Jurnal Megaptera
Vol 3, No 2 (2024): Jurnal Megaptera (JMTR)

Lama Waktu Tingkat Kematangan Gonad Udang Vanamei melalui Ablasi dan Non-Ablasi

Sa’diyah, Qonita Nur (Unknown)
Ramli, Taufik Hadi (Unknown)
Pattirane, Chrisoetanto P (Unknown)
Serihollo, Lukas Giovani Gonzales (Unknown)



Article Info

Publish Date
30 Nov 2024

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk melihat perbedaan lama waktu pematangan gonad dari udang vaname yang di ablasi dan tidak di ablasi. Penelitian ini dilaksanakan di instalasi Pembenihan Udang di Balai Perikanan Budidaya Air Payau (BPBAP) Situbondo, Jawa Timur. Karakteristik induk udang yang baik adalah udang jantan dan betina memiliki karakteristik reproduksi yang sangat bagus. Spermatofora jantan berkembang baik dan berwarna putih mutiara dan udang betina matang secara seksual dan menunjukkan perkembangan ovarium yang alami. Induk berasal hasil pemuliaan Multipication Broodstock Center (MBC) dengan bobot tubuh sebesar 30-35 g (jantan) dan 40-45 g (betina). Induk diberikan kombinasi tiga jenis pakan selama masa pemeliharaan dengan frekuensi pemberian 4 kali sehari sebesar 40% dari biomassa yakni pukul 07.00, 11.00, 15.00 dan 19.00. Proses ablasi dilakukan pada pagi hari. Proses ablasi yang dilakukan adalah dengan cara memegang induk betina secara perlahan-lahan dan hati-hati sehingga udang tidak merontaronta dengan cara melipat ekor udang ke arah dalam secara perlahan. Lalu setelah itu dilakukan pemotongan tangkai mata menggunakan gunting arteri yang telah dipanaskan. Pemotongan tangkai mata dapat dilakukan pada bagian kanan ataupun kiri sesuai kondisi mata induk. Setelah di ablasi, induk udang diamati tingkat kematian untuk meyakinkan ketersediaan induk yang akan digunakan untuk pengamatan tingkat kematangan gonad. Tingkat kematangan gonad udang vaname menunjukkan ada perbedaan pada lama hari inkubasi untuk perlakuan ablasi dan non-ablasi. Periode waktu untuk perkembangan TKG udang yang di ablasi antara 0-12 hari sedangkan 0-22 hari untuk yang tidak di ablasi.This study was conducted to see the time difference in the gonad maturation time period of ablated and non-ablated Vaname shrimp. This study was conducted at the Shrimp Hatchery Instalansi at the Brackish Water Aquaculture Center (BPBAP) Situbondo, East Java. The broodstock originated from the Multipication Broodstock Center (MBC), where they were bred for body weights of 30-35 g for males and 40-45 g for females. During the rearing period, the broodstock received a combination of three types of feed four times a day at 40% of biomass, at 07:00, 11:00, 15:00, and 19:00. We carried out the ablation process in the morning. We perform the ablation process by gently folding the shrimp's tail inward and holding the female parent slowly and carefully to prevent it from struggling. Next, use heated artery scissors to cut the eye stalk. Depending on the condition of the parent's eye, you can cut the eye stalk on either the right or left side. We observed the mortality of shrimp broodstock after ablation to ensure its availability for gonadal maturity observations. The difference in the number of days needed for ablation and non-ablation treatments was seen in the vanamei shrimp's gonadal maturity level. The time period for the development of TKG in ablated shrimp is between 0 and 12 days, while 0 and 22 days for non-ablated shrimp.

Copyrights © 2024






Journal Info

Abbrev

megaptera

Publisher

Subject

Agriculture, Biological Sciences & Forestry Chemistry Decision Sciences, Operations Research & Management Education Environmental Science

Description

JURNAL MEGAPTERA merupakan media penerbitan artikel ilmiah yang dikelola oleh unit Pusat Penelitian dan Pengabdan kepada Masyarakat dibawah Politeknik Kelautan dan Perikanan Kupang. Naskah manuskrip yang dimuat dalam jurnal ini terutama berasal dari penelitian maupun kajian yang dilakukan ...