala sekolah, dan wakil kepala sekolah bidang kurikulum yang dipilih secara purposive. Data dianalisis menggunakan model Miles dan Huberman melalui tahapan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan, sedangkan keabsahan data diperkuat melalui triangulasi sumber dan metode. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru PAI menghadapi beberapa hambatan utama dalam pengembangan media pembelajaran inovatif, yaitu keterbatasan kemampuan teknologi, kurangnya kreativitas, minimnya fasilitas pendukung, serta beban administrasi yang tinggi. Meskipun demikian, guru berupaya mengatasinya dengan memanfaatkan media sederhana berbasis digital seperti Canva dan PowerPoint, mengikuti pelatihan daring, serta berkolaborasi melalui kelompok kerja guru (MGMP). Peran sekolah sangat berpengaruh dalam menciptakan lingkungan yang mendukung inovasi, melalui penyediaan fasilitas, pelatihan, serta apresiasi terhadap guru yang berinovasi.
Tantangan dan Peluang Inovasi Pembelajaran PAI di Era Digitalisasi Wiranata, Erik; Aulia, Fairus; Setiawan, Jamil; Idris, Muhammad; Hamengkubuwono, Hamengkubuwono
Jurnal Literasiologi Vol 14 No 3 (2025): Jurnal Literasiologi
Publisher : Yayasan Literasi Kita Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47783/literasiologi.v14i3.1060

Abstract

Perkembangan teknologi digital telah membawa perubahan mendasar dalam dunia pendidikan, termasuk dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI). Digitalisasi menuntut guru untuk berinovasi dalam menyampaikan materi keagamaan agar tetap relevan dan menarik bagi generasi yang hidup di tengah arus informasi global. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bentuk inovasi pembelajaran PAI yang diterapkan di era digitalisasi, mengidentifikasi tantangan yang dihadapi guru dan peserta didik, serta menggali peluang dan strategi optimalisasi inovasi pembelajaran berbasis nilai-nilai Islam. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus, melalui teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi terhadap guru serta peserta didik PAI. Data dianalisis secara tematik untuk mengungkap dinamika inovasi dan hambatan yang terjadi dalam praktik pembelajaran digital. Hasil penelitian menunjukkan bahwa inovasi pembelajaran PAI di era digital mencakup pemanfaatan Learning Management System (LMS), blended learning, media sosial, serta pendekatan gamifikasi yang mendorong keterlibatan aktif peserta didik. Namun, masih terdapat tantangan signifikan seperti keterbatasan literasi digital guru, kurangnya infrastruktur teknologi, serta menurunnya intensitas interaksi spiritual dalam pembelajaran daring. Meskipun demikian, digitalisasi membuka peluang besar bagi pengembangan pembelajaran PAI yang lebih kreatif, kontekstual, dan kolaboratif. Strategi optimalisasi yang disarankan mencakup peningkatan kompetensi digital guru, penguatan literasi digital islami, serta pengembangan model pembelajaran yang menyeimbangkan aspek teknologi dan nilai-nilai keagamaan. Dengan demikian, era digitalisasi bukanlah ancaman bagi Pendidikan Agama Islam, melainkan peluang untuk memperkuat peran PAI dalam membentuk karakter generasi Muslim yang cerdas, kritis, dan berakhlakul karimah di tengah arus modernisasi teknologi.
Peran Guru PAI dalam Menanamkan Nilai Kejujuran pada Peserta didik dalam Pelaksanaan Asesmen Sumatif Tengah Semester (ASTS) Wiranata, Erik; Setiawan, Jamil; Aulia, Fairus; Daheri, Mirzon; Taqiyuddin, Muhammad
Jurnal Literasiologi Vol 14 No 3 (2025): Jurnal Literasiologi
Publisher : Yayasan Literasi Kita Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47783/literasiologi.v14i3.1061

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam menanamkan nilai kejujuran pada peserta didik selama pelaksanaan Asesmen Sumatif Tengah Semester (ASTS) di SMA Negeri 2 Rejang Lebong, serta mengidentifikasi strategi, metode, faktor pendukung, dan faktor penghambat dalam proses internalisasi nilai tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Subjek penelitian meliputi guru PAI, peserta didik, serta kepala sekolah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru PAI berperan sentral sebagai teladan, motivator, dan pembimbing spiritual dalam menanamkan nilai kejujuran pada peserta didik. Nilai kejujuran ditanamkan melalui pembiasaan, nasihat keagamaan, refleksi nilai Islam, serta pemberian keteladanan langsung selama proses penilaian berlangsung. Strategi yang digunakan guru PAI antara lain pendekatan keteladanan, pembiasaan, serta penanaman nilai religius melalui pembelajaran dan evaluasi berbasis karakter. Faktor pendukung keberhasilan antara lain budaya sekolah yang religius, dukungan kepala sekolah, dan kerjasama antar guru; sedangkan faktor penghambat meliputi rendahnya kesadaran peserta didik, pengaruh lingkungan sosial, dan keterbatasan waktu pelaksanaan asesmen.